Skip to playerSkip to main contentSkip to footer
  • 6/11/2025
JAKARTA, KOMPAS.TV - Perkumpulan Advokat Indonesia, Peradi Bersatu, mendesak Polda Metro Jaya untuk segera menaikkan status kasus tuduhan ijazah palsu Presiden ke-7 Joko Widodo naik ke tingkat penyidikan.

Pelapor, Roy Suryo cs, ini juga meminta agar proses kasus ini tidak berlarut-larut, yang membuat suasana kian keruh.

Sebelumnya, pada 28 Mei lalu, relawan pendukung Jokowi dan Prabowo-Gibran dari Solidaritas Merah Putih menjalani pemeriksaan sebagai saksi di Polres Jakarta Selatan atas laporan Peradi Bersatu yang menduga Roy Suryo cs telah melakukan penghasutan dengan menuding ijazah Jokowi palsu.

Polda Metro Jaya, yang kini menangani perkara pencemaran nama baik Jokowi dan juga kasus dugaan penghasutan Roy Suryo cs atas tudingan ijazah palsu, akan mengambil hasil Labfor Polri sebagai bahan analisa dalam menentukan ada tidaknya unsur pidana atas laporan Jokowi tersebut.

Atas hal tersebut, Roy Suryo mengingatkan jika Polda Metro Jaya tak bisa serta-merta memakai bukti dari

Bareskrim sebagai bahan analisis, karena perkara yang berbeda. Hingga kini, Polda telah mengambil keterangan dari 29 saksi atas laporan dugaan pencemaran nama baik Jokowi. Tiga di antaranya, yakni Rismon Sianipar, Dokter Tifa, dan Roy Suryo.

Baca Juga [FULL] Blak-blakan! Roy Suryo-Susno Duadji soal Kasus Ijazah Jokowi Dapat Dana Besar, Apa Benar? di https://www.kompas.tv/nasional/598786/full-blak-blakan-roy-suryo-susno-duadji-soal-kasus-ijazah-jokowi-dapat-dana-besar-apa-benar

#ijazah #ijazahjokowi #roysuryo #poldametrojaya

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/598879/full-eks-kabareskrim-ito-sumardi-soal-kasus-tudingan-ijazah-palsu-jokowi-mandek

