00:00Satgas Pangan Polri mengungkapkan potensi kerugian konsumen dari praktik beras oplosan atau yang tidak sesuai standar mutu dan takaran per tahunnya sebesar Rp99,35 triliun.
00:17Ketua Satgas Pangan Polri, Perikjan Pol Helvi Asgaf dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis 24 Juli, merinci potensi kerugian itu terdiri dari beras premium sebesar Rp34,21 triliun dan beras medium Rp65,14 triliun.
00:35Angka potensi kerugian itu diketahui setelah pihaknya mendapat aduan dari Penteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang turun ke 10 provinsi dan mendapati adanya ketidaksesuaian antara harga, mutu dan berat beras yang dijual di pasaran.
00:50Terhadap beras premium terdapat ketidaksesuaian mutu di bawah standar regulasi sebesar 85,56 persen, ketidaksesuaian HIT sebesar 59,78 persen, ketidaksesuaian berat beras kemasan atau berat ril di bawah standar sebesar 21,66 persen.
01:17Helvi menambahkan ketidaksesuaian terhadap mutu beras medium di bawah standar regulasi sebesar 88,24 persen, HIT sebesar 95,12 persen, serta berat di bawah standar sebesar 90,63 persen.
01:33Dari Jakarta, Pradana Putra Tampi, Kantor Berita Antara mewartakan.
