JAKARTA, KOMPAS.TV - Gubernur Pramono Anung berharap di usia ke-500 tahun nanti, wajah Jakarta bisa berubah signifikan.
Pramono mengatakan kepada Wagub Rano Karno bahwa ia tidak memiliki ego, sehingga akan melanjutkan hal-hal baik serta memperbaiki kebijakan yang telah diinisiasi oleh pemimpin sebelumnya.
"Konsep Pak Ahok, kita jalankan. Pak Jokowi, kita jalankan. Pak Anies, kita jalankan. Memang konsepnya bagus, kenapa kita mesti buang?," ungkap Rano.
Pramono mengatakan sepakat dengan Bang Doel untuk melakukan revitalisasi di Pasar Baru hingga Glodok. Sebab, jalur MRT nantinya akan dibangun hingga Ancol. Maka, Glodok akan menjadi kawasan potensial.
Selain itu, adanya rute baru Transjakarta yang menyambungkan blok M dengan Pantai Indah Kapuk 2. Ada pula rute dari blok M hingga Bogor.
"Termasuk Blok M hari ini, siapa yang menyangka ramai kembali, dan betul-betul masyarakat punya tempat baru untuk itu," katanya.
"Ada joke di Tiktok, Pak Gubernur dan Pak Wagub, tolong diterusin sampai Korea, supaya liburannya lebih murah," kata Rosi sambil berkelakar.
Selengkapnya saksikan di kanal youtube KompasTV.
https://youtu.be/ZTQsP2IJ_pM
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/talkshow/601063/pramono-rano-sepakat-jalankan-kebijakan-baik-gubernur-jakarta-sebelumnya-rosi
00:00Nah Mbak sebagai masyarakat Jakarta, kurang lebih gimana sih Mbak harapannya untuk Jakarta ke depannya?
00:13Menurut saya ya transportasi umumnya harus lebih ditingkatkan lagi, dibenahi lagi karena masih mungkin ya belum terlalu...
00:22Ya sudah, kalau dibandingkan tahun-tahun sebelumnya memang sudah ada peningkatan, cuman ya perlu lagi lebih disempunakan lah ya, biar lebih nyaman lagi.
00:32Terus kemudian juga seperti pedisterian, supaya juga lebih banyak orang yang jalan kaki untuk yang mungkin yang deket-deket gitu kan, sambil olahraga juga.
00:42Terus ya semoga nggak bisa mengurangi macet ya, kalau nggak macet kayaknya agak susah ya, mungkin mengurangi macetannya, bagaimana caranya.
00:50Yang paling penting adalah gimana cara transportasi aja sih supaya lebih maju lagi, karena kan ini ya Marti sudah salah satu yang terbaik ya.
00:57Sudah semuanya terintegrasi, tapi kalau bisa secara merata gitu. Jadi sampai ke pinggiran-pinggiran Jakarta pun harusnya secara merata sih untuk moda transportasinya sih terutama.
01:06Harapan saya, semoga Jakarta bisa menjadi kota yang ramah anak, ramah lingkungan, ramah lansia juga, lebih banyak lagi fasilitas-fasilitas yang mendukung seperti taman,
01:23terus coffee shop-coffee shop yang memang tidak membutuhkan area yang luas, tapi pengunjung luar Jakarta juga jadi senang main ke Jakarta.
01:35Mas Pram, koordinasi, karena kan sering sekali kan ini masalah-masalah yang cukup personal,
01:47sementara yang paling penting diselesaikan itu adalah soal public policy.
01:51Nah, itu sering sekali memang laporan ini hanya tinggal laporan, sementara sesungguhnya yang paling penting itu adalah kebijakan besarnya.
02:01Jadi baik yang bersifat korupsional maupun yang laporan besar tentunya tetap kita tidak lanjutin, termasuk dulu ada permintaan di Selamat Sia.
02:15Maaf, karena saya jauh beliau kan dekat sini, saya lebak bulu. Jadi tiga kali naik ini.
