Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin dulu
PESISIR BARAT, KOMPAS.TV - Penyidik masih melakukan penyelidikan, terkait tewasnya kakak beradik yang ditemukan tewas berpelukan di dekat rumahnya di Pesisir Barat, Lampung pada Rabu (14/05/2025).

Dari pemeriksaan orangtua korban, polisi menemukan fakta bahwa mereka sempat berkonflik dengan salah satu tetangga.

Selain memeriksa saksi, polisi masih menunggu hasil uji lab terhadap barang bukti yang ditemukan di lokasi penemuan korban maupun di rumah korban.

Warga di Kabupaten Pesisir Barat, Lampung dikejutkan dengan temuan jasad dua bocah kakak beradik dalam kondisi berpelukan di sebuah kebun, tak jauh dari rumahnya.

Korban kakak beradik sempat berpamitan kepada orangtua untuk mencari durian ke kebun.

Namun hingga sore hari mereka tak kunjung pulang hingga ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Dari hasil otopsi, polisi menyatakan keduanya jadi korban pembunuhan karena ditemukan bekas luka di beberapa bagian tubuh.

Kakak beradik di Lampung diduga jadi korban pembunuhan, sejumlah saksi telah diperiksa namun polisi masih belum menemukan titik terang.

Lalu bagaimana perkembangan kasus ini, kita akan bahas bersama Budi Wiyono, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Pesisir Barat dan Kriminolog, Mba Hanifa Hasna.

Baca Juga Usut Pembunuhan Kakak-Adik di Lampung, Polisi Periksa Parang & Hasil Autopsi di https://www.kompas.tv/regional/593856/usut-pembunuhan-kakak-adik-di-lampung-polisi-periksa-parang-hasil-autopsi

