1 KEDUNIA ISEKAI DAN DIBERI KETERAMPILAN MENUKAR BARANG DARI DUNIA NYATA #anime #manghua #aluranime #donghua
Kategori
🎥
Film pendekTranskrip
00:00Hamada adalah seorang pria parubaya yang hidupnya biasa saja dan kurang beruntung.
00:05Suatu hari, ia mendapati dirinya dipindahkan ke dunia lain,
00:08tanpa membawa apapun kecuali sebuah kemampuan unik yang memungkinkan dia mengakses situs belanja daring yang tampaknya biasa saja.
00:15Segalanya bermula ketika Kishi sedang menjelajahi situs belanja bernama Shangri-La di tabletnya.
00:21Tanpa peringatan, ia tiba-tiba menemukan dirinya berada di tengah hutan asing.
00:25Tablet yang sebelumnya ada di tangannya menghilang begitu saja.
00:28Bingung dan panik, Kishi mulai memeriksa lingkungan sekitarnya.
00:32Perlahan, ia menyadari bahwa dirinya telah dipindahkan ke dunia yang sama sekali berbeda.
00:38Untuk memastikan kecurigaannya,
00:40ia mencoba mengikuti langkah-langkah yang biasa dilakukan seorang pemain dalam situasi seperti ini,
00:45membuka menu status.
00:46Namun, menu tersebut hanya memperlihatkan tiga opsi.
00:49Shangri-La, situs belanja online, kotak item, dan tempat sampah.
00:54Penasaran, Kishi mengklik opsi Shangri-La.
00:56Antar muka yang muncul sangat ia kenali.
00:59Itu adalah situs belanja daring yang biasa ia gunakan untuk membeli kebutuhan sehari-hari.
01:04Meskipun heran dengan kemampuannya yang tidak biasa ini,
01:07Kishi tidak terlalu memikirkannya.
01:09Ia melanjutkan dengan mengeklik kotak item.
01:12Instruksi di layar menyuruhnya memasukkan sesuatu ke dalam kotak tersebut.
01:16Ia memetik sehelai rumput, lalu meletakkannya di dalam kotak item,
01:19dan terkejut melihat bahwa kotak itu mampu memisahkan bahan-bahan di dalamnya.
01:23Memisahkan tanah dari rumput dengan sempurna.
01:26Ia kemudian mengambil gumpalan tanah dan membuangnya ke tempat sampah.
01:30Merasa lapar setelah petualangan yang mendadak ini,
01:33Kishi memutuskan untuk membeli makanan melalui situs belanja tersebut.
01:36Ia memilih sepotong roti dan tiga botol susu.
01:39Tetapi segera sadar bahwa ia tidak memiliki saldo untuk melakukan pembelian.
01:43Untungnya, kemampuannya memiliki fungsi tambahan.
01:47Ia bisa menukar barang-barang yang ditemukannya menjadi uang.
01:49Dengan penuh semangat, ia menemukan peralatan yang masih menempel pada kerangka seorang prajurit yang gugur di dekatnya.
01:56Ia menukar pedang tua dan batu rubi yang tergeletak bersama kerangka itu.
02:00Pertukaran tersebut menghasilkan sekitar enam ratus dolar, jumlah yang lebih dari cukup untuk membeli makanan yang ia inginkan.
02:07Setelah mengisi perutnya, Kishi dengan rasa hormat menguburkan prajurit tersebut dan berdoa agar arwahnya menemukan kedamaian di alam baka.
02:15Dengan perut kenyang dan hati penuh rasa syukur, Kishi mulai memahami bahwa dunianya yang baru dipenuhi misteri dan peluang,
02:21dan ia harus memanfaatkan setiap kesempatan untuk bertahan hidup.
02:24Setelah selamat dari insiden sebelumnya, Kishi memutuskan untuk menggunakan sebagian uangnya untuk membeli sepeda gunung seharga seratus dolar.
02:32Ia berharap dapat menemukan jalan keluar dari hutan sebelum malam tiba.
02:36Namun, meski sudah berusaha keras, ia tidak menemukan tanda-tanda kehidupan dan menyimpulkan bahwa ia mungkin berada jauh di dalam hutan.
