Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • 6 hari yang lalu
Video Lengkap

HATI YANG MENYEMBAH (BAG 2)
https://dai.ly/k2Tut9zIYOOBP1DlZDy
Transkrip
00:00Pertama kali saya di luar negeri saya masih ingat diajak makan di restoran Jepang yang ikannya bisa diambil sendiri begitu saya ingat saya ya.
00:12Mentah-mentah hanya dikasih jeruk apa gitu.
00:19Wow saya tidak bisa makan saudara.
00:23Apalagi oster itu aduh.
00:26Saya ingat begitu cot saudara.
00:28Tapi mereka bisa jadi saya melihat makanan itu tidak bisa makan.
00:41Tapi mereka semua makan.
00:43Jadi saya akhirnya terpaksa sok bisa.
00:48Saya bungut saya makan geluk.
00:52Jadi setiap kali ikan masuk geluk.
00:56Mentah.
00:58Sampai hari ini pun juga sebenarnya kalau yang masih mentah-mentah itu agak kurang nyaman ya saudara.
01:11Tapi kalau orang di luar negeri di wilayah tertentu itu biasa saudara.
01:17Terlanjur lidahnya begitu.
01:19Kalau di sekitar mediterian itu juga masakannya agak beda dengan orang timur ya.
01:29Di Turki ya kalau ada kare ya masakan kare.
01:34Waduh saudara.
01:35Rasanya ajaib.
01:37Tidak seperti kare di Indonesia.
01:40Kare ya aduh ampun deh.
01:44Gara-gara disitu kita pulang ke Indonesia lihat kare jadi takut.
01:48Kebayang itu rasa karinya itu beda ya.
01:52Tapi orang Turki biasa makan kari itu ya.
01:57Kari.
01:58Terlanjur jatuh cinta.
02:02Terlanjur nyaman.
02:03Nah kita ini terlanjur saudara.
02:07Jatuh cinta dengan dunia dan membangun selera.
02:13Cinta dan selera kita terhadap dunia.
02:19Itu membangun nilai-nilai di dalam pikiran dan jiwa kita.
02:25Dan itulah yang membuat kita tidak bisa menyembah Tuhan.
02:29Menyembah itu tunduk.
02:38Menghormati.
02:41Memberi nilai tinggi.
02:45Nah di lingkungan kita manusia sebagian besar.
02:53Memperlakukan Tuhan seakan-akan tidak ada.
02:57Bertuhan katanya tapi tidak menunjukkan yang dia bertuhan.
03:07Beragama tetapi perilakunya tidak menunjukkan bahwa Tuhan itu ada.
03:14Jadi kalau secara teori itu bertuhan.
03:19Namanya teis teoritis.
03:24Tetapi secara praktek itu ateis.
03:28Jadi ateis praktis.
03:31Ateis praktis.
03:34Secara teori bertuhan.
03:36Teis teoritis.
03:38Secara praktis itu ateis.
03:42Dari teorinya bertuhan tetapi dari prakteknya ateis saudara.
03:49Mau tidak mau terbawa.
03:52Saya tadi katakan termasuk saya dulu.
03:57Sekarang kita kan bertobat, bertobat, bertobat terus saudara.
04:02Dan terus mengalami proses ya lewat firman yang kita dengar, lewat doa, juga lewat pengalaman hidup saudara.
04:14Perasaan kita ini kepercayaan Tuhan.
04:18Tergantung apa isi perasaan kita.
04:23Kita arahkan kemana.
04:27Kepada siapa kita mencinta.
04:32Dan apa yang menjadi selera daripada hati perasaan kita ini.
04:39Tergantung kita.
04:41Jadi kalau bicara mengenai hati yang menyembah.
04:48Itu sebenarnya bukan hanya bicara mengenai waktu kita di gereja menyanyikan laku rohani.
04:57Atau mengucapkan kalimat-kalimat penyembahan.
05:01Hati yang menyembah itu kualitas hati setiap saat.
05:16Kualitas perasaan kita setiap waktu saudara.
05:23Suatu hari saudara.
05:29Ketika kita berhadapan dengan Tuhan.
05:34Keagungan dan kemuliaannya pasti dasyat sekali saudara.