02:22Naik kendaraan umum juga dong?
02:23Nah, itu dong. Harus dong. Kalau enggak tukinnya dipotong.
02:29Sehat, Bang Rano?
02:31Terima kasih sudah menyediakan waktu untuk program Rossi, karena mau sama-sama memberikan program spesial 498 tahun Jakarta.
02:41Jakarta. Dua tahun lagi harus syukuran besar.
02:45Nah, itu ya. Mentalnya disitu.
02:46500 tahun.
02:47500 tahun.
02:48500 tahun.
02:50Nah, saya sih sebenarnya pengen ngobrol juga tentang apa yang mau dibikin oleh Bang Pram dan Bang Duo untuk ulang tahun 498.
02:59Ini kan kita baru tiga bulan lebih sedikit lah.
03:02Hampir empat bulan lah.
03:03Hampir empat bulan. Dan mudah-mudahan nanti ketika ulang tahun ke 500 tahun, wajah Jakarta itu betul-betul berubah secara signifikan.
03:11Dalam dua tahun?
03:12Dalam dua tahun. Karena kami menyentuh hal-hal kecil yang dulu tidak disentuh. Karena saya bilang sama Bang Dul,
03:21Bang, saya enggak punya ego sama sekali. Jadi hal yang baik dari siapapun, kita lanjutkan. Kita perbaiki.
03:28Ini kan welcome. Konsep Ahok kita jalankan. Pak Jokowi jalankan. Bang Anies kita jalankan.
03:34Memang konsep yang bagus kenapa kita mesti buang.
03:37Pak Voke.
03:37Oh iya Pak Voke. Bang Yos.
03:40Termasuk Blok M hari ini, orang enggak menyangka sekarang Blok M begitu rame kembali.
03:45Dan betul-betul masyarakat punya tempat baru untuk itu.
03:49Berikutnya kami, saya dan Bang Dul sepakat untuk melakukan perbaikan di pasar baru.
03:54Nah, kita akan revitalisasi.
03:55Glodok.
03:56Glodok. Dan itu akan menjadi tempat baru bagi Jakarta untuk...
04:01Pak MRT kita akan keancol loh. Kita akan loyal di kota tua.
04:05Berarti Glodok itu potensi yang harus kita develop.
04:07Ya.
04:07Harus dua tahun mempersiapkan.
04:09Ya.
04:09Cukup lah.
04:10Ada jokes di kalangan netizen.
04:12Karena kan akan dari Blok M ke Bogor ya kalau misalnya.
04:18Jadi yang sudah dibuka, Alam Sutera Blok M.
04:20Pik Dua Blok M.
04:21Bogor Blok M.
04:22Semuanya hampir dua kali dari yang kita perkirakan penumpangnya.
04:27Penumpang.
04:27Ya, ada jokes di TikTok.
04:28Mengatakan, Pak Gubernur, Pak Wagup tolong dari Blok M diterusin ke Korea.
04:38Terusin ke dunia lain supaya liburannya lebih kurang.
04:42Apalagi yang akan kita saksikan di tanggal 22 Juni.
04:46Jadi 22 Juni itu acaranya dari pagi kita upacara lah.
04:52Kemarin sebenarnya udah dimulai.
04:53Bang Dul udah ke taman makam pahlawan minta berkah minta dan mendoakan lah.
04:59Mendoakan lah.
04:59Jadi pagi upacara kemudian kita bertemu dengan para dubes.
05:04Dan kemudian juga ada acara yang terutama yang malam lah.
05:09Yang malam itu ada beberapa tempat baru sih.
05:13Ada di Kuala Tua, ada di Monas, ada di Lapangan Banteng.
05:16Dalam rangka perayaan.
05:17Apa sih yang mau dipesan?
05:21Apa sih untuk masyarakat warga Jakarta untuk ulang tahun Jakarta ini?
05:25Yang paling utama membuat Jakarta lebih aman, nyaman.
05:28Dan orang merasa bahwa mereka memiliki Jakarta.