02:44Menyadari bahaya yang mengintai saat malam datang, ia memutuskan untuk mendirikan kemah.
02:49Melalui situs belanja daringnya, ia membeli kompor portable serta perlengkapan memasak untuk menyiapkan makan malam yang hangat dan lezat.
02:57Namun, aroma kari yang menggugah selera malah menarik perhatian monster di sekitarnya.
03:02Saat makhluk-makhluk itu mendekatinya dengan tatapan penuh nafsu membunuh,
03:05Kishi segera kembali ke situs belanja dengan panik untuk mencari senjata.
03:09Ia menemukan busur, tetapi karena tidak pernah memegang senjata seumur hidupnya.
03:14Ia memutuskan untuk melewatkannya dan memilih menggunakan kembang api.
03:18Dengan harapan bahwa suara dan cahaya akan menakut-nakuti monster, ia menembakkan kembang api ke arah mereka.
03:24Sayangnya, monster-monster itu lebih tertarik padanya daripada takut.
03:28Ketika situasi semakin mendesak dan waktunya hampir habis, Kishi membeli sebuah ketapel dan,
03:34dengan keajaiban yang mengejutkan, mendapati bahwa peluru komet yang ditembakan dari ketapel itu sangat mematikan.
03:40Ia berhasil menghancurkan monster satu persatu dengan tembakan yang tepat.
03:44Setelah menaklukkan cukup banyak monster, ia dengan sigap menyimpan semua peralatan dan perlengkapannya di dalam kotak item,
03:50lalu bergegas menaiki sepeda gunung untuk menyelamatkan diri.
03:53Keesokan paginya, ia terbangun di sebuah tempat terbuka dan menyadari bahwa ia pasti telah kelelahan dan tertidur di tengah pelarian.
04:00Ketika memeriksa sekeliling, ia mendapati bahwa pepohonan tidak lagi menghalangi pandangan di depannya.
04:06Dengan rasa lega, ia menyimpulkan bahwa ia telah mencapai tepi hutan.
04:10Untuk memastikan, ia membeli sebuah tangga dan teropong dari situs belanjanya.
04:15Menggunakan tangga untuk memanjat ke tempat yang lebih tinggi,
04:18ia memindai pemandangan di kejauhan dengan teropong, dan matanya bersinar penuh harapan ketika ia melihat sebuah kota tak jauh dari sana.
04:25Dengan penuh semangat, ia memulai perjalanannya menuju kota tersebut.
04:29Namun, di tengah jalan, sebuah kereta kuda hampir menabraknya.
04:34Kusir kereta, seorang pedagang bernama Fou, dengan cepat meminta maaf atas kelalaiannya.
04:39Ia menawarkan Kishi tumpangan ke kota Dalia.
04:42Melihat Kishi ragu-ragu, Fou meyakinkannya bahwa ia tidak akan meminta bayaran.
04:46Kishi akhirnya menerima tawaran tersebut dan naik ke kereta.
04:50Di dalam kereta, Fou memperkenalkan Kishi kepada seorang wanita muda.
04:54Seorang bar pengelana yang menjadi sesama penumpang.
04:57Fou, yang memperhatikan pakaian Kishi yang aneh, segera menyimpulkan bahwa dia bukan berasal dari sekitar daerah itu.
05:04Ia bertanya mengapa Kishi bepergian ke Dalia.
05:07Kishi, yang tidak ingin menjelaskan terlalu banyak, hanya menjawab bahwa ia berencana memulai bisnis di sana,
05:12yang membuat Fou bingung.
05:13Pedagang itu penasaran karena Kishi tampaknya tidak membawa barang dagangan.
05:17Wanita itu dengan anggun menunjukkan kemampuannya dengan membuat gitar muncul entah dari mana.
05:22Mengungkapkan bahwa alat musik tersebut berasal dari kotak ajaib.
05:25Kishi tampak terkejut, tetapi dia bermain bersama seorang penyair yang kemudian mulai menyanyikan lagu.
05:31Suasana perjalanan Kishi ke kota Dalia pun menjadi lebih hidup dan terasa penuh keajaiban.
05:35Setibanya di Dalia, Kishi membantu Fou menurunkan barang-barang dari kereta dan memberikan sekantong lada hitam sebagai tanda terima kasih atas tumpangannya.
