Skip to playerSkip to main contentSkip to footer
  • 6/23/2025
Di layar kaca dan ponsel kita, dunia terlihat seperti luka yang terus menganga. Bom meledak di tempat yang bahkan dulu pernah disebut suci. Tangisan anak-anak menggema di antara puing-puing. Kebenaran dan kemanusiaan seolah kalah oleh ambisi, politik, dan senjata. Lalu kita bertanya, masih adakah kebahagiaan di dunia seperti ini?

Jawabannya tidak mudah. Tapi justru dalam gelapnya zaman, cahaya kecil bernama harapan menjadi lebih nyata. Kebahagiaan mungkin tidak lagi hadir sebagai tawa tanpa beban, tapi sebagai hal-hal kecil yang tetap hidup: tangan yang menggenggam erat di tengah kepanikan, sepotong roti yang dibagi saat lapar, atau seseorang yang memilih tidak membalas kebencian dengan kebencian.

Konflik dan perang bukan hanya tentang peluru dan darah. Ia juga tentang ketakutan yang menyusup ke kehidupan sehari-hari: ketakutan akan masa depan, akan kehilangan, akan makna yang hilang. Tapi justru di situlah letaknya pilihan. Kita masih punya pilihan.

Kita bisa memilih untuk tetap peduli saat dunia makin dingin. Kita bisa memilih untuk bersuara saat ketidakadilan jadi biasa. Kita bisa memilih untuk menyalakan lilin kecil, bukan karena lilin itu akan menerangi seluruh dunia, tapi karena ia cukup untuk menjaga nurani kita tetap hangat.

Bahagia di dunia yang luka mungkin tidak selalu besar, tapi ia tetap ada—di dalam pelukan orang tua pada anaknya, dalam lagu yang dinyanyikan diam-diam di tempat pengungsian, dalam langkah kaki yang tetap berjalan meski hati gentar.

Selama manusia masih punya cinta, empati, dan keberanian untuk memilih hal yang benar, maka dunia belum kehilangan sepenuhnya kebahagiaan. Ia hanya bersembunyi, menunggu kita menemukannya—di tempat-tempat yang tak kita duga, dalam hati yang tetap berani berharap.

Category

🗞
News
Transcript
00:00Pernahkah kamu merasa dunia ini semakin tidak bahagia?
00:03Hidup bahagia di tengah perang, apakah tetap cuek atau peduli,
00:08menciptakan momen sederhana dapat membantu,
00:11dengan tindakan kecil untuk perdamaian.
00:14Dunia butuh lebih banyak kebaikan, dan setiap orang dapat berkontribusi.
00:20Konflik di mana-mana.
00:22Tapi tahukah kamu, sebenarnya kebahagiaan itu ada dalam genggaman kita sendiri.
00:26Seringkali kita terjebak dalam pola pikir yang salah.
00:29Kita terlalu fokus pada hal-hal negatif,
00:32membandingkan hidup dengan orang lain,
00:34atau selalu mengejar kesempurnaan yang tidak realistis.
00:37Kebahagiaan sejati dimulai ketika kita bisa bersyukur atas apa yang kita miliki sekarang.
00:42Mulailah dengan hal sederhana,
00:44senyum orang terdekat,
00:45secangkir kopi di pagi hari,
00:47atau udara segar yang kita hirup.
00:49Mari kita ubah cara pandang kita,
00:52berhenti mengeluh, dan mulai bertindak positif.
00:54Berbagi kebaikan dengan sekitar,
00:56membantu sesama,
00:58dan menjadi pribadi yang lebih baik setiap harinya.
01:00Ingat,
01:01kamu punya kendali penuh atas kebahagiaanmu sendiri.
01:04Jangan biarkan situasi di luar sana menghalangi langkahmu menuju hidup yang lebih bermakna.
01:08Terima kasih sudah menonton,
01:10jangan lupa like, subscribe,
01:12dan bagikan pesan positif ini ke orang-orang terdekatmu.
01:15Terima kasih sudah menonton,

Recommended