#pembunuhan #kakakberadiktewas #lampung

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/594529/misteri-tewasnya-2-bocah-kakak-beradik-di-lampung-apa-motif-pelaku-pembunuhan
Transkrip
00:00Intro
00:00Saudara polisi telah memeriksa 20 orang saksi kasus pembunuhan yang menewaskan kakak beradik di pesisir barat Lampung.
00:16Dari pemeriksaan, polisi menemukan orang tua korban sempat berkonflik dengan tetangganya.
00:24Penyidik masih melakukan penyelidikan terkait tewasnya.
00:27Kakak beradik yang ditemukan tewas berpelukan di dekat rumahnya di pesisir barat Lampung pada Rabu 14 Mei.
00:34Dari pemeriksaan orang tua korban, polisi menemukan fakta bahwa mereka sempat berkonflik dengan salah satu tetangga.
00:42Dari keterangan ibu korban, bahwa sebetulnya memang ada konflik sekitar tahun 2021 dengan salah satu saksi yang juga tetangga ibu korban.
00:55Pada saat itu masalahnya adalah terkait pengambilan kopi.
01:01Pada saat itu ibu dari ayah korban, pulangi adik dari ayah korban ini mengambil sebelah kopi yang dimana menurut dari tetangga yang sekaligus sebagai saksi kami,
01:15itu adalah kopi milik saksi tersebut.
01:19Kemudian hal itu menjadi masalah.
01:24Selain memeriksa saksi, polisi masih menunggu hasil uji lab terhadap barang bukti yang ditemukan di lokasi penemuan korban maupun di rumah korban.
01:32Tadi baru kita kirim sembel beberapa barang bukti yang kita temukan, baik itu di DKB ataupun di tempat-tempat yang kita sasar kemarin,
01:47itu sudah diterima oleh puslap.
01:49Ada beberapa termasuk sembel darah yang ditemukan di parang, dan juga parangnya juga kita bawa ke sana.
01:55Kemudian ada di pakaian yang ditemukan di gubuk-gubuk, nah itu juga kita bawa, semua kita bawa sembelnya,
02:04termasuk sembel-sembel yang lain yang ada kaitannya atau ada dugaan kaitan dengan kasus itu kita bawa semua ke puslap.
02:13Warga di Kabupaten Pesisir Barat Lampung dikejutkan dengan temuan jasad dua bocah kakak beradik dalam kondisi berpelukan di sebuah kebun tak jauh dari rumahnya.
02:23Korban kakak beradik sempat berpamitan kepada orang tua untuk mencari durian ke kebun.
02:30Namun hingga sore hari mereka tak kunjung pulang, hingga ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
02:36Dari hasil otopsi, polisi menyatakan keduanya jadi korban pembunuhan karena ditemukan bekas luka di beberapa bagian tubuh.
02:44Tim Liputan, Kompas TV
02:46Saudara kakak beradik di Lampung diduga jadi korban pembunuhan.
02:52Sejumlah saksi telah diperiksa, namun polisi masih belum menemukan titik terang.
02:57Lalu bagaimana perkembangan kasus ini?
02:59Kita akan bahas bersama Budi Wiono, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Pesisir Barat.
03:06Dan juga ada kriminolog Hanifah Hasnah yang sudah bergabung bersama kami di Kompas Malam.
03:12Selamat malam Pak Kadis dan juga Mbak Iva.
03:15Selamat malam Pak Kadis.
03:17Selamat malam, terima kasih.
03:19Ya selamat malam.
03:20Saya ke Pak Kadis dulu, Pak Kadis ini terkait dengan kasus ini apakah langkah yang sudah diambil dari pemerintah terkait dengan kasus tewasnya dua kakak beradik ini?
03:30Langkah yang kami ambil dari kami wakili pemerintah Kabupaten Pesir Barat, kami malah terjun ke lapangan bersama dengan Kepulisan untuk mendampingi, kami mendampingi pada saat pemerintah BAP terhadap para saksi.
03:49Karena beberapa saksi di antaranya adalah anak-anak, jadi kami melalui UBT di BPA Pesir Barat ikut mendampingi dalam pelaksanaan BAP tersebut.
04:00Kemudian kami koordinasi dengan Praten atau Kepulat Desa, kalau kami bilangnya Praten, Kepulat Desa dan Camat, kita melihat bagaimana pelaksanaan pelindungan anak di desa tersebut.
04:19Sampai saat ini kami terus melakukan, kami menyiapkan satu pengacara untuk mendampingi orang tua korban, yang kedua kami untuk psikolog, untuk pendampingan psikologis terhadap orang tua korban.
04:37Artinya sudah ada pengawasan yang dilakukan kepada keluarga korban, seperti itu ya Pak Kadis.