05:44Mendengar bahwa Kishi berniat berdagang di kota tersebut,
05:47Fou memperingatkan dengan suara pelan bahwa menjual lada bisa berbahaya karena perdagangan rempah-rempah diatur oleh sindikat yang kuat.
05:53Meski demikian, Fou menerima pemberian tersebut tetapi bersikeras membalasnya dengan beberapa koin perak dan tembaga.
06:00Menolak untuk menerimanya secara cuma-cuma.
06:03Setelah Fou pergi, Kishi menghitung dan terkejut menyadari bahwa lada hitam yang dibelinya seharga 6 dolar di situs belanja bernilai 600 dolar di dunia ini.
06:11Penemuan ini membuatnya bersemangat karena dia melihat peluang besar untuk memperoleh kekayaan dengan berdagang antara kedua dunia tersebut.
06:18Kishi kemudian menuju sebuah penginapan untuk mencari tempat beristirahat.
06:22Dia bertemu dengan Aelia, pemilik penginapan, saat memesan kamar.
06:27Dari perbincangan mereka, Kishi mengetahui bahwa jika dia ingin berdagang di Dalia, dia harus terdaftar di persekutuan pedagang.
06:34Karena dia belum fasih dengan bahasa setempat, dia meminta Aelia membantunya menulis namanya dan menawarkan sekotak permen unik sebagai imbalan.
06:42Aelia dengan senang hati menerimanya dan mengajarinya dasar-dasar bahasa lokal, yang Kishi pelajari dengan cepat karena kemiripannya dengan bahasa Jepang.
06:50Sebagai tanda terima kasih, Kishi menggambar potret Aelia yang membuatnya sangat terkesan dan tersanjung.
06:56Aelia merasa terpikat oleh kebaikan dan bakat Kishi, mulai memendam perasaan yang kuat terhadapnya.
07:02Pada malam itu, dia menyatakan cintanya dengan penuh keberanian, berharap hubungan mereka akan berkembang lebih dalam di masa depan.
07:09Keesokan paginya, Kishi berangkat ke persekutuan pedagang untuk menyelesaikan pendaftaran.
07:14Dia diminta mengisi formulir dan membayar biaya pendaftaran.
07:18Karena kekurangan dana, dia memohon agar diizinkan membayar secara mencicil.
07:23Resepsionis menyetujui permintaan tersebut dan memberinya ID Guild sebagai tanda keanggotaan resmi.
07:29Setelah menyelesaikan urusan di Guild, Kishi berjalan-jalan di pasar dan membeli berbagai buah segar.
07:34Ketika dia kembali ke penginapan, Aelia dengan gembira menyambutnya dan memuji buah-buahan yang dibawanya.
07:39Mereka berbagi momen menyenangkan, dan Aelia bertanya tentang pendaftarannya di Guild, yang dijawab Kishi dengan anggukan penuh rasa puas.
07:47Hari-hari berikutnya, Kishi mulai mengerjakan berbagai proyek pertukangan di penginapan, mengejutkan Aelia dengan keterampilannya.
07:54Dia bahkan membuat rakitan kayu dan pakaian yang menarik serta tahan lama, yang menarik perhatian Aelia dan menumbuhkan ide untuk menjualnya kepada penduduk kota.
08:04Sebagian besar penduduk di kota itu menggunakan barang-barang tiruan yang mudah rusak atau kehilangan bentuk aslinya.
08:10Awalnya, Kishi tidak terpikir untuk menjual produknya sendiri, tetapi setelah berdiskusi dengan Aelia, dia memutuskan untuk segera membuka toko pertukangannya.
08:18Hari itu juga, dia pergi ke pasar dan berhasil mendapatkan tempat untuk berjualan.
08:24Ketika pemilik toko di sebelahnya melihat Kishi datang tanpa membawa barang dagangan, mereka mulai bertanya-tanya.
08:30Namun, rasa penasaran mereka segera terjawab ketika Kishi memanggil kiosnya dari kotak item sihir miliknya.
08:36Dia kemudian memamerkan pin kain dan produk-produk lain yang hendak dijual.
08:40Tidak butuh waktu lama hingga pelanggan pertama datang.
