JAKARTA, KOMPAS.TV Entrepreneur dan Founder The Overpost, Leonard Hartono, menyebut aksi premanisme di dunia usaha sebagai pandemi yang harus segera diselesaikan.
Aksi premanisme tersebut juga diungkapkan Leon sebagai praktik dan realita dalam menjalankan bisnis di Indonesia.
Hari ini kita hidup di tengah banyak ketidakpastian, setelah 27 tahun reformasi. Ada faktor dari sisi kondisi global, juga dari dalam negeri. Bagaimana anak muda memandang situasi saat ini?
Simak dialog Rosianna Silalahi bersama Entrepreneur dan Founder The Overpost, Leonard Hartono dalam #ROSIKompasTV pada malam ini pkl 20.30 WIB di KompasTV
: kompas.tv/live
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/talkshow/595025/soal-aksi-premanisme-di-dunia-usaha-leonard-hartono-ini-sebuah-pandemi-rosi
Aksi premanisme tersebut juga diungkapkan Leon sebagai praktik dan realita dalam menjalankan bisnis di Indonesia.
Hari ini kita hidup di tengah banyak ketidakpastian, setelah 27 tahun reformasi. Ada faktor dari sisi kondisi global, juga dari dalam negeri. Bagaimana anak muda memandang situasi saat ini?
Simak dialog Rosianna Silalahi bersama Entrepreneur dan Founder The Overpost, Leonard Hartono dalam #ROSIKompasTV pada malam ini pkl 20.30 WIB di KompasTV
: kompas.tv/live
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/talkshow/595025/soal-aksi-premanisme-di-dunia-usaha-leonard-hartono-ini-sebuah-pandemi-rosi
Kategori
🗞
BeritaTranskrip
00:00Terima kasih Anda masih di Rosy, saya masih bersama seorang anak muda namanya Leonard Hartono, entrepreneur, dan dia founder dari The Overpost.
00:15Leon ini juga dinobatkan dalam list under 30 majalah Forbes.
00:21Leon, anak muda sekarang karena mereka sudah banyak mendapatkan informasi terpapar sosial media, mereka bisa menemukan banyak idola.
00:33Dan tak jarang idola anak muda ini adalah mereka-mereka yang memang ternama dan mengidolakan karena punya mobil mewah, punya jam tangan mahal, bisa punya private jet, atau yang kemudian dikenal dengan flexing.
00:53Kira-kira kalau anak muda kemudian menemukan role model dengan status sosial yang dipamerkan di media sosial, kira-kira ini sesuatu yang menurut Leon memang tidak terhindarkan, atau any comment untuk itu?
01:12Ya, mungkin saya sedikit sharing tentang personal branding dulu untuk menjawab pertanyaan itu.
01:18Soalnya personal branding ini sebenarnya sesimpel apa yang kita upload, itulah personal branding.
01:24Kalau misalnya kita punya 10 fit as 10 karusel, atau kita punya 10 reels, dan yang kita upload itu adalah tentang mobil mewah, mobil mewah, mobil mewah.
01:33Persepsi orang adalah, Leon ini adalah orang yang punya banyak mobil mewah, itulah persepsinya.
01:37Tapi bahwa ini realitanya Leon memiliki mobil mewah atau enggak, terserah.
01:41Gitu kan. Jadi kalau misalnya dari saya, saya tidak against dengan orang-orang yang membeli barang-barang mewah, kalau misalnya emang dia itu tuh bisa afford, dan dia tidak punya agenda.
01:50Ini saya ambil namanya aja, saya yakin dia pasti don't mind. Misalnya kayak Andrew Susanto gitu misalnya.
01:55Dia misalnya naik Ferrari, naik Lamborghini, ya itu emang day tourinya dia, kekayaan dia itu dari disitu, dia punya mobil itu cuman segini, ya dia enggak sengaja foto atau apa ya, emang udah jadi daily activity dia.
02:07Tapi saya dulu pernah ada lihat satu orang yang saya enggak gitu kenal secara pribadi, tapi saya tahu realitanya itu kayak gimana.
