Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin
KOMPAS.TV - Setelah Jokowi tegaskan mendukung penuh dan akan bekerja keras untuk PSI, kini sang putra bungsu, yang juga Ketum PSI, Kaesang Pangarep, menyebut inisial J yang akan menjadi Ketua Dewan Pembina partainya.

Lalu, seberapa besar kemungkinan Jokowi akan masuk dalam struktur PSI? Kenapa PSI terkesan malu-malu untuk mengajak Jokowi gabung? Apa yang ditimbang PSI dan Jokowi?

Kita bahas bersama analis politik dari Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno.

Sahabat KompasTV, apa pendapat kalian soal polemik ini? Sampaikan di komentar di bawah ya!

Baca Juga Yunarto Wijaya Analisis Keberhasilan Jokowi Buat PSI Jadi Partai Besar, Begini Tanggapan Kader di https://www.kompas.tv/nasional/608832/yunarto-wijaya-analisis-keberhasilan-jokowi-buat-psi-jadi-partai-besar-begini-tanggapan-kader

#jokowi #kaesang #psi

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/608845/psi-malu-malu-ajak-jokowi-adi-prayitno-arahan-politik-psi-memang-dari-jokowi
Transkrip
00:00Setelah Jokowi tegaskan mendukung penuh dan akan bekerja keras untuk PSI,
00:04kini Sang Putra Bungsu yang juga Ketua Umum PSI KS Sang Pangarup menyebut,
00:08Inisial J akan menjadi Ketua Dewan Pembina Partainya.
00:12Lalu seberapa besar kemungkinan Jokowi akan masuk dalam struktur PSI?
00:17Kenapa PSI terkesan malu-malu untuk mengajak Jokowi bergabung?
00:21Apa yang ditimbang PSI dan apa yang ditimbang Jokowi?
00:25Kita bahas bersama analis politik dari Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno.
00:30Mas Adi, membaca gaya komunikasi politik Jokowi setelah lantang bilang akan dukung partai PSI
00:37dan akan menjadi partai besar di 2034, makanya ia akan bekerja keras untuk PSI.
00:43Ini kode dari Jokowi untuk gabung di PSI dalam strukturnya?
00:48Ya saya kira itu memang kode keras ya soal kemungkinan Jokowi akan bergabung di PSI.
00:54Meski secara prinsip sebenarnya tanpa legal volmar, tanpa masuk struktur sekalipun,
01:01PSI itu kan imam besar politiknya adalah Jokowi.
01:04Orkestrasi politiknya adalah sangat tergantung bagaimana arahan-arahan politik yang disampaikan oleh Jokowi.
01:11Tapi kalau boleh kita menebak sebenarnya, siapa sebenarnya sosok berinisial J yang dimaksud oleh Kaisang,
01:18sudah bersedia didapuk sebagai Ketua Dewan Pembina PSI, kemungkinannya dua hal.
01:24Pertama adalah Pak Jokowi, yang kedua adalah Pak Jeffrey Giovanni.
01:28Kalau kemudian at the end of the day-nya misalnya, yang jadi Ketua Dewan Pembina PSI itu adalah Jeffrey Giovanni,
01:35tentu tidak ada elemen of surprise yang sebenarnya ditunggu oleh publik,
01:39karena selama ini memang JG adalah sosok pendiri dan juga adalah sebagai orang yang pernah menjadi Ketua Dewan Penasehat.
01:46Kalau yang kemudian ditunggu, yang kedua adalah Pak Jokowi,
01:50ini yang sebenarnya ditunggu dalam konteks legal formal, secara struktural,
01:55menyatakan diri dan menjadi bagian penting dari PSI.
01:58Inilah yang saya kira dugaan publik ketika Kaisang mengatakan,
02:02tanda-tandanya adalah tokoh nasional berinisial J sudah bersedia,
02:07publik itu menduga akan mengarah kepada Pak Jokowi bersedia.
02:11Oke, karena sebelumnya memang Jeffrey Giovanni sudah menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina.
02:17Seandainya nih, seandainya Jokowi menjadi Ketua Dewan Pembina PSI,
02:20apakah Jokowi masih punya istilahnya bergening politik yang kuat,
02:25mengingatkan kita tahu bahwa PSI tak lolos di parlemen?
02:28Ya, saya kira secara prinsip, PSI itu punya keyakinan yang cukup kuat,
02:34bahwa Jokowi itu adalah sebagai sosok yang punya pengalaman politik yang cukup panjang
02:38dan tidak pernah kalah pemilu.
02:40Di Solo menang wali kota, di Jakarta pernah jadi gubernur,
02:44kemudian menjadi presiden dua periode.
02:45Meski kemenangannya itu tentu tidak bisa dilepaskan dari relawan-relawan
02:49dan pendukungnya seperti PDIP.
02:52Tapi sepertinya bagi PSI, apapun yang terjadi bahwa Jokowi itu masih dinilai sakti,
02:58masih dinilai punya magnet politik yang cukup signifikan,
03:01karenanya wajar kalau kemudian beberapa waktu yang lalu kita mendengarkan
03:04bagaimana Jeffrey Giovanni mengatakan bahwa
