Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • 20/5/2025
JAWA TENGAH, KOMPAS.TV - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menjalin kemitraan dengan sekolah swasta untuk membuka lebar akses pendidikan bagi siswa miskin. Program kemitraan tersebut mulai dilaksanakan pada tahun ajaran baru 2025/2026.

Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, pada Senin meresmikan SMAN Keberbakatan Olahraga di Kota Semarang.

Dalam kesempatan itu, ia menyatakan bahwa melalui program kemitraan ini, kuota siswa baru akan bertambah lebih dari 5.000 siswa.

Penambahan kuota ini dinilai akan menjadikan proses seleksi masuk sekolah lebih terbuka dan transparan. Gubernur pun memastikan tidak ada istilah "titip" atau jasa penitipan untuk bisa masuk ke sekolah tertentu.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jawa Tengah, Sadimin, menyebut program kemitraan antara pemerintah dan sekolah swasta ini menjadi satu-satunya di Indonesia dalam hal pendidikan, khususnya setingkat SMA sederajat.

#jawatengah #ahmadluthfi #sekolahswasta

Baca Juga Semarak Festival Budaya Isen Mulang 2025 Meriahkan Hari Jadi ke-68 Kalteng di https://www.kompas.tv/nasional/594339/semarak-festival-budaya-isen-mulang-2025-meriahkan-hari-jadi-ke-68-kalteng

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/594341/pemprov-jateng-gandeng-sekolah-swasta-tambah-5-000-kuota-untuk-siswa-kurang-mampu
Transkrip
00:00Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menjalin kemitraan dengan sekolah swasta
00:03untuk membuka lebar akses pendidikan bagi siswa miskin.
00:07Program kemitraan tersebut mulai dilaksanakan tahun ajaran baru 2025-2026.
00:17Gubernur Jawa Tengah Ahmad Lutfi,
00:19Senin meresmikan SMAN Keberbakatan Olahraga di Kota Semarang.
00:25Pada kesempatan itu, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Lutfi menyatakan
00:28untuk membuka lebar akses pendidikan bagi siswa miskin.
00:32Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan menjalin kemitraan dengan sekolah swasta.
00:36Program kemitraan yang akan dilaksanakan pada tahun ajaran baru 2025-2026 ini
00:42akan mampu menambah kuota siswa baru sebanyak lebih dari 5.000 siswa.
00:47Menurutnya, kuota yang bertambah itu menjadikan proses seleksi sekolah sangat terbuka dan transparan.
00:53Gubernur Jawa Tengah memastikan tidak ada istilah titip atau jasa penitipan
00:58untuk bisa masuk ke sekolah tertentu.
01:02Adik-adik kita, anak-anak kita yang SMA ini
01:05mempunyai bakat-bakat terkait dengan olahraga
01:09dari mulai tinju, atletik, kemudian gulat, pencak silat, panahan, tinju, dan semuanya kita wadai.
01:18Dan ini baru satu-satunya di Indonesia kita, khususnya Jawa Tengah,
01:23kita laksanakan ini dengan anggaran APBD maupun APBN.
01:26Yang sudah kita lakukan mau kelas 2 itu hampir 132,
01:32yang hari ini kita terima hampir 98 ya.
01:35Saya imbu kepada anak-anak didik kita
01:38untuk selalu mengangkat prestasi di tempat kita lewat olahraga
01:41dengan tetap belajar di sini.
01:43Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
01:49atau DISDIKBUT Jawa Tengah, Sadimin,
01:51mengatakan program kemitraan pemerintah dan swasta
01:54adalah satu-satunya di Indonesia dalam hal pendidikan,
01:57terutama setingkat SMA sederajat.
02:01Untuk kemitraan ini, satu-satunya pertama yang ada di Indonesia,
02:05yaitu Jawa Tengah, dengan melibatkan 56 SMA swasta
02:10dan 83 SMK swasta bermitra untuk bisa menerima
02:16anak-anak yang kurang beruntung, kurang mampu,
02:18sebanyak 5.000 murid tadi,
02:21dengan anggaran nanti didukung oleh APBD Provinsi Jawa Tengah.
02:27Terobosan yang dilakukan oleh Gubernur Jawa Tengah ini
02:30sebagai upaya menambah kuota siswa baru.
02:32Untuk saat ini, pemerintah Provinsi Jawa Tengah
02:35memiliki 364 SMA dan 239 SMK.
02:40serta membuka kuota total 225.230 siswa baru
02:45ajaran 2025-2026.
02:49Sekolah swasta yang bermitra ini akan menerima siswa baru
02:52dari kalangan kurang mampu untuk tetap bisa bersekolah.
02:56Sedangkan, anggarannya telah disiapkan
02:58baik dari APBD maupun APBN.
03:01Secara teknis, pendaftaran bagi calon siswa
03:03dalam program kemitraan juga dilakukan
03:05melalui online seperti calon siswa reguler yang lain.
03:08Heri Widodo, Kompas TV, Semarang, Jawa Tengah.

Dianjurkan