05:31Dan baru pertama kali ini, ulang tahun Jakarta itu diadakan di Lapangan Banteng.
05:37Kenapa di Lapangan Banteng?
05:38Adalah salah satu taman yang dibuka 24 jam.
05:42Awalnya orang banyak yang ragu-ragu, protes, nanti menjadi tempat orang pacaran mesum.
05:48Bahwa itu ada pastilah, gak mungkin gak.
05:51Tetapi sekarang semua orang yang datang ke taman yang dibuka 24 jam, mereka memberikan apresiasi.
05:56Karena ada Satpol PP, ada CCTV, dan rame-nya juga gak memungkinkan orang untuk bisa, misalnya lah, berbuat sesuatu yang...
06:07Karena kita amasi dan kita bisa ingatkan mereka.
06:10Tetapi yang paling ini, saya dan Pak Wagup kemarin kita juga sepakat, memberikan wajah betawinya itu lebih...
06:19Karena undang-undang mengamanatkan.
06:21Sehingga dengan demikian, dalam show nanti, selain Jakarta multi-etnik, multi-kultur, wajah betawinya juga lebih menonjol.
06:30Lidbang Kompas, awal Juni, 14 Juni, itu memulai satu survei tentang kinerja Pak Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.
06:45Saya mau sedikit spil bahwa approval rating soal menjadikan kota Jakarta itu sebagai kota modern, kota global berbasis kultural, itu mendapat approval rating sebesar 88%.
06:59Jadi, ketika tadi saya mengatakan bahwa memang ada survei lead Bank Kompas, dan approval rating atau setuju banget bahwa Jakarta itu dijadikan sebagai kota global berbasis kultural.
07:22Dan itu sejalan sebenarnya memang dengan apa yang menjadi harapan dan cita-cita tujuannya Pak Gubernur sama Wagup, kan?
07:29Ya.
07:30Jadi kalau saya, misalnya, berapapun itu, selama lebih dari 0% sebenarnya sudah prestasi.
07:36Karena memulai menjadi bayi prematur menjadi calon gubernur dengan 0,1%.
07:43Dan sekarang saya bersyukur banget.
07:47Makanya kenapa semua acara tidak pernah terjadi di provinsi lain, saya selalu bergantian dengan Bang Dul.
07:54Bahkan ketika inspektor upacara pun, Bang Dul...
07:57Saya sebagai wakil gubernur protes, karena saya banyak menjadi PG, pejabat gubernur.
08:03Padahal gubernurnya.
08:04Gubernur ada, aku suruh pimpin kupacara.
08:07Saya bilang, mas ini gak salah, kalau mas pergi oke.
08:10Enggak, aku mau duduk.
08:11Kenapa?
08:13Mas Pram, banyak para gubernur, para bupati, itu pasti nanti cerai di tengah jalan karena kawin paksa.
08:22Sehingga akan ada kompetisi, selalu terasa kompetisi antara kepala daerah.
08:27Kenapa seorang mas Pram dengan sangat leluasa memberikan banyak panggung pada Bang Rano.
08:34Ntar gak takut beliau lebih populer.
08:36Oh, bahkan saya waktu itu bilang, Bang, abang aja yang maju, saya yang membiayai.
08:40Ini sangat.
08:41Jadi gini, yang utama adalah, saya merasa sebagai orang yang sudah perjalanan panjang,
08:49lebih dari 25 tahun menjadi pejabat, harus bisa juga memberikan contoh bagi daerah-daerah lain.
08:56Bahwa biasanya gubernur, wakil gubernur itu mesra saat kampanye.
09:00Begitu menang, mereka pasti akan terpisah.
09:03Bahkan belum dilantik pun sudah banyak yang akhirnya berjalan sendiri-sendiri.
09:07Makanya saya bilang sama Bang Dul, Bang, udahlah, abang maunya apa?
09:11Saya tanya.
09:12Abang maunya apa?
09:14Bahkan kemarin dalam rapat hal yang strategis untuk memutuskan satu.