08:43Dengan ramah, Kishi menyambut pelanggan tersebut, menjual pin kainnya, dan bertukar obrolan ringan.
08:49Hal ini berlangsung hingga larut malam ketika rasa lapar mulai menghampirinya.
08:53Saat menikmati makan malam, seorang pembeli lain datang.
08:57Namun, pembeli kali ini berbeda dari yang lain.
09:01Dia adalah seorang pemuda yang membawa pedang di sisinya, berpakaian rapi, dan tampak seperti seseorang dari kalangan atas.
09:08Dia tertarik pada pisau kecil yang dipajang di toko dan bertanya tentang harganya.
09:12Kishi dengan tenang menyebutkan bahwa harga pisau tersebut adalah dua koin perak.
09:16Pemuda itu hampir terkejut.
09:18Tetapi setelah memeriksanya dengan saksama, dia merasa harga itu masuk akal.
09:22Setelah beberapa saat mempertimbangkan, pemuda tersebut berubah pikiran dan meminta pisau panjang.
09:28Sayangnya, Kishi tidak memiliki pisau panjang.
09:31Tetapi dia menawarkan sesuatu yang jauh lebih istimewa, sebilah pedang panjang yang tajam dan berkilauan.
09:37Mata pemuda itu berbinar penuh antusiasme.
09:39Tetapi kegembiraannya berubah menjadi keterkejutan ketika Kishi menyebut harga satu koin emas.
09:44Meskipun harga itu tinggi, kualitas dan daya tahan produk membuatnya sulit untuk menolak.
09:49Sebelum mereka sempat menawar, seorang wanita muda yang memiliki darah campuran makhluk monster tiba-tiba masuk ke toko.
09:56Wanita itu berdiri sangat dekat dengan Kishi, seolah ingin mencium pemilik toko tersebut.
10:01Tingkah lakunya mengundang perhatian, dan para pengikutnya, yang menyerupai monster sungguhan,
10:06mulai memperhatikan tikar yang digunakan Kishi untuk membangun kiosnya.
10:10Awalnya, mereka berniat mengambil tikar itu, tetapi Kishi memutuskan untuk menjualnya.
10:15Mereka tampak kesulitan menghitung harga, sehingga Kishi membantu menghitung total pembayaran.
10:20Setelah itu, para monster tersebut membayar dan pergi dengan mengucapkan selamat tinggal.
10:25Pemuda tadi, yang memperhatikan interaksi Kishi dengan para monster,
10:29akhirnya memutuskan untuk membeli pedang panjang seharga satu koin emas.
10:33Dia terkesan dengan ketulusan dan profesionalisme Kishi.
10:37Malam itu, setelah memperoleh keuntungan besar, Kishi kembali ke penginapan.
10:41Dia melunasi semua biaya menginapnya dan menyisihkan sebagian uang untuk pembayaran cicilan pendaftaran guild.
10:48Saat berendam di bak mandi, dia merasa puas tetapi memutuskan untuk membeli dram besar untuk memanaskan air mandi.
10:54Sambil bersantai, dia merenungkan pencapaiannya hari itu, keuntungan yang diraih, dan beberapa barang baru yang diperolehnya.
11:02Saat tertidur, pikirannya dipenuhi pertanyaan tentang alasan mengapa dia bisa terteleportasi ke dunia lain
11:07dan bagaimana cara terbaik untuk menjelajahinya.
11:09Di tempat lain yang sunyi dan gelap, seorang gadis muda bernama Anemon berlari melintasi hutan,
11:15berusaha melarikan diri dari sesuatu yang mengejarnya.
11:18Dengan napas terengah-engah, dia berseru bahwa dia ingin hidup seperti manusia dan merasakan makanan lezat.
11:24Sebuah suara misterius memanggil namanya, tetapi alih-alih menjawab, dia berlari semakin jauh ke dalam semak belukar.
11:32Keesokan harinya, saat Kenichi membuka tokonya,
11:35ia memutuskan untuk memperbarui sedikit inventaris barang dagangannya.
11:39Ia mulai menambahkan beberapa perhiasan ke dalam daftar barang yang dijual.
11:43Meskipun perhiasan tersebut bukanlah permata berharga,
11:46tampilannya yang cantik membuatnya yakin bahwa ia dapat meraup keuntungan yang cukup baik.