03:07kalau perlu harus nangis-nangis
03:09supaya Pak Jokowi dan keluarga besarnya harus menjadi bagian dari PSI.
03:13Itu kan menegaskan bahwa kiblat politik, imam politik,
03:18ideologi politik yang ingin dibangun oleh PSI
03:21tak lain, tak bukan, hanyalah Pak Jokowi.
03:24Makanya tidak menyerankan ketika Kaisang menyebut
03:27inisial J, tokoh nasional itu sebenarnya publik menerka.
03:32Konfirmasinya adalah Pak Jokowi bukan yang lainnya.
03:35Tapi Mas Adi, kalau dilihat di sini,
03:38siapa sebenarnya yang lebih akan diuntungkan?
03:40Apakah Pak Jokowi sebagai bentuk kendaraan mesin politiknya
03:45atau justru PSI untuk mendongkrak PSI menjadi partai besar
03:49seperti yang diinginkan Pak Jokowi pada 2034?
03:52Ya, saya kira PSI menang banyak.
03:54Apapun judulnya, Jokowi ini kan punya nama besar.
03:57Mantan Presiden, popularitasnya masih cukup kuat.
04:00Sekalipun misalnya approval rating dan tingkat kepuasannya itu
04:04secara perlahan itu menurun,
04:06tentu ini tidak terlepas karena posisi Jokowi bukan lagi sebagai Presiden.
04:10Tapi sepertinya PSI tetaplah punya keyakinan bahwa
04:14apa yang dimiliki oleh Pak Jokowi selama ini,
04:16pengalaman politik magnetnya yang dinilai masih cukup kuat,
04:20itu diharapkan akan semakin bertuah misalnya di 2029 nanti.
04:24Meski publik juga tahu bahwa sebenarnya PSI
04:28mengidentifikasi dengan Jokowi itu sejak ilu 2024 yang lalu
04:32dan saat itu juga ternyata PSI tidak lolos ke Palemhen.
04:35Apalagi saat ini setelah tak lagi jadi Presiden,
04:39itulah yang saya sebutkan.
04:40Ini semacam perjudian politik, pertaruhan politik Jokowi
04:44setelah tak lagi jadi Presiden, tak lagi bersama dengan PDIP,
04:49apakah kesaktiannya itu akan tetap kuat
04:51ataukah justru sebaliknya akan semakin berkurang
04:55dan tidak akan ada signifikansinya.
04:57Mas Hadi, jika Anda tadi menyebut ada 2029,
05:00ada juga kekuatan dan kesaktian Pak Jokowi menurut Anda.
05:04Apakah nantinya ke depannya akan ada partai-partai lain
05:07yang merasa terancam jika Pak Jokowi resmi masuk dalam struktur PSI?
05:12Secara prinsip semua partai itu saling bersaing,
05:15pemilihnya juga saling beririsan.
05:18Tapi kalau saya membaca angka-angka politik dan kalkulasi secara umum,
05:22terutama pemilu pasca reformasi 1999 hingga 2024,
05:27saya kira sistem partai politik kita dalam konteks pemilih-pemilih partai
05:30itu relatif solid. Misalnya pemilih PDIP tetap solid,
05:34sekalipun kurang misalnya sekitar 1 atau 2 persen.
05:37Itu di 2024 kurang kan, kemudian kemarin PDIP.
05:41Begitupun dengan Golkar, begitupun dengan Gerindra,
05:44begitupun dengan PKB, Nasdem, kemudian Demokrat, dan seterusnya.
05:48Pemilih-pemilihnya relatif cukup solid.
05:50Itu artinya apa? Untuk mencari dan menyasar pemilih-pemilih
05:54partai politik yang memiliki basis konstituen yang rumit,
05:57sebenarnya sulit bagi partai-partai politik yang baru
06:00untuk mendapatkan dukungan politik secara signifikan.
06:03Itu kertas yang harus ditunjukkan kepada publik.
06:07Nah yang kedua, Sintia, yang ingin saya katakan adalah,
06:10ada kecenderungan partai-partai politik baru,
06:12terutama yang tidak lolos ke parlemen,
06:14pemilihnya itu tidak pernah naik secara signifikan.
06:17Justru kalau kita hitung pemilu pasca reformasi hingga 2024,
06:22perolehan suara partai-partai yang tidak lolos parlemen
06:25itu ada kecenderungan menurun memang secara signifikan.
06:28Realitas politik yang tentu tidak mudah akan dihadapi oleh PSI,
06:32menghadapi pertarungan politik di 2009,
06:35di tengah misalnya sistem kepartai yang kita sudah mulai solid,
06:39di mana dukungan rakyat kepada partai politik tertentu sudah mulai terbentuk,
06:43dan ada kecenderungan partai politik baru, non-parlemen,
06:46itu suaranya tidak pernah lolos,
06:48dan kemudian dukungan politiknya selama ini tidak pernah kelihatan secara signifikan juga.
06:53Artinya kita nantikan seperti apa keputusannya,
06:56nanti siapa ketua dewan pembina dari PSI.
06:59Terima kasih Mas Adi Prayitno,
07:01Direktur Eksekutif Parameter Politik atas perspektifnya sore hari ini.
07:04Selamat sore Mas.
07:05Terima kasih.
07:06Terima kasih.
07:07Terima kasih.

Dianjurkan