Perang Enam Hari adalah perang antara Israel dan tiga negara Arab tetangganya, yakni Mesir (kala itu bernama Republik Arab Bersatu), Yordania, dan Suriah. Hubungan antara Israel dan negara-negara jirannya tidak kunjung membaik selepas Perang Arab-Israel 1948. Pada tahun 1956, Israel menginvasi Semenanjung Sinai, dengan salah satu tujuan untuk membuka kembali Selat Tiran yang ditutup bagi industri pelayaran Israel oleh Mesir sejak tahun 1950. Pada tanggal 1 Juni, Israel membentuk pemerintahan persatuan nasional dengan memperluas kabinet, dan pada tanggal 4 Juni memutuskan untuk maju berperang. Keesokan paginya, Israel melancarkan Operasi Fokus, serangan udara dadakan berskala besar yang mengawali Perang Enam Hari. Perang Enam Hari berakhir pada 11 Juni 1967 setelah gencatan senjata yang dimediasi PBB. Israel berhasil menguasai Tepi Barat, Jalur Gaza, Yerusalem Timur, Semenanjung Sinai, dan Dataran Tinggi Golan. #shorts #perang #arab #mesir #suriah #yordania #israel
00:00Senin, 5 Juni 1967, Israel melancarkan operasi fokus di bawah pimpinan Majen Mordechaihot yang merupakan serangan udara dadakan berskala besar yang mengawali perang.
00:12Serangan terhadap Mesir dan Surya ini merupakan respon atas penutupan selatiran yang dilakukan Presiden Mesir Gamal Abdul Nasser.
00:19Yordania yang beraliansi dengan Mesir ikut serta dalam perang beberapa saat kemudian.
00:25Persenjataan, perlengkapan, strategi, dan informasi dari intelijen Mosad Elikon membuat Israel unggul dalam peperangan.
00:34Perang berakhir pada 11 Juni dengan kemenangan Israel yang berhasil merebut jalur Gaza dan semenanjung Sinai dari Mesir,
00:40wilayah tepi barat termasuk Yerusalem Timur dari Yordania, dan dataran tinggi Golan dari Suriah.
00:46Sekitar 20.000 jiwa dari Arab dan sekitar 800 jiwa dari Israel menjadi korban yang menjadikan perang terbanyak memakan korban jiwa setelah Perang Dunia Kedua.