JAKARTA, KOMPASTV Terlapor Kasus Ijazah Jokowi, Roy Suryo mengatakan akan melaporkan penyidik Bareskrim Polri kepada sejumlah institusi pengawasan internal.
"Tidak transparan. Dan bahkan, saya tadi juga kebetulan, barusan ada meeting ya, dengan teman-teman. Akan segera dilaporkan, kepada instansi-instansi, di atas Mabes Polri. Ya misalnya, pengawas ya, Wassidiknya. Kemudian, juga sampai ke Kompolnas. Meskipun ya kompolnas sih, ya 11-12 lah," ujar Roy, saat menjadi narasumber di program Adisty on Point di YouTube Kompas TV, Jumat (23/5/2025).
Roy menilai rilis Bareskrim Polri beberapa hari lalu terkait ijazah Jokowi tidak benar dan tidak transparan.
Roy juga mengkritik penghentian penyelidikan ijazah Jokowi.
"Itu namanya loncat kodok jauh banget, gitu," kata Roy.
Sebelumnya Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro menyatakan menghentikan penyelidikan.
"Dari pengaduan ini dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbuatan pidana sehingga perkara ini dihentikan penyelidikannya," kata Djuhandhani dalam konferensi pers, Kamis, 22 Mei 2025.
Video Editor: Galih
#bareskrimpolri #roysuryo #ijazahjokowi
Baca Juga Sindiran Dedi Mulyadi hingga Respons Roy Suryo soal Ijazah Jokowi Asli - NETIZEN OH NETIZEN di https://www.kompas.tv/video/595526/sindiran-dedi-mulyadi-hingga-respons-roy-suryo-soal-ijazah-jokowi-asli-netizen-oh-netizen
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/595610/penyidik-bareskrim-polri-bakal-dilaporkan-roy-suryo-terkait-penyelidikan-ijazah-jokowi
00:00Dari hasil dari pus lapor kemarin, tiba-tiba mereka ngomongin, ini SP3, barang bukti datangan sekali.
00:06Jadi Anda menilai penyelidikan yang dilakukan oleh baris krim ini tidak terbuka?
00:12Ya, tidak transparan, dan bahkan saya tadi juga kebetulan barusan ada meeting ya dengan teman-teman, akan segera dilaporkan kepada instansi-instansi di atas my best floor.
00:22Misalnya apa? Ya, misalnya pengawas ya, basisdiknya, kemudian juga sampai ke Kompolnas.
00:29Meskipun ya Kompolnas sih, ya 11-12 lah, tapi nggak apa-apa, harus Pak Kapolri, Pak Lisa Sigit kita kabari.
00:35Kemudian juga Pak Wak Kapolri, meskipun itu internal semua, tapi perlu.
00:40Jadi masyarakat supaya tahu bahwa ini ada proses tidak benar. Itu tadi Pak, jadi misalnya itu digelar tadi Pak.
00:45Prosesnya yang tidak benarnya itu di mana?
00:47Pada saat proses ini menjadi, ini kan masih penyelidikan sebenarnya, bukan penyelidikan kan?
00:53Apalagi konon itu sebenarnya kita juga nggak tahu.
00:56Saya tadi tanya teman-teman yang dari TPUA, kebetulan saya sebenarnya bukan pelapor, tapi hanya pihak yang terkait, yang diajak untuk menjadi ahli di situ.
01:03Saya tanya, teman-teman itu sudah diundang belum?
01:05Belum. Semenjak tanggal 9 Desember, tahun ke lalu, mereka itu tidak pernah dikabari yang namanya progres pendumasnya kayak apa?
01:15Dumasnya kayak apa? Itu kan aduan masyarakat, dumas.
01:17Nah dari situ harusnya itu bergerak masuk ke penyelidikan dulu, bukan penyelidikan kan?
01:23Nah harus itu naik statusnya ke penyelidikan pun, kabari.
01:27Terus saya tanya, selama ini kalau ada bukti-bukti yang katanya ada bukti dari Dr. Rismond, ada bukti dari putrinya Prof. Ahmad Sumitro,
01:37yang dia memastikan itu bukan tanda tangannya, tanda tangannya kok beda, namanya juga salah, itu atas undangan Baris Krim enggak.
01:44Jadi teman-teman itu masukin sendiri, dan belum ada progres.
01:47Tiba-tiba mereka dapat kabar, tim dari Baris Krim, kita apresiasi.
01:53Katanya kan datang ke Jogja, datang ke Solo, ngumpulin teman-teman.
01:56Dan harusnya mbak, kalau misalnya kita lapor ke satu pihak, kalau pihak itu tiba-tiba mengerjakan sesuatu,
02:03kan harusnya dilaporin dong apa yang dikerjain.
02:05Enggak, terus tiba-tiba dia jalan sendiri, tiba-tiba enggak kabari, terus pun minimal, minimal nih minimal.
02:10Kemarin ketika press conference, TPUA diundang. Minimal itu, itu paling minimal.
02:14Ini enggak diundang?
02:15Enggak, ternyata jalan-jalan sendiri, ngumpulin-ngumpulin sendiri, sampel-sampelnya cari sendiri.
02:20Jadi masyarakat dia ngerti nih ya, apa yang kemarin itu sangat tidak transparan, dan saya menyayangkan, benar.
02:27Saya cinta juga kepada institusi kepolisian.
02:29Saya pernah juga membantu mereka, misalnya dalam hal identifikasi, di GC Like juga dulu ada,
02:35saya pernah juga di push info ya gitu, untuk kemudian melakukan itu.
02:39Tapi, kok sekarang begini sih caranya?
02:42Sehingga, apalagi yang paling penting mbak, tiba-tiba dari hasil dari push lapor kemarin,
02:49tiba-tiba mereka ngomongin, ini SP3.
02:51Iya, penghentian.
02:53Karena memang sudah identik dan segala macam, jadinya kemudian dihentikan penyelidikannya.
02:57Itu namanya loncat kodok jauh banget gitu loh.
02:59Loncat katanya jauh banget, kalaupun lipfrog.
03:01Harusnya kayak gitu.
03:02Bahan kertas, pengaman kertas, teknik kita, tinta tulisan.
03:32Langit tinta tulisan tangan, cap stempel, dan tinta tanda tangan milik dekan dan rektor dari peneliti tersebut,
03:44maka antara bukti dan pembanding adalah identik atau berasal dari satu produk yang sama.
03:52Bahwa tidak ada ataupun tidak ditemukan peristiwa pidana seperti yang disampaikan oleh pendumas.