04:44Lalu kalau kita lihat ini kan kedua bocah atau kedua korban ini temukan dalam kondisi yang mengenaskan gitu ya.
04:52Saya mau tanya ke Mbak Iva ini bagaimana Mbak Iva membaca motif dari pelaku pembunuhan terhadap dua bocah ini.
04:58Namun dijawabnya nanti Mbak Iva setelah jeda tetaplah di kompas malam.
05:02Saudara kita akan melanjutkan perbincangan dengan Budi Wiono, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Pesisir Barat, dan juga Hanifa Hasnas, laku kriminolog UI.
05:14Saya ke Mbak Iva, Mbak Iva tadi seperti yang sudah disonding di awal, bagaimana melihat motif dari pelaku membunuh kedua korban ini?
05:24Baik Mbak Jihan, kalau kita melihat sangat sadis ya, ini dua anak yang meninggal dalam kondisi tersayat-sayat dan dalam kondisi berpelukukan.
05:35Kalau kita membicarakan tentang motif, motif itu hanya ada dua, yang pertama adalah instrumental, yang kedua adalah material.
05:42Instrumental itu segala sesuatu yang berhubungan dengan perasaan, dengan psikologis, kemarahan, kebencian, dendam, dan lain-lain.
05:49Cinta bahkan ya, kalau material pasti terkait dengan harta benda.
05:53Kalau kita melihat saat ini tidak ada benda atau harta yang diambil oleh pelaku, tetapi dia berusaha menyakiti, berarti ini indikasinya adalah motif instrumental.
06:03Kita lihat lagi, betapa sadisnya pelaku melakukan kejahatan atau kekerasan terhadap anak ini.
06:09Sudahlah anak-anak, mereka tidak berdaya diperlakukan seperti itu.
06:13Berarti pelaku ini sangat-sangat menderita kemarahan atau mengalami kemarahan yang sangat-sangat ekstrim.
06:19Lalu kita melihat, di mana tempat anak-anak ini ditemukan, di tempat yang jauh.
06:24Artinya pelaku sudah tahu di mana tempat yang tepat untuk membawa anak-anak ini sehingga sulit untuk ditemukan.
06:32Lalu bagaimana kondisi anak ini dalam kondisi berperlukan dan tanpa pakaian?
06:36Bisa jadi, anak ini memang sedang dalam upaya untuk melindungi diri.
06:42Kebutuhan saling melindungi karena dia sangat ekstrim rasa takutnya terhadap pelaku.
06:49Indikasi ini menunjukkan bahwa korban itu dibiarkan meninggal secara perlahan.
06:57Artinya pelaku tidak melakukan pembunuhan secara langsung karena dia ingin menyiksa secara psikologis terhadap entah siapa tujuannya.
07:07Tapi yang jelas, anak-anak ini itu hanya alat. Dia mau menyakiti siapa, kita tidak tahu.
07:14Nah ini pihak kepolisian yang mungkin bisa menganalisa sebetulnya apa sebab dari pelaku ini melakukan terhadap dua anak yang tidak berhubung.
07:22Kalau dikatakan oleh Mbak Iva, ini adalah korban ini sebagai alat. Apakah ini juga ada kaitannya dengan yang tadi disampaikan oleh polisi terkait dengan pemeriksaan saksi bahwa salah satu saksi menyebut orang tua korban ini berkonflik dengan tetangganya.
07:39Apakah ini adalah ada kaitannya dari pandangan Mbak Iva?
07:42Bila ada informasi demikian, bisa jadi seperti itu Mbak. Karena anak-anak itu apa dosanya?
07:51Kalau memang tidak ada hubungan konflik atau konflik antara orang tua, bisa jadi pelakunya adalah seseorang yang mengalami gangguan jiwa.
07:58Tetapi kalau kita sudah bisa mengumpulkan saksi dan dukti bahwa orang tuanya berkonflik, bisa jadi karena kemarahan yang sangat-sangat besar.
08:07Sehingga anak ini jadikan alat untuk membalaskan dendamnya.
08:10Ya, kalau yang jadi korban ini ya bukan hanya korban, tetapi juga orang tua korban ini kita bisa bayangkan bagaimana rasa sakitnya kehilangan dua anak.
08:23Ini dari Pak Kadis, bagaimana kondisi orang tua korban saat ini? Dan apakah ada langkah untuk melindungi orang tua korban dan juga mungkin pengawasan khusus terhadap keluarga korban?
08:33Untuk kondisi orang tua korban, tentu saja sangat terpukul ya. Kita saja dari pemerintah dan masyarakat sekitar sangat sedih melihat kejadian yang sangat dihadap ini.
08:49Terutama dari orang tua ayahnya pada saat pemeriksaan PAP tambahan di desa, di pekon atau di balai desa.