11:51Ketika Kenichi sedang sibuk, May dan Margaret, yang ia temui kemarin, datang berkunjung.
11:57Margaret menyampaikan bahwa ia ingin membeli lebih banyak jepitan pakaian dari Kenichi.
12:01Ketika Kenichi menanyakan jumlah yang diinginkannya,
12:04ia terkejut mendengar bahwa Margaret memesan 100 jepitan.
12:07Meski demikian, karena Margaret memiliki cukup uang,
12:11Kenichi dengan senang hati menyelesaikan transaksi tersebut.
12:14Saat sedang membungkus pesanan Margaret,
12:16ia memperhatikan perhiasan yang dipajang dan bertanya apakah perhiasan itu terbuat dari berlian asli.
12:22Kenichi dengan jujur menjelaskan bahwa semua permata tersebut terbuat dari kaca yang dipoles,
12:27meskipun tampilannya sangat indah.
12:29Tertarik, Margaret memintanya untuk menyimpan satu permata agar ia dapat membelinya di lain waktu.
12:34Hari itu berjalan lancar hingga Kenichi bersiap menutup tokonya.
12:38Namun, sekelompok orang Beast yang ditemuinya kemarin kembali datang dengan raut wajah serius.
12:43Hal ini membuat Kenichi khawatir mereka mungkin berniat mencelakainya.
12:47Salah satu dari mereka, Milon, mendekat dan, setelah mencium bau yang berasal dari toko Kenichi,
12:53mengonfirmasi bahwa ia mencium aroma rempah-rempah.
12:56Orang-orang Beast pun mulai bersorak dan memohon agar Kenichi menjual rempah-rempahnya kepada mereka.
13:01Kenichi merasa ragu karena ia pernah mendengar tentang sindikat rempah-rempah,
13:05sebuah kelompok misterius dengan reputasi berbahaya.
13:08Tanpa mengetahui aturan dan konsekuensinya,
13:11ia tidak ingin mengambil risiko menjual rempah-rempah secara langsung.
13:14Meskipun demikian, ia juga tidak ingin mengecewakan para pengunjung.
13:18Penduduk setempat memberitahu kelompok Beast bahwa tidaklah wajar meminta Kenichi,
13:22yang masih baru di kota, untuk mempertaruhkan bisnisnya demi mereka.
13:27Akhirnya, Kenichi menemukan solusi.
13:29Ia tidak akan melanggar aturan jika hanya berbagi makanan dengan mereka,
13:33bukan menjual rempah-rempah secara langsung.
13:35Maka, ia mengundang mereka untuk makan bersama di hutan agar tidak menarik perhatian orang.
13:41Tawaran itu disambut dengan gembira oleh kelompok Beast.
13:44Malam harinya, Kenichi bertemu dengan mereka di pinggiran kota, ditemani oleh Anama.
13:49Ketika ia mulai memasak, Anama menawarkan diri untuk membantu.
13:53Kenichi memintanya memotong sayuran.
13:55Saat melihat sayuran tersebut, Anama terkagum-kagum karena segar dan berkualitas tinggi.
14:01Kenichi menjelaskan bahwa bahan-bahan itu diimpor dari negeri asing,
14:04dan ia bisa menjamin rasanya luar biasa.
14:07Sementara itu, Min dan anggota Beast lainnya sibuk menangkap ikan di sungai,
14:11dan dalam waktu singkat, mereka berhasil mengumpulkan cukup banyak ikan.
14:15Setelah semua bahan tersedia, Kenichi memulai proses memasak.
14:19Ia menyiapkan ikan dengan rempah-rempah dan memasaknya, hingga menghasilkan hidangan lezat yang memuaskan semua orang.
14:25Mereka belum pernah merasakan makanan seperti itu sebelumnya dan sangat berterima kasih atas kebaikan Kenichi.
14:31Namun, setelah menikmati makanan lezat, mereka mulai mendambakan minuman keras.
14:36Anama memperingatkan bahwa alkohol sangat mahal.
14:39Tetapi Kenichi tidak melihat ada salahnya berbagi sedikit.
14:42Ia pun menuangkan minuman keras murah ke dalam beberapa gelas.
