Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin dulu
JAKARTA, KOMPAS.TV - Khansa Syahla, perempuan muda yang sudah mendaki 140 gunung di Indonesia dan dunia. Empat di antaranya adalah 7 Summit dunia.

Khansa menuturkan pengalamannya saat mendaki Gunung Rinjani bersama ayahnya dan guide sebagai pendamping.

Gunung Rinjani adalah salah satu gunung yang medannya curam, jalurnya licin, berpasir, dan terdapat batu-batu yang bergerak.

Dalam Program ROSI, Khansa menunjukkan rekaman videonya ketika mendaki Gunung Rinjani. Berbagai alat pengaman dikenakan saat mendaki demi keselamatan.

Dari pengalamannya, dengan kondisi medan yang curam, licin, dan berbatu, saat itu masing-masing orang dikawal satu guide.

"Komposisi antara guide dan peserta (mendaki), harus sangat diperhatikan. Enggak bisa yang 5 orang peserta dan 1 orang guide. Strukturnya harus ada navigator, guide, dan sweeper di belakang. Tiap-tiap orang harus ada yang jagain. Harus jalan bareng-bareng dari awal sampai akhir," katanya.



Selengkapnya saksikan di sini: https://youtu.be/eQ7QQLqspdM



#rinjani #julianamarins #pendaki



Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/talkshow/603239/khansa-syahlaa-bagikan-tips-aman-mendaki-gunung-bagaimana-sop-nya-rosi