09:18Saya suruh tentuin.
09:19Aran, kan pasti ada aran gubernur.
09:21Jadi aran gubernur meminta wakil gubernur untuk memutuskan.
09:25Saya ada di situ.
09:28Beneran, Bang Rano.
09:29Iya, iya, iya, iya, iya, saya bukan karena depan beliau ya.
09:33Saya kenal mas Pak, udah lama kan.
09:34Ya, maaf dalam tanda kebetulan kan kita satu rumah.
09:38Kita punya mimpi yang sama terhadap bagaimana membangun.
09:42Dan saya sadar, artinya saya pernah menjadi posisi wakil.
09:45Dan saya tahu tugas wakil apa.
09:47Kalau memang waktu itu saya pernah menjadi gubernur, itu karena laki saja.
09:51Nah, sekarang saya kembali, bukan buat saya, tapi buat Jakarta.
09:55Saya ingin spill lagi hasil survei Litbang Kompas yang akan diterbitkan di Koran Kompas 23 Juni 2025.
10:06Citra, seorang Pramono Anu berdasarkan survei Litbang Kompas itu sebesar 88 persen.
10:17Surprise?
10:20Ya, tentu saya surprise banget.
10:22Karena begini.
10:22Ya tadi, dari 0 persen.
10:24Saya termasuk orang yang tidak pernah berpikir tentang, mohon maaf ya, tentang bagaimana elektabilitas saya pribadi.
10:32Sama sekali tidak pernah.
10:33Karena buat saya, Jakarta ini, sekarang ini, memerlukan orang yang mau memikirkan Jakarta dari dalam.
10:41Betul-betul tahu persoalan real di Jakarta, dan berani memutuskan, dan berani tidak populer.
10:46Termasuk beberapa hal yang akan saya putuskan, pasti tidak populer.
10:50Saya bilang sama Bang Dul, Bang yang begini sudah, saya saja yang tidak populer, tidak apa-apa.
10:55Karena ini untuk memperbaiki Jakarta.
10:58Termasuk persoalan-persoalan, kan tidak semuanya menyenangkan.
11:02Betul.
11:02Tokoh, benar-benar.
11:03Kalau ada tadi, berdasarkan survei Litbang Kompas, 88 persen untuk Citra seorang gubernur, Pramono Anung, dan 90 persen untuk wakil gubernur.
11:15Buat si Dul, hal yang bukan wakil gubernur itu.
11:2090 persen, tapi saya mau ngeledek Bang Dul.
11:23Apa itu?
11:24Memang 90 persen karena tingkat pengenalannya karena artis.
11:27Iya, iya.
11:28Ya kan?
11:29Sudah 88 persen, doi.
11:31Cuma 2 persen, dikit lagi ngelewati dulu.
11:34Tapi itu saja, saya apa ya.
11:38Itulah seorang Pramono Anung, dia nggak pernah berkompetisi orangnya.
11:43Saya, beliau dia kan jembatan kepada siapa saja, nggak ada kompetisi.
11:48Dan nggak pernah ngiri dengan keberhasilan orang.
11:51Ya, seperti beliau bilang, Bang, saya umur berapa, mimpi lihat Monas.
11:55Eh, tiba-tiba hampir 20 tahun, saya berkantor depan Monas.
11:58Sama dengan saya gitu, saya bisa masuk sini nggak pernah kebayang, mbak.
12:01Kalau di sini mau ngapain lagi, terus mau hebat-hebat, so, so.
12:04Enggak lah.
12:05Jadi ada harapan yang luar biasa karena satu, tidak saja untuk memajukan kota Jakarta,
12:10membuat warga Jakarta juga hidup dengan nyaman.
12:13Dan semoga Mas Pram dan Bang Dul bisa menjadi contoh bagi kepala daerah lainnya
12:19bahwa kerjasama politik itu tidak saja mesra di masa kampanye,
12:23tetapi juga pada program-program kerjanya.
12:26Karena kalau Anda berdua akur, pasti warganya lebih akur lagi.