02:14Dimana dia menunjukkan sebuah supercar, dia kasih nunjuk terus tuh, dia punya supercar, habis itu dia kasih nunjuk, ah hari ini pake mobil yang mana ya, yang ini, yang ini, yang ini.
02:21Tapi sebenarnya supercar itu udah dijual dari kapan lalu, disita.
02:24Udah disita, tapi dia mesti bilang, oh hari ini saya pake mobil yang mana ya, saya lagi bingung nih.
02:28Ada udah disita aparat penegak hukum maksudnya?
02:31Disita sama orang yang dulu dia pinjem duit.
02:34Dulu dia pinjem duit.
02:35Disita oleh kreditur.
02:36Betul, tapi dia masih bikin seakan-akan image-nya tuh masih di atas sana gitu.
02:42Jadi saya tuh intinya tidak against dengan orang yang membeli mobil mewah, kalau misalnya dia emang bisa afford.
02:47Tapi kalau misalnya itu untuk menipu, ya kan menimbulkan sebuah citra yang dia itu sebenarnya enggak itu, itu yang sangat-sangat dangerous.
02:54Dan sayangnya emang banyak sekali orang-orang tuh tidak bisa membedakan mana yang benar, mana yang enggak.
02:59Banyak orang tuh tidak bisa membedakan.
03:00Dan ya kecuali kalau misalnya udah melewati sebuah stage lah.
03:05Mungkin kalau misalnya udah tau, denger cerita dalam inner circle, baru tau gitu.
03:09Oh ternyata orang ini mobil udah disita dari 6 bulan yang lalu gitu.
03:12So, apa? Menurut Leon, anak-anak muda yang terpapar social media digital, apa sikap paling baik melihat begitu banyak orang memamerkan harta kayaan masih muda?
03:26Kan langsung pengen dong, ih gila umurnya masih segitu tapi udah bisa kaya banget rumahnya disini, ini, ini.
03:32Kan itu apa pilihan bijak yang bisa diambil oleh anak muda?
03:37Menurut saya sih kayak gini, selama belum bisa membedakan mana yang beneran sama emang yang enggak, ngeliatnya biasa-biasa aja.
03:44Mungkin gara-gara sayangnya, kan mobil mewah di Indonesia ini kan sangat-sangat mahal kan.
03:52Dan kita punya rata-rata income per orang juga di bawah gitu kan, dibandingkan dengan harga mobil.
03:58Jadi emang jarang gitu, kalau misalnya orang tuh bisa naik mobil mewah.
04:01Tapi selama you belum bisa membandingkan mana yang bener sama mana yang salah, liatnya biasa dulu aja.
04:08Jadi bisa jadi soalnya ada orang yang punya mobil mewah itu gara-gara dia memiliki agenda tertentu.
04:13Dan ada juga yang enggak gitu.
04:15Jadi kalau misalnya you belum bisa membedakan, jangan take action.
04:19Atau mungkin buat anak muda sekarang, supaya mereka juga tidak terlalu apa ya, kemudian mengejar hanya sesuatu yang bersifat material.
04:29Jangan mudah kagum pada mereka yang kelihatannya kaya.
04:32Betul, betul. Itu sih betul banget ya.
04:34Karena ya ada banyak lah di luar sana.
04:39Ada hal yang lebih penting daripada kelihatan kaya.
04:41Betul, ada banyak yang lebih penting.
04:42Dan ada banyak juga sebenarnya orang yang lebih kaya, tapi dia enggak punya sports car.
04:46Atau dia punya sports car mungkin, tapi enggak di upload.
04:48Mungkin emang gara-gara keterbiasaan dia itu bukan di sosmed aja gitu.
04:51Bisa juga kayak gitu.
04:53Leon, ada soal usaha tadi.
04:57Leon yang mengatakan, kalau kita sayangin kembali sebagai seorang pelaku usaha.
05:00Leon mengatakan, ya salah satu yang selalu belum pernah dikesesai dengan dengan baik adalah biaya tinggi.
05:06Kita melihat yang baru belakangannya adalah aksi premanisme.
