Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • 3 hari yang lalu
Video Lengkap

BERAMBISI MERAIH KEKAYAAN SURGAWI
https://dai.ly/k32aa017LyLH0rDiy4E
Transkrip
00:00Kita itu sering kompromi, yang pertama kita berkata masih di bumi, kita masih di dunia, justru di dunia ini kita mempersiapkan diri untuk kekekalan,
00:25kalau sudah mati ya tidak bisa, sudah selesai saudaraku, yang pertama itu kita masih di bumi, yang kedua, ya kita manusia yang penuh kelemahan dan kekurangan,
00:40saudara pikir Tuhan toleransi, Tuhan tidak toleransi untuk hal ini, jelas Tuhan berkata kamu harus sempurna seperti Bapak,
00:48itu tidak memperhitungkan Anda manusia macam apa, siapapun kalau Anda bersedia, kita bersedia Allah bisa mengubah kita.
01:02Yang ketiga kita itu terpengaruhi oleh pola hidup manusia di sekitar kita, padahal hari ini kekristenan yang sejati, yang murni, jauh dari kehidupan orang percaya.
01:18Jauh dari kehidupan orang kristen, kekristenan yang sejati itu sedikit sekali orang kenakan, hampir tidak ada.
01:26Pada umumnya itu kekristenan yang telah dimodifikasi, yang telah dicemari oleh semangat zaman.
01:34Karena kita melihat profil, potret kekristenan yang salah ini, saudara ku, kita bisa kompromi.
01:47Jangan terlalu berlebihan, jangan terlalu ekstrim.
01:51Sehingga kita meleset untuk mencapai kehidupan kristen yang sejati, saudara.
02:03Nah oleh sebab itu kita harus berani ada dikutub yang benar,
02:09haus-haus-hausnya, lapar selapar-laparnya, ambisi seambisius mungkin, saudara.
02:17Suatu hari nanti orang baru mengerti betapa berharganya yang namanya kesempatan dan waktu itu.
02:30Tuhan tidak paksa, saudara.
02:33Seseorang berbuat dosa, Tuhan tegur dengan lembut.
02:36Kalau dia masih mengeraskan hati, Tuhan bisa membiarkan, saudara.
02:41Baru-baru ini saya sudah menyinggung soal Judas.
02:45Tuhan Yesus sudah tahu jauh-jauh hari dia suka mencuri.
02:50Tuhan memberikan peringatan lewat pernyataan-pernyataannya.
02:54Tapi tidak mau berubah.
02:57Ditegur di meja perjamuan akhir terakhir, masih tidak sadar.
03:03Sampai akhirnya Yesus berkata, lakukan apa yang kamu lakukan.
03:08Lalu Alkitab, kalau saudara membaca, nanti kita akan khutbahkan khusus.
03:18Judas kerasukan Iblis.
03:22Iblis berbisi kepada Judas.
03:24Nah, kalau orang terus serakah,
03:31ya Allahnya bukan Elohim Yahweh, Allahnya ya harta dunia ini.
03:38Kerasukan setan, saudara.
03:40Yang namanya kerasukan setan itu bukan hanya masalah okultisme orang pergi ke dukun.
03:45Ketika sesembahannya bukan Allah, dia kerasukan.
03:54Nah, kita harus menjauhkan diri dari keadaan ini, saudara.
03:59Jangan saudara pikir orang Kristen, aktivis, pendeta bisa otomatis lolos dari keadaan ini.
04:06Tidak.
04:06Judas bisa, kerasukan Iblis.
04:12Petrus pun bisa kerasukan Iblis.
04:15Puji Tuhan, Petrus bisa bertobat.
04:20Nah, saudara bisa.
04:24Jangan main-main.
04:25Maka suatu hari, saudara akan bisa membuktikan betapa berharganya waktu dan kesempatan itu.
04:37Saya sudah mulai berhasil, saudaraku.
04:41Membayangkan ya, saudaraku.
04:44Membayangkan.
04:46Bagaimana kalau saya ada di hadapan tahta pengadilan Tuhan.
04:51Menghadap Allah Bapak.
04:55Pasti dalam kedasyatan hadiratnya,
04:59Keagungan kesuciannya, saudaraku.
05:03Baru kita mengerti betapa berharganya yang namanya kesempatan itu.
05:12Yang saya pahami, saudara.
05:15Keagungan kesucian Allah itu mestinya bisa kita hayati sekarang.
05:21Jadi seiring dengan pengertian kita akan kebenaran,
05:23Seiring dengan pemahaman dari penghayatan kita,
05:29Waktu berdoa di hadapan Allah,
05:32Kita menghayati kesuciannya.
05:36Dan mestinya penghayatan itu membuat kita gemetar,
05:40Kita gentar.
05:44Kita gemetar, kita gentar.
05:47Dan kita menyadari bahwa kita belum mencapai kesucian itu.
05:54Belum mencapai kesucian itu.
05:57Maka kita berambisi untuk mencapai kesucian tersebut.
06:04Saudaraku.
06:06Memang ini bertahap, saudaraku.
06:09Tidak sekaligus.
06:10Tidak sekaligus.
06:13Dan ini memang sangat subjektif sifatnya.
06:19Tidak bisa saya jelaskan dengan lengkap.
06:24Tetapi saudara yang sering mendengar saya khutbah,
06:28Kiranya roh kudus memberi saudara pengertian,
06:31Saudara bisa mengerti.
06:32Seiring dengan kebenaran-kebenaran firman yang kita pahami.
06:38Dan itu menakjubkan, saudara.