05:41Kita berhadapan dengan Tuhan.
05:43Betapa bersyukurnya kita kalau kita mengisi perasaan kita dengan baik.
05:56Kita mencintai Tuhan saudara.
06:01Tuhan menjadi selera hidup kita.
06:06Gairah hidup kita saudara.
06:09Betapa beruntungnya.
06:15Sebab jika kita benar-benar menggerakkan hati kita untuk mencintai dia.
06:24Dan kita bisa mencicipi Tuhan.
06:29Menjadi selera perasaan kita.
06:33Kita pasti menghargai dia.
06:36Kita menghargai Tuhan.
06:39Secara patut.
06:42Dan hari ini saudara periksa diri saudara masing-masing.
06:48Apa yang menurut saudara paling berharga sebenarnya.
06:53Ya kadang-kadang antara mulut dengan perasaan itu tidak nyambung ya saudara.
07:00Mulut mengatakan.
07:01Ku kagum hormat akan engkau.
07:04Aku mencintai engkau.
07:07Aku perlu engkau.
07:09Ku perlu kau lebih dari nafasku.
07:12Mulut.
07:14Pikiran juga setuju.
07:16Tapi perasaan tidak.
07:17Sebab dia menggumuli hal tersebut.
07:24Sebab seseorang menggumuli atau memperkarakan hal tersebut.
07:30Hanya pada waktu di gereja.
07:34Dia tidak menggumulinya dalam hidup setiap hari.
07:38Ketika Tuhan memberi pilihan-pilihan atau Tuhan memberi kita kesempatan untuk memilih.
07:46Berdoa atau nonton.
07:50Baca Alkitab atau baca yang lain.
07:55Jujur atau tidak jujur.
08:00Kalau kita menghormati Tuhan kita harus jujur.
08:04Kalau kita menghormati Tuhan kita tidak menyentuh dosa.
08:08Walaupun itu melukai daging kita saudara.
08:12Pemperkarakan itu.
08:16Kalau kita mencintai Tuhan kita tidak berbuat dosa.
08:22Walaupun kita rugi.
08:24Jujur itu.
08:26Kalau ada yang berkata jujur hancur.
08:29Tidak apa-apa hancur.
08:31Jujur.
08:33Menolak dosa sakit.
08:34Daging kita sakit.
08:37Aduh sayangnya tidak melakukan hal itu.
08:40Tetapi itu bukti cinta kita kepada Tuhan saudara.
08:46Dan disitulah kita membangun kecintaan kepada Tuhan.
08:50Tahap demi tahap.
08:55Saudara kalau tidak mulai sejak dini.
08:59Sementara usia atau umur saudara bertambah meningkat.
09:03Itu makin tua.
09:06Saudara makin kurang kelenturannya loh.
09:09Sampai pada titik tertentu tidak bisa mencintai Tuhan.
09:16Atau tidak mampu mencintai Tuhan dalam tingkat-tingkat tinggi.
09:22Karena ruangan hatinya telah dipenuhi dengan banyak.
09:28Interes ketertarikan saudara.
09:30Saya bersyukur saya mengerti hal ini.
09:39Dan saya berjuang terus saudaraku.
09:41Saya berjuang terus.
09:44Bagaimana hati saya menjadi utuh, bulat, mencintai Tuhan.
09:50Dan itu ternyata lewat proses dari menit ke menit, dari jam ke jam.
10:00Perlu tidak mengucapkan kata ini.
10:02Perlu tidak berbuat ini.
10:07Perlu tidak beli barang itu.
10:09Aduh, aduh saudara.
10:15Kekudusan itu sangat pribadi sifatnya.
10:20Confidential.
10:22Tapi kita tahu saudara.
10:24Yang belajar untuk hidup suci itu tahu.
10:28Dan setiap kali kita betul-betul memperkarakan hal ini saudara.
10:33Cinta kita kepada Tuhan bertambah.
10:38Aku memilih mencintai Tuhan.
10:41Aku memilih mencintai Tuhan.
10:45Dan kalau kita punya komitmen itu saudara.
10:49Lalu Tuhan beri kita kesempatan.
10:52Ya bergumul antara memilih apa yang menyenangkan kita.