Category

😹
Fun
Transcript
00:00Setelah Polda Metro Jaya menarik kasus dugaan penghasutan atas tudingan palsu,
00:06maksud kami tudingan ijazah palsu Jokowi,
00:09dengan terlapor Roy Suryo CS, hingga kini Polda belum menaikkan kasus ini ke tingkat penyidikan.
00:15Padahal baik laporan Jokowi di Polda maupun laporan perani bersatu di Pores Jakarta Selatan
00:20sudah berlangsung sejak April lalu.
00:22Tapi hingga kini belum ada penetapan tersangka.
00:25Lalu apa yang membuat kasus yang menyeret Roy Suryo CS ini kian berlarut-larut?
00:31Kita akan bahas bersama mantan kabar Srimpori, Ito Sumardi.
00:35Selamat petang Pak Ito.
00:38Selamat petang Pak Ito.
00:39Pak Ito, ini kemarin kan Polda menarik kasus yang dilaporkan oleh Pradi Bersatu di Pores Jakarta Selatan.
00:47Saya mau tanya nih, karena ada beberapa yang menganggap bahwa kok aneh ya gitu.
00:51Biasanya apa sih Pak yang membuat pusat sampai mengambil alih loh?
00:55Pemeriksaan kasus di Pores.
00:58Inilah Bapak Nathia ya, orang yang tidak paham tentang bagaimana proses yang memenangani satu laporan.
01:07Terutama di sini kan Pak Rosuryo itu yang membuat lama sebetulnya dia sendiri gitu kan.
01:13Kan aneh gitu kan, misalnya ada hasilnya dari lapor, kemudian harus diteliti kembali,
01:19mengatakan ada skep Kapolri yang itu sangat bohong lah ya.
01:24Nggak mungkin Pak Kapolri pemerintahkan untuk melakukan izi ulang.
01:29Karena ini memang yang membuat mereka sendiri.
01:32Jadi gini, ini kan sekarang penanganan kasus ini di beberapa tempat.
01:37Ada di Pores Jakarta Selatan, ada di Barat Srim, ada juga di Polda Metro Jaya.
01:43Kemudian, sekarang diambil alih oleh Polda Metro Jaya.
01:47Alasannya tentu ada.
01:48Pertama adalah penggabungkan laporan dan efisiensi dalam penanganan.
01:54Nah, ini ditangani di beberapa tempat.
01:56Tapi itu bukan berarti yang ditangani di Pores Jakarta Selatan ataupun di Barat Srim itu tidak menjadi bahan.
02:02Nah, sekarang kan masih dilakukan penyelidikan.
02:05Di Polda Metro Jaya mengumpulkan, karena di penyelidikan itu ya Mbak Mitia,
02:10itu adalah proses untuk bagaimana menemukan minimal dua unsur pidana yang cukup untuk dinaikkan ke penyelidikan.
02:18Nah, kalau unsur-unsur pidana yang belum kuat, tentunya kan penyelidik juga tidak akan berani untuk menaikkan ketika penyelidikan.
02:25Kemudian yang kedua adalah lokus jelitinya perkara.
02:29Perkara itu lokus jelit tempat terjadi perkara yang dibelah Metro Jaya.
02:34Jadi tentunya di sini pun harus mengambil alih ya, mengambil alih.
02:38Sehingga ini kasus bisa ditangani baik dari kasus pelaporan dugaan ijasa palsu,
02:44maupun pelaporan percembangan nama baik, termasuk penghasutan, termasuk menyebarkan berita bohong di media.
02:52Kemudian adanya kompleksitas dan sensitivitas kasus.
02:56Kasus ini banyak-banyak terlibatkan berbagai pihak, termasuk saksi dan pelapor dan berbagai talangan.
03:03Memiliki tingkat kompleksitas dan sensitivitas yang tinggi ya,
03:07karena juga menyangkut mantan kepala negara.
03:10Tentunya kita juga harus berhati-hati.
03:12Kodameta Jaya ini dianggap memiliki sumber daya dan kapasitas,
03:17serta pengalaman yang cukup memadai untuk menangani kasus-kasus besar dan strategis seperti kasus ini.
03:23Kemudian juga ada koordinasi dengan hasil penyelidikan baris krim.
03:28Memang hasil daripada lapor itu belum menjadi alat bukti.
03:32Yang akan direcetakan, akan direcetelidiki dulu, kan?
03:36Di sana masalah otentifikasi dan mengadai penyelidikan.
03:43Kemudian baris krim juga kan setelah melakukan penyelidikan.
03:47Nah tentunya hasil penyelidikan baris krim ini akan disampaikan ke Kodameta Jaya.
03:52Ya, kemudian dengan demikian untuk masalah penanggalan pengambil laluhan kasus ini,
03:57kepada pertimbangan kefisiensi, lokus dedikti, kompleksitas kasus,
04:02kan akan koordinasi dengan hasil penyelidikan baris krim.
04:06Yang mengatakan membuat lama itu kan mereka sekarang mau bikin lagi satu cerita
04:11dikaitkan dengan masalah sertifikat dan lain sebagainya.
04:15Saya sendiri karena tiba-tiba ya, orang-orang ini kan tidak paham dan belum pernah jadi penyidik.
04:20Tapi merasa seperti lebih pintar dari penyidik.
04:23Apalagi seperti ya katakanlah dari kelembangnya Oral Surior ini.
04:28Jadi sangat, maaf ya potong Pak Ito.
04:29Jadi karena sangat kompleks dan melibatkan seseorang yang sangat tadi ya,
04:34tingkat sensitifitasnya sebagai mantap presiden begitu.
04:37Kenapa, kenapa terkesan seperti sulit pembuktian bahwa ada,
04:43belum ada penetapan tersangka?
04:47Ya sekarang bagaimana penetapan tersangka kalau prosesnya ini masih dalam penyelidikan.
04:52Jadi dengan Perkap Kapal, Perpol Kapal, ya.
04:55Itu mengatakan bahwa dalam penyelidikan itu,
04:58pihak polisi harus mencari dua unsur pidana yang minimal ya,
05:04dua unsur pidana yang terkait dengan dugaan daripada kasus yang dilaporkan.
05:08Nah jadi di sini nanti, sekarang saya yakin teman-teman itu sudah memiliki calon tersangka.
05:15Calon tersangka.
05:16Kita tentunya mengabaikan dulu.
05:18Ada lagi laporan tentang skripsi, ada lagi laporan tentang kuliah pejabat nyata.
05:23Itu untuk kita abaikan.
05:24Termasuk perkara pencemaran nama baik dan dugaan penghasutan, Pak.
05:28Apa yang kemudian Anda lihat ini lebih sulit dalam pembuktian dua perkara tadi?
05:32Pencemaran nama baik dan dugaan penghasutan.
05:35Ya, bagaimana kita mau mengusut pencemaran nama baik dan fitnah
05:40kalau tidak ada alat bukti yang memenuhi unsur itu kan, Pak.
05:45Saya sekarang memenuhi unsurnya adalah satu.
05:47Ijazah itu kalau betul-betul nanti dianggap oleh pengambilan itu adalah asli,
05:53maka tentunya itu unsur itu terpenting.
05:55Nah sekarang pertanyaan saya, Pak.
05:57Ijazah itu kan produk daripada satu lembaga.
06:00Daripada lembaga.
06:01Kalau lebih kembangannya saya mengatakan aslinya.

Recommended