06:40Menakjubkan.
06:42Kebenaran-kebenaran yang kita pahami itu menakjubkan.
06:47Ditambah dengan penghayatan kita akan kehadiran Allah di dalam doa.
06:54Kita bisa mengerti kesucian Allah.
06:58Kekudusan, keagungannya.
07:00Itu membuat kita gemetar-gentar.
07:05Dan kita belum mencapai kekudusan itu.
07:08Dan kita mau mencapai kekudusan itu.
07:12Dan ini yang mendorong kita berambisi untuk mencapai kesucian.
07:17Jadi kita makin masuk ke wilayah kekudusan Allah.
07:22Celep.
07:23Celep.
07:26Kita rasa begitu nikmat.
07:28Celep.
07:30Dulu kita tidak mengerti hal ini.
07:35Tetapi sekarang kita mulai mengerti.
07:37Ini sangat subjektif.
07:39Subjektif.
07:40Saudara mungkin akan berkata,
07:42Masa sih begitu Pak?
07:43Ya.
07:46Allah itu hidup, saudara.
07:47Allah itu nyata.
07:48Anda membaca di Alkitab ketika Petrus menyadari bahwa yang dihadapi ini bukan orang sembarangan atau manusia sembarangan.
08:04Lalu berkata,
08:05Aduh Tuhan jangan dekat-dekat aku.
08:07Engkau orang kudus, engkau orang saleh.
08:09Kekudusan Allah itu luar biasa, saudara.
08:19Dan Allah itu real, Allah itu nyata.
08:22Mestinya kita bisa memiliki pengalaman-pengalaman yang tadi saya katakan sangat subjektif itu.
08:30Tetapi real, nyata.
08:33Mesti, wajib, seharusnya, mutlak.
08:37Kalau Allah itu hidup, Allah itu nyata, mesti kita alami.
08:46Tetapi kalau hanya menjadi fantasi ya,
08:50Ya sulit, saudaraku, sekalian.
08:53Sulit, saudaraku.
08:57Sulit kalau hanya menjadi fantasi ya, sulit.
09:00Semua hanya diteorikan.
09:03Menjadi definisi-definisi kalimat di dalam ilmu teologi ya.
09:11Tetapi kalau kita mengalami Allah,
09:15Kita juga berambisi untuk mencapai tingkat-tingkat kesucian seperti yang Allah.
09:23Seperti keberadaan Allah.
09:25Wah.
09:27Ada satu lagu yang saya gubah.
09:30Lalu kemudian saya rubah pelan-pelan karena saya takut.
09:35Baru tadi pagi.
09:36Sebenarnya sudah beberapa kali saya merasa,
09:38Ini kalimat mengerikan harus diganti.
09:41Tapi karena saya belum sempat sekarang,
09:44Begitu nyanyi, ah lupa.
09:45Mesti rubah kalimatnya.
09:47Bawa aku Tuhan.
09:50Apa?
09:50Ke tempat yang maha tinggi.
09:53Tidak boleh ini.
09:56Kok maha tinggi?
09:57Ini hanya Bapak tempatnya.
10:00Jadi saya ganti.
10:02Tempat yang lebih tinggi.
10:05Tapi kalimat berikutnya.
10:07Bawa aku Tuhan ke tempat yang maha kudus.
10:11Waduh.
10:12Ini ngeri nih.
10:13Saya ganti.
10:14Ke tempat yang kudus.
10:18Karena kata mahanya saya hilangkan.
10:21Dan saya belum ganti.
10:24Biasanya Paulina yang suka teliti.
10:27Dia belum nanya saja.
10:28Kenapa jadi berubah begini Pak?
10:31Atau umat?
10:32Atau gimana?
10:32Dat ini kok belum berubah?
10:35Tidak berani saya maha kudus.
10:37Tempat kudus saja.
10:39Ruang kudus saja cukup.
10:40Tidak usah maha kudus.
10:42Pusat.
10:42Maha kudus.
10:43Rang kudus saja.
10:44Tidak takut.
10:46Jadi saya ganti.
10:48Ini lagu sudah tahu Kak.
10:49Sudah berapa puluh tahun?
10:51Puluh ya.
10:52Puluh tahun.
10:53Bawa aku Tuhan ke tempat yang lebih tinggi.
10:56Itu bisa diganti.
10:58Terus.
10:59Bawa aku Tuhan ke tempat yang maha kudus.
11:05Aduh.
11:05Tadi Pak Ki lihat saya ubah itu.
11:07Ke tempat yang kudus.
11:10Itu.
11:13Karena menakutkan maha kudus itu.
11:16Kudus saja dulu.
11:17Kan di kemah suci ada ruang maha kudus.
11:21Ada ruang kudus kan.
11:23Kita kudus dulu deh.
11:25Tapi dalam batin saya ada suara gini.
11:28Kamu menghampiri Allah itu maha kudus.
11:30Berarti ya tidak apa-apa.
11:32Tapi aku tidak sejahtera.
11:34Kudus saja cukup.
11:35Kebenaran yang saya sampaikan ini harus dibuktikan.
11:48Pembuktiannya lewat pengalaman.
11:50Tetapi untuk mengalami ini.
11:57Ada harga yang mahal.
12:02Untuk bisa menghayati Allah itu.
12:06Menghayati kekudusan Allah.
12:08Dan keakungannya.
12:10Yang membuat kita kemetar atau kentar.
12:13Itu harus dialami.
12:14Tidak bisa ditulis.
12:16You harus mengalami.
12:17Terima kasih.
12:18Terima kasih.

Dianjurkan