Kategori

🗞
Berita
Transkrip
00:00Terima kasih.
00:30...proses evakuasi di kedalaman 600 meter.
00:32Di situ ada Basarnas, Arab Rimok,
00:35ada kumisar gabungan dari unsur-unsur unit
00:39siaga unit besar Umbak Timur
00:42dan unsur-unsur relawan lainnya.
00:45Artinya kami tidak bekerja sendiri.
00:47Kami harus yakinkan bahwa kami bekerja tim.
00:52Gunung Rinjani menawarkan keindahan alam yang luar biasa,
00:55namun juga memiliki medan yang berbahaya bagi para pendaki.
00:58Saya masih bersama dengan perempuan yang pernah mendapat
01:02tiga rekor muri pendaki termuda
01:04untuk pendakian puncak Kilimanjaro, Afrika,
01:07Elbrus, Rusia, dan puncak Akonkagua, Argentina.
01:11Dan masih bergabung juga melalui sambungan Zoom
01:13Sam Sul Padli, Korlapsar, Lombok Timur,
01:16dan sudah bergabung Aping Alkaf, tim relawan Kalpa Rinjani.
01:20Saya sapa juga ya, Mas Aping.
01:22Selamat malam.
01:23Terima kasih sudah gabung.
01:24Selamat malam.
01:26Saya ke Kansa.
01:28Tadi kan sudah mendengar ya bagaimana sulitnya penyelamatan
01:31terhadap korban Juliana Marins di Gunung Rinjani.
01:35Kansa yang pernah ke sana, bagaimana mendengar tadi?
01:38Dan bisa digambarkan seberapa sulit memang medannya di Gunung Rinjani?
01:42Oke.
01:43Jadi memang Gunung Rinjani itu masuk ke salah satu gunung yang paling beresiko juga di Indonesia
01:47dan gunung tertinggi.
01:48Masuk ke gunung tertinggi juga di daerah Jawa Bali juga.
01:51Dan memang masuk ke Seven Segment of Indonesia.
01:53Dan setelah ke sana pun memang jalurnya betul yang tadi dibilang juga
01:56memang pasir berluruh, batu-batunya pun bergerak juga
01:59dengan medan yang curam, kemiringannya juga sangat-sangat lumayan
02:03apalagi di sekitaran menuju ke puncak.
02:05Dari pelawangan ke puncak itu menurut aku tempat yang paling beresiko juga.
02:09Kenapa itu?
02:09Karena memang licin banget.
02:11Dan miring juga, medan-nya juga.
02:14Dan samping kan kira itu sudah jurang.
02:16Jadi memang harus sangat-sangat hati-hati, harus fokus.
02:18Tidak bisa jalan sambil main HP, sambil nge-nge-nge kita lain.
02:23Tidak bisa, harus fokus beneran berjalan sampai ke puncaknya.
02:25Kita lihat ya videonya Kansa waktu ke Gunung Rinjani.
02:30Ini tepatnya di mana, Kansa?
02:31Kalau ini di sisi selatan Gunung Rinjani.
02:34Ini di menuju ke puncak Gunung Sangar.
02:36Oke.
02:37Jadi memang bisa dilihat itu sangat-sangat licin banget.
02:41Dan pasirnya lurus semua.
02:42Jadi salah injek dikit bisa langsung jatuh.
02:45Iya itu batu-batunya kita lihat ya.
02:46Itu langsung turun saat diinjak ya.
02:49Kalau, ya silahkan.
02:51Makanya disitu kita bikin pinjakan-pinjakan untuk kaki.
02:54Kita dibikin satu-satu, dibikin gitu.
02:57Dan kita pasang alat pengaman juga.
02:59Kita disini pakai harness, pakai tali, pakai webbing, pakai helm.
03:01Karena kesalamatan tetap nomor satu.
03:04Bisa diceritakan, ini tuh jalur menuju ke mana sih?
03:08Jalur selatan ini.
03:09Oke, jadi jalur selatan ini aku menuju ke puncak Gunung Sangar, Gunung Rinjani.
03:13Jadi puncak Sangar tuh di puncak selatannya Gunung Rinjani.
03:16Melalui jalur Tim Banu.
03:17Jadi memang ini bukan puncak utamanya Gunung Rinjani.
03:20Ini jalur pilihankah?
03:21Misalnya kalau pendaki bisa melewat salah satu jalur ini?
03:25Kalau untuk di Rinjani.
03:26Oke, jadi gunung puncak Sangar ini tuh memang jarang banget orang-orang yang mendaki ke sana.
03:29Karena memang aksesnya sangat-sangat sulit bisa dilihat juga.
03:33Dan sangat-sangat berbahaya juga.
03:36Butuh banget pengalaman yang sudah berpengalaman juga.
03:39Makanya aku bawa dari situ ada guide yang memang sudah berpengalaman banget di Gunung Sangar itu.
03:46Jadi memang aku sengaja ke sana bawa orang yang sudah berpengalaman.
03:49Jadi biar aku tahu, aku bisa dikasih tahu medannya di sana seperti apa.
03:53Makanya mendaki dengan yang berpengalaman itu sangat-sangat penting.
03:56Dan jadi aspek utama keselamatan kita juga.
03:58SOP-nya, guide-nya seperti apa sih kalau di kondisi medan gini?
04:02Kalau di kondisi seperti ini, sebenarnya kemarin itu kita one by one guide.
04:08Jadi aku ditemani sama beliau, akhirnya juga ditemani sama satu orang lagi.
04:11Jadi memang karena ngeliat dari kondisi yang seperti itu, cuaca yang sangat-sangat berkabut juga.