05:10Dan itu kemudian dilakukan oleh Kadin Cilgon yang ingin minta jatah proyek gitu.
05:18Nah, jadi pelaku usaha juga terjepit karena tidak saja dengan biaya yang lebih tinggi yang mereka harus dapatkan dari pemerintah, aturan, daerah.
05:27Tapi juga bisa dari sesama ormas.
05:31Dan ini ormasnya juga organisasi profesi.
05:37Gimana Leon melihat bahwa aksi premanisme ini bisa dijakkan juga oleh sesama pengusaha?
05:42Nah, justru yang harus dipertanyakan itu adalah, kalau misalnya kemarin videonya itu enggak viral, apa yang terjadi?
05:49Kebetulan itu ada yang nge-video-in, kebetulan ini videonya viral.
05:54Makanya bisa ada solusi gitu kan.
05:55Nah, emang itu case itu mencerminkan praktek realita melakukan bisnes di Indonesia sebenarnya gitu.
06:03Itu yang dijalankan dan makanya kan soalnya pemaksaan untuk membeli sebuah barang dari seseorang,
06:11itu kan artinya dia tidak pede dengan produknya dia.
06:14Kalau misalnya orang pede dengan barang yang dia tawarkan, itu pasti dari segi harga dan dari segi barang itu superior.
06:21Dari barang itu bagus, pede juga kita dengan harganya gitu kan.
06:24Kalau misalnya orang memaksa, artinya kan itu inferior.
06:26Nah, kalau misalnya orang sekarang dipaksa untuk beli barangnya inferior, si orang ini gimana cara lapor ke investornya?
06:32Eh, kemarin kita beli 5 triliun.
06:34Lewat tender enggak?
06:36Enggak.
06:37Produknya ternyata inferior, nanti rusak-rusakan.
06:39Akhirnya itu kan bakal merempet kemana-mana.
06:41Akhirnya nanti ke konsumennya juga barangnya jadi rusak, atau enggak barangnya jadi tambah mahal gitu kan.
06:46Nah, jadi tentu ini yang menurut saya sih harus segera dibahas, dan harus segera ada solusinya gitu.
06:50Soalnya ini bukan cuma, ini kebetulan ini tuh perusahaannya Pak Pepe.
06:54Salah satu orang terkaya di Indonesia.
06:57Dia aja bisa kena...
06:57Prainggo banget tuh maksudnya, cenderah asri.
07:00Betul.
07:00Beliau salah satu orang terkaya, dan dia bisa kena masalah seperti ini.
07:03Boro-boro orang-orang yang di bawah-bawah gitu.
07:06Makanya ini sebuah, kalau saya bilang sih, pandemi sebenarnya.
07:11Yang lebih parah, yang solusinya itu enggak selesai-selesai, yang kita harus segera selesaikan sebenarnya.
07:17Leon, kita bicara, saya mengundang Leon sebagai bagian dari generasi muda,
07:22dan memperingati, mengingat 27 tahun reformasi.
07:27Dan rasanya apa yang Leon utarakan tadi, itu sebenarnya salah satu poin mengapa reformasi itu terjadi,
07:35yaitu menghapuskan KKN, korupsi, kolusi, dan nepotisme.
07:39Sampai saat ini, itu juga yang menjadi persoalan bangsa ini.
07:44Terima kasih Leon, yang sudah mengutarakan hal ini, tanpa menghilangkan kecintaanmu pada Indonesia.
07:52Terima kasih banyak, Mbak Rosi.
07:53Thank you, Leon.
07:54Saya berharap kamu jangan berubah.
07:57Selalu dengan integritas yang kamu jaga.
08:00Siap. Thank you, Mbak Rosi.
08:01Thank you, Leon.
08:03Terima kasih juga bagi Anda yang menyaksikan Rosi.
08:05Kita jumpa lagi di hari Kamis depan, tetaplah di Kompas TV, independen terpercaya.
08:10Sampai jumpa.
08:10Terima kasih sudah menonton.
08:40Terima kasih sudah menonton.