09:02Itu hampir tidak bisa aplikasi secara sekalipatnya di tulisan, kemudian beliau ayahnya ini menangis, kemudian tidak bisa menjawab lagi.
09:15Artinya kondisi persikulisnya sangat stres. Untuk ibunya lebih lumayan lah ya, untuk ibunya lebih bisa menguasai diri.
09:27Tapi yang jelas, dengan kondisi seperti ini kita koordinasi dengan kepala desa setempat atau perhatian untuk selalu mengontrol ya, mengontrol baik dari segi keciwan dan lain sebagainya.
09:40Tetapi memang kita tidak bisa langsung ketemu langsung setiap saat, karena pada saat tidak semua tamu bisa ditayani dengan baik oleh Bapak korban.
09:53Karena ada rasa takut, kemudian melihat orang baru takut, ada pertanyaan takut, bisanya hanya pikiran kosong.
10:02Artinya mengalami gangguan psikologi yang cukup serius gitu ya Pak Kadis.
10:08Lalu apakah sudah ada rencana pengawasan atau memang belum bisa ditemui saat ini, tetapi ada pengawasan khusus yang memang sudah disiapkan untuk keluarga korban, khususnya untuk orang tua korban Pak Kadis?
10:23Pengawasan khusus untuk orang tua korban kami melalui bentuk tangga.
10:34Artinya kondisi selalu kita pantau, baik secara fisik dan positifnya.
10:39Tapi untuk saat ini, untuk yang teraman masih tetap di rumah, rumah yang bersangkutan di Batu Raja.
10:46Tapi untuk monitoring kita selalu koordinasi dengan kepala desa setempat.
10:51Memang ini kalau kita lihat juga yang mendapat serangan secara psikologi juga keluarga atau khususnya orang tua korban.
11:05Kalau dari Mbak Iva sendiri melihat ini kira-kira motif atau apa alasan pelaku sampai tega sebegitunya menghabisi nyawa kedua korban?
11:16Mbak Iva?
11:16Iya, baik. Jadi kalau kita melihat biasanya kondisi-kondisi seperti ini atau pembunuhan yang dilakukan sesadis ini itu karena dendam yang mendalam.
11:26Bisa jadi karena jangka pendek maupun jangka panjang. Kalau kita melihat dari kondisinya seperti itu.
11:32Nah seperti yang tadi Mbak Jan sampaikan, sudah ada saksi yang menyampaikan orang tuanya pernah ada konflik.
11:38Tapi kalau kita mengarahkan ini pasti dari orang-orang terdekat walaupun ada yang mengarahkan terhadap seseorang itu ternyata orang dekat kita bisa mengalihkan pada orang terdekat yang lain yang kira-kira juga ada konflik dengan orang tuanya.
11:52Karena dari bukti-bukti yang ada ini kan sadis sekali gitu ya.
11:56Nah kalau sampai tidak diperlakukan seperti itu, ternyata tidak karena dendam, bisa jadi karena tadi itu sakit jiwa atau kalau secara luas kita bisa melihat apakah ini ritual atau penyimpangan seksual atau hanya karena impulsif dia marah, gak tahu dia marah terhadap siapa terus kebetulan yang ada adalah anak-anak.
12:16Tetapi biasanya pembunuhan dalam model seperti ini, anak ini kan dibawa ke suatu tempat.
12:22Ketika anak dibawa ke suatu tempat berarti yang mengajak itu adalah orang yang dikenal.
12:26Karena orang yang tidak dikenal, dia tidak akan mau.
12:28Artinya memang ini ada keterlibatan orang terdekat dalam kasus ini Mbak Ifah?
12:33Iya betul. Lokus, tempus, aktus. Lokusnya, lokasinya sudah ditentukan. Tempusnya, waktunya sudah ditentukan.
12:40Ya, aktusnya, aksinya sudah ditentukan dengan menggunakan peralatan yang mungkin sangat mematikan untuk anak-anak.
12:47Dan membiarkan anak berpelukan itu kan membuat seorang tua ini kan sakitnya sakit sekali gitu ya.
12:53Mungkin kalau orang tuanya tidak gila, dia sudah sangat-sangat bagus gitu ya melihat kondisi anaknya yang seperti ini.
12:59Berarti ini dendam yang sangat besar. Jadi kalau saya ditanya tentang motifnya, 80% motifnya adalah instrumental, yaitu segala sesuatu yang berhubungan dengan kejiwaan atau sakit hati.
13:10Kalau kasus sebelum-sebelumnya seperti ini, ini sebagian besar yang Mbak Ifah tahu ini pelakunya itu orang terdekat atau bagaimana Mbak?
13:21Iya, kalau tidak orang terdekat, pasti orang-orang yang ada hubungan dengan orang tua.
13:26Nah, ada hubungan dengan orang tua itu kan artinya tidak hanya hubungan baik, tapi ada konflik-konflik.