04:16Makanya kita memilih untuk one by one person juga.
04:19Makanya kalau untuk komposisi antara guide dan peserta dalam misalnya operator pendekian,
04:26itu harus sangat-sangat diperhatikan.
04:28Nggak bisa yang misalnya lima orang peserta, satu orang guide.
04:32Karena kan strukturnya kan berarti ada navigator, ada guide, ada sweepernya yang di paling belakang.
04:36Jadi itu tiap-tiap orang itu harus ada yang ngejagain.
04:39Harus jalan bareng-bareng dari awal sampai di akhir, nggak boleh ada yang terpisah.
04:42Nah, tolong jelasin itu fungsinya apa aja tuh masing-masing guide dari mulai navigator sampai ke sweeper di belakang?
04:47Kalau navigator mereka yang bakal ngasih tau jalannya ke arah mana,
04:50kalau guide juga yang bakal kayak ngeliat teman-teman pesertanya,
04:54dan sweeper tuh yang akan ngejaga di paling belakang,
04:55make sure semuanya sudah berjalan dan nggak ada yang ketinggalan.
04:58Makanya struktur itu harus sangat-sangat penting banget diperhatiin gitu.
05:01Nggak bisa yang asal-asalan, misalnya lima orang peserta, satu orang guide itu akan sangat-sangat berantakan nantinya.
05:08Karena nggak mungkin bisa manage selima orang langsung.
05:10Kan jalur berisiko ini kan pilihannya kan, Sa?
05:13Iya.
05:14Udah berisiko dipilih pula.
05:16Kenapa sih?
05:16Oke, jadi memang kalau aku kemarin ke Sangar itu untuk latihan aku juga sih.
05:22Karena waktu kemarin aku mau naik ke Gunung Akonka gue di Argentina,
05:24dan aku melihat Gunung Sangar ini sebagai salah satu tempat aku latihan.
05:28Tapi walaupun aku memilih tempat Sangar ini sebagai salah satu latihan juga,
05:32aku sangat-sangat latihan yang lumayan lama untuk menuju ke Gunung Sangar ini.
05:36Aku latihan ke tebing dulu, latihan tali menali juga, latihan pekenaan alat-alatnya juga,
05:40latihan aklimatisasi juga ke Gunung Selamat dulu sebelum ke sini.
05:42Jadi memang mau gunung apapun itu, mau dimana pun tempatnya tetap butuh persiapan yang panjang dan matang juga.
05:48Nah, bicara soal ini, soal pentingnya guide di Rinjani dengan lokasi medan yang berisiko,
05:56saya tanyakan ke Mas Aping.
05:58Mas Aping selaku relawan yang juga paham kronologinya pada saat kecelakaan Juliana Marins.
06:04Apa sih yang bisa dievaluasi?
06:06Misalnya, apakah dalam kondisi kemarin ada ketidakidealan jumlah guide dengan rombongan yang dibawah?
06:14Yang pertama, saya ingin mengucapkan apresiasi yang setinggi-tingginya buat kawan-kawan tim gabungan yang sukses untuk mengekupasi korban Juliana di Rinjani.
06:26Bagaimanapun, kondisi di Rinjani tidak bisa dengan mudah untuk kita prediksinya begitu saja,
06:32karena cuaca di sana cepat, kondisi bedan yang sangat curang.
06:36Jadi, kondisi di situ memang sangat-sangat sulit untuk melakukan evakuasi,
06:43apalagi dari lembah, dari jurang yang ketinggiannya sampai di atas 600.
06:48Jadi, itu bukan merupakan suatu hal yang mudah.
06:51Jadi, itu merupakan suatu hal yang sangat-sangat sulit,
06:54terutama dengan kondisi alam yang berkabut dan badai.
06:58Jadi, kondisi itu memang sangat-sangat tidak mudah untuk bagi tim untuk bisa menghapasi Juliana.
07:05Karena kondisi memang sudah seharusnya kita memberikan apresiasi kepada tim-tim Basarnas,
07:11tim gabungan SAR yang sudah mengekupasi Juliana di Rinjani.
07:18Ada pun kalau terkait masalah kecepatan atau itu saya pikir kawan-kawan tim SAR sudah sangat cepat merespon,
07:25walaupun dengan peralatan yang seadanya.
07:28Ini kita bisa katakan bahwasannya suatu operasi SAR yang sukses,
07:33ya ini ketika para penyelamat juga bisa balik dengan selamat.
07:37Dan saya pikir apa yang dilakukan oleh tim SAR gabungan di operasi Juliana kali ini
07:43sangat-sangat luar biasa dan fenomenal.
07:45Dan baru kali ini saya melihat suatu operasi yang begitu fenomenal,
07:49yang melibatkan sebikian banyak pihak,
07:52yang melibatkan banyak unsur dan banyak relawan bersama-sama turun
07:56untuk membantu proses evakuasi Juliana itu.
08:00Memang saya tidak ada di lokasi inti,
08:02cuma saya ada di pertengahan itu,
08:05saya ada di rangkaian acara operasi itu,
08:08walaupun tidak ada di punggungan Rinjani.