10:57Memuaskan kita dan yang menyenangkan Tuhan.
11:00Kita perkarakan setiap hari.
11:06Ya kadang-kadang kita gagal saudara.
11:09Dan kalau sudah gagal.
11:11Kita harus minta ampun kepada Tuhan.
11:15Hal-hal sederhana, hal-hal kecil.
11:19Tapi pasti roh kudus beritahu kita.
11:21Itu tidak membuat hati Tuhan nyaman.
11:25Kita akui kesalahan itu.
11:28Kita minta ampun.
11:29Terus kita jalani hidup.
11:33Ada pilihan-pilihan lagi saudara.
11:38Jaga perasaan.
11:40Jangan ada benci dendam.
11:43Jangan mengucapkan kata-kata yang tidak perlu.
11:48Terus disitu cinta kita kepada Tuhan meningkat bertambah.
11:55Dan seiring dengan cinta kita yang meningkat tersebut.
11:59Selera kita akan Tuhan juga meningkat.
12:05Kita bisa menikmati Tuhan saudara.
12:09Seperti kita bisa menikmati seseorang.
12:14Bisa itu pasangan hidup.
12:16Di samping dia kita senang.
12:18Bisa teman satu dua minggu tidak ketemu.
12:23Kangen yuk kita ngopi, duduk, ngobrol, ngomong apa saja.
12:27Kita menikmati.
12:29Tuhan pun juga bisa kita nikmati.
12:33Dan jika demikian, kita memberi nilai tinggi Tuhan.
12:42Sampai kita berkata, aku tidak bisa hidup tanpa engkau Tuhan.
12:49Ku perlu kau lebih dari nafas dan darah di dalam tubuhku.
12:56Baru kita memberi nilai tinggi.
12:58Seperti kalimat pemasmur ini ya saudaraku.
13:05Sekalipun dagingku dan hatiku
13:12Habis lenyap
13:19Gunung batuku dan bagianku
13:28Tetaplah Allah selamanya
13:33Tetaplah Allah selamanya
13:34Sekalipun
13:35Sekalipun
13:39Dagingku dan hatiku
13:43Habis lenyap
13:50Gunung batuku dan bagianku
13:55Gunung batuku dan bagianku
13:59Tetaplah Allah selamanya
14:04Seperti rusak
14:06Merindukan sungai yang mengalir
14:13Seperti rusak
14:15Merindukan sungai yang mengalir
14:21Demikianlah jiwaku
14:27Merindukan
14:32Merindukan
14:34Engkau
14:38Tuhan
14:43Tuhan Raja ku, padamu sangat ausiwaku, bila ku boleh datang, Bapak memandangmu.
15:04Sekalipun dagingku dan hatiku, habis lenyap, gunung batuku dan bagianku,
15:32Tetaplah alam selamanya.
15:42Jadi kita memiliki api penyembahan.
15:48Api penyembahan kita itu menyala karena cinta kita kepada Tuhan.
15:56Karena selera kita yang kita tujukan ke dia.
16:06Yang menjadikan Tuhan, kita menjadikan Tuhan bernilai tinggi.
16:15Dan saudara tahu dalam perjalanan hidup, jika kita memiliki hati seperti ini,
16:24Kita pasti memiliki pengalaman real dengan Allah.
16:29Tidak mungkin tidak ada pengalaman dengan Tuhan.
16:37Pengalaman di sini bukan hanya dari sakit sembuh, dari masalah ekonomi kita dipulihkan.
16:45Tapi bagaimana Tuhan mengubah karakter kita, mengubah watak kita.
16:57Lalu kita juga akan melihat bagaimana tangan pemeliharaan Tuhan atas hidup kita dan orang-orang yang kita kasih.
17:06Disitulah timbul kekaguman kita akan dia.
17:14Dan yang terakhir ini penting saudara.
17:18Kebenaran-kebenaran yang Tuhan berikan.
17:22Dan itu menakjubkan.
17:25Karakter yang diubah tangan pemeliharaan Tuhan atas kita dan orang-orang yang kita kasih.
17:33Begitu sempurna dan firman yang mencerahi pikiran kita.
17:41Kita kagum.

Dianjurkan

7:49
Selanjutnya