13:32Mungkin jejak emosional masih ada. Ketika konfliknya itu mungkin dari tahun 2000 atau tahun sekian gitu, jejak emosional itu masih ada.
13:39Dan memilih seseorang untuk menjadi pengorban itu berarti kan dia sudah melakukan mapping gitu ya.
13:48Karena pelaku itu biasanya ada tujuan yang ditentukan.
13:57Tujuannya itu apa? Untuk memedang sakit hati.
13:59Sumber dayanya apa? Sumber daya mungkin kalau dia melawan si orang sumber daya anak apa sih gitu ya.
14:05Lalu dia juga mengukur sumber dayanya dia sendiri bagaimana cara menyiksa orang tua dengan cara yang paling sadis.
14:12Orang tua itu yang paling susah dan paling sedih, paling menyedihkan adalah ketika yang diserang adalah anaknya.
14:17Dan ini membuktikan bahwa ada konflik internal di antara mereka itu yang sangat-sangat dalam.
14:25Baik, saya kembali ke Pak Kadis.
14:28Pak Kadis, ini apakah ada saksi lain yang rencananya akan diperiksa terkait dengan kasus ini?
14:34Dan apakah juga ada pendampingan terhadap saksi-saksi ini yang dilakukan oleh dinas terkait?
14:43Dan juga mungkin yang Pak Kadis ketahui dari pemeriksaan seluruh saksi, 20 saksi yang saat ini sudah diperiksa.
14:49Apakah sudah menemui titik terang dari informasi yang Pak Kadis dapatkan?
14:52Untuk pemeriksaan saksi, pada hari Sabtu kemarin diadakan pemeriksaan saksi di Tali Desa Setempat.
15:03Kami hadir juga untuk mendampingi.
15:05Terus kemudian kita juga hadir di Polres, Polres Presiden Barat untuk pemeriksaan saksi lanjutan.
15:11Berbagai pemeriksaan saksi, mereka belum ada titik, apa namanya, belum ada fokus ya.
15:24Belum ada fokus.
15:25Kami serahkan sepenuhnya kepada Polres Presiden Barat.
15:30Tentu saja mereka sudah ada kecurigaan tertentu.
15:34Sudah pernah terduga.
15:37Tetapi memang kita tidak bicara sampai motifnya ya.
15:40Motif kalau tadi dibilang bahwa ada perselisihan dari keluarga korban,
15:45tapi ada laporan lain dari kepala desa bahwa orang tua dari korban ini termasuk orang kendian.
15:51Jadi tidak pernah ini kesaksian dari perhatian atau kepala desa.
15:57Semua hidup tidak pernah ada masalah dengan tetangganya.
15:59Tetapi tentu saja dari banyak saksian, dari 20 saksi,
16:05saya yakin kemulisan sudah ada fokus untuk mengarah kepada tersangka.
16:15Tapi memang itu bukan kewenangan kami ya.
16:20Kewajiban kami adalah pendampingan, mendampingi terutama terhadap para saksi
16:25selama pemeriksaan dan orang tua korban.
16:28Kami bekerjasama dengan para aparat setempat, kepala desa,
16:32dan POSSEC, POSSEC Persisir Utara, dan PORES untuk pendampingan korban.
16:39Kita setiap saat bisa dipanggil untuk pendampingan korban terutama.
16:44Baik, pendampingan dan juga koordinasi dengan seluruh pihak terkait,
16:47termasuk dengan saksi dan juga keluarga dari korban.
16:50Lalu ini terakhir, saya ke Mbak Iva lagi.
16:51Mbak Iva ini terakhir, kira-kira apa yang harus didalami oleh polisi
16:55untuk bisa mengungkap dan juga membuat kasus ini menjadi terang?
16:59Singkat saja Mbak Iva.
17:00Baik, kalau sekarang sudah mengumpulkan banyak saksi, saksi itu adalah saksi hidup,
17:07kita bisa melihat lagi dari rekam, dari mungkin handphone ya,
17:11ada percakapan apa di situ gitu ya.
17:14Karena bagaimanapun juga secara teknologi bisa kita lihat.
17:21Jadi bagaimanapun juga tetap harus segera diketahui siapa pelakunya.
17:24Karena kalau ini bukan masalah dendam atau masalah pribadi,
17:28dikhawatirkan adalah pelakunya adalah orang-orang dengan gangguan jiwa tertentu.
17:33Sehingga memungkinkan akan terjadi pembunuhan lagi di kemudian hari.
17:37Seperti itu Mbak Jihan.
17:39Baik, terima kasih atas informasi yang disampaikan
17:42dan juga waktunya sudah bergabung di Kompas Malam.
17:45Mbak Hanifa Hasna, kriminolog, dan juga ada Pak Budiwiono,
17:49Kadis P3AKB, pesisir Barat Lampung.
17:52Terima kasih, selamat malam, salam sehat Bapak Ibu.
17:56Terima kasih Mbak Jihan, Pak Budi, terima kasih.
17:58Ya, sama-sama.
18:00Kita ke informasi lainnya, Saudara.

Dianjurkan