14:45Dengan syarat mereka berjanji untuk tidak pernah menceritakan pengalaman ini kepada siapapun.
14:50Anama menasihati Kenichi agar tidak terlalu murah hati.
14:53Tetapi ia yakin tidak ada salahnya membuat orang lain bahagia.
14:57Terutama karena orang-orang Beast tampaknya tulus dan baik hati.
15:00Malam itu, mereka makan, minum, mandi bersama, dan akhirnya tertidur di bawah langit berbintang.
15:06Miley, salah satu anggota Beast, tampaknya mulai merasa sangat dekat dan menyukai Kenichi.
15:12Keesokan paginya, Kenichi kembali ke penginapan.
15:15Di sana, Aelia tampak sedikit kesal karena Kenichi menghabiskan waktu semalaman di luar.
15:20Kenichi mencoba menjelaskan bahwa ia hanya menghabiskan waktu bersama beberapa orang Beast di luar kota.
15:26Namun, ketika Aelia melihat bulu kucing yang menempel di jaketnya,
15:30ia menduga bahwa Kenichi telah melakukan sesuatu yang lebih dari sekadar berbincang-bincang.
15:35Hal ini membuat Aelia marah, terutama karena ia merasa tersinggung bahwa Kenichi,
15:39jika benar, lebih memilih wanita kucing daripada dirinya.
15:42Hari itu, Kenichi mulai menyiapkan tokonya untuk menghadapi hari bisnis berikutnya.
15:47Ketika sedang sibuk, Margaret datang berkunjung bersama seorang wanita cantik bernama Primula.
15:53Kehadiran Primula langsung menarik perhatian Kenichi,
15:56tetapi ia segera menyadari bahwa Margaret ada di sana untuk membeli kalung yang dilihatnya kemarin.
16:01Margaret membayar kalung tersebut dan memberikannya kepada Primula untuk diperiksa.
16:05Primula terkesan dengan keindahan dan kualitas pembuatan kalung itu,
16:09sampai-sampai ia sulit percaya bahwa perhiasan tersebut tidak terbuat dari berlian asli.
16:14Setelah memeriksa kalung itu, Primula bertanya apakah Kenichi memiliki lebih banyak stok.
16:19Kenichi pun membawa beberapa perhiasan tambahan dari dalam toko untuk ditunjukkan kepadanya.
16:23Primula kagum dengan kualitas produk Kenichi serta fakta bahwa ia memiliki kotak item,
16:29sebuah alat yang sangat berguna dalam dunia perdagangan.
16:32Karena terkesan, ia mengajukan sebuah permintaan.
16:35Primula mengungkapkan bahwa ia adalah putri dari pemilik perusahaan perdagangan Mau,
16:40salah satu perusahaan terbesar di wilayah itu.
16:42Ia ingin memperkenalkan Kenichi kepada ayahnya dan mengundangnya untuk datang bersama ke kediaman keluarga mereka.
16:48Meskipun Kenichi tertarik dengan ide bertemu pemilik perusahaan besar,
16:51ia merasa ragu.
16:53Bertemu dengan tokoh penting bisa saja memunculkan masalah yang tak terduga.
16:58Namun, Anama, yang mengetahui reputasi ayah Primula,
17:01meyakinkan Kenichi bahwa Mau, ayah Primula, dikenal sebagai orang yang baik hati dan berintegritas tinggi.
17:07Dengan jaminan tersebut, Kenichi akhirnya setuju.
17:11Ia menerima tawaran untuk menaiki kereta bersama Primula menuju rumah keluarganya.
17:15Di sepanjang perjalanan, Primula menunjukkan beberapa replika jepitan pakaian yang telah dibuat oleh pengrajinnya.
17:21Meski bentuk kayunya cukup mudah ditiru, mekanisme penjepit logamnya ternyata sangat sulit untuk direproduksi.
17:28Kenichi dapat memahami kesulitannya, bahkan ia sendiri tidak sepenuhnya mengerti cara kerja mata pegas di dalam jepitan tersebut.
17:35Setibanya di rumah keluarga Primula, Kenichi terpukau melihat betapa besar dan megahnya tempat tinggal mereka.
17:41Namun, menurut Primula, dibandingkan dengan rumah-rumah bangsawan lainnya, rumah mereka tergolong kecil.