08:11Dan saya menyaksikan sendiri bagaimana kawan-kawan dari tim SAR gabungan berjibaku,
08:16bersama-sama saling bahu-membahu
08:18untuk membawa jenazah Juliana
08:21sampai bertemu dengan keluarga di base camp Sembalu.
08:25Jadi kalau bicara soal ini, Kansa,
08:28artinya kan satu guide itu harusnya satu ya,
08:32kalau idealnya waktu Kansa ke Rinjani.
08:34Waktu kemarin samit, iya sebenarnya.
08:35Aku melihat dari mediannya sangat-sangat sulit,
08:37cuacanya juga.
08:39Jadi memang amanah itu satu orang, satu guide sebenarnya.
08:41Bahkan aku pun satu orang, satu guide.
08:43Kata ke Rinjani kemarin.
08:44Iya, kalau dibandingkan dengan ini,
08:45saya tanya ke Pak Samsul juga.
08:47Pak Samsul, dengan kondisi lima orang,
08:50anggota di rombongan,
08:51satu guide yang menemani,
08:52itu ideal atau tidak?
08:55Kalau saya sih tidak ideal ya,
08:58karena nanti kasusnya seperti ini.
09:03Ada yang sakit atau yang capek,
09:07ditinggal.
09:08Sebenarnya yang minimal ya dua lah.
09:14Dua guide.
09:15Nah, kalau kondisi seperti ini,
09:18apa-apa yang dikhawatirkan?
09:21Kalau misalnya guide-nya cuma satu,
09:24anggotanya ada lima.
09:26Dibandingkan dengan Medan Rinjani,
09:28itu seperti apa berisikonya, Pak Samsul?
09:33Berisiko,
09:34karena nanti yang menang,
09:39seandainya ada yang satu di dalam dunia,
09:40terus ada kamu yang lain,
09:42apa yang mendampingi dari?
09:43kita tidak tahu cuaca,
09:47atau yang tiba-tiba,
09:49perubahannya sangat cepat.
09:51Perubahan cuaca juga sangat cepat.
09:55Ya, perubahan cuaca juga sangat cepat.
09:57Tapi selama ini aturan di Rinjani-nya,
10:00ketat atau enggak sih, Pak Samsul,
10:02soal kelayakan,
10:04misalnya rombongannya berapa orang,
10:05yang menemani-nya harus berapa orang?
10:07Nah, kita tidak tahu SOP-nya,
10:12sama Nasional itu kan hanya,
10:15maksudnya ada sama Nasional yang punya kuena nanti.
10:19Kalau kita kan sudah.
10:21Tapi kalau dari tim SAR sih berharapnya,
10:23agar tidak berisiko,
10:25harusnya sesuai dengan ketentuan,
10:27atau kondisi idealnya begitu ya, Pak Samsul ya?
10:30Iya.
10:32Jangan sampai ada kecelakaan dulu,
10:34baru nanti saat evakuasinya berisiko,
10:37ada kecelakaan dulu,
10:38baru ada penyelamatan,
10:39tapi pencegahannya itu yang harus dijaga.
10:42Nah, kalau dari sisi pendaki,
10:44pada saat mau naik gunung Rinjani,
10:46itu diperiksa dulu atau enggak sih?
10:47Misalnya, rombongannya berapa orang,
10:49yang mendampingnya berapa orang,
10:51perlengkapannya sudah lengkap atau betul,
10:53itu siapa yang memeriksa?
10:54Memang di Indonesia itu sekarang sudah diperlakukan seperti itu juga,
10:57sebelum kita naik gunung,
10:58di base camp itu awal kita akan daftar dulu,
11:01misalnya daftar online kan kalau di Rinjani juga,
11:03daftar online,
11:04pesertaannya siapa-siapa-siapa,
11:05portanya gimana,
11:06gaitnya berapa,
11:08terus nanti untuk peralatan akan di cek juga biasanya.
11:10Ini memang menurut aku itu penting banget sih,
11:12agar kita sudah terdaftar,
11:13kalau misalnya ada apa-apa,
11:15Taman Nasional bisa tahu juga,
11:16dan tahu juga apa yang aja yang kita bawa,
11:18apa aja yang sama pendaki-pendaki itu itu apa aja.
11:21Jadi pihak Taman Nasional itu bisa enggak sih,
11:23terhadap pendaki,
11:24oh ini enggak sesuai dengan ketentuan,
11:26enggak bisa naik dulu sekarang?
11:27Maksudnya bisa kayak gitu juga sebenarnya.
11:28Jadi enggak bisa asal-asal kita ngambil orang-orang yang tidak dapat sertifikat gaitnya juga,
11:33misalnya gitu.
11:34Jadi harus kondisinya didampingnya oleh orang yang berpengalaman,
11:38apalagi kondisi Rinjani yang berisiko,
11:40jangan sampai FOMO,
11:42aturannya harusnya udah ketat ya di sana ya.
11:44Ya memang karena sekarang,
11:46fenomena pendaki itu lagi rame banget nih,
11:48lagi di Indonesia juga,
11:49dan untuk menyikapi FOMO ini sebenarnya,
11:51bisa dibilang FOMO itu adalah hal yang baik,
11:54kecuali,
11:55adalah hal yang baik,
11:56tetapi,
11:57jika disikapnya juga dengan baik juga.
11:58Nah bagaimana penyikapan dengan baiknya kita akan bahas,
12:00mendaki gunung kini memang jadi tren di dalam anak-anak muda,
12:03bukan sekadar menikmati keindahan alam,
12:05namun juga untuk sekadar membuat konten.
12:08Apa dampaknya?

Dianjurkan

0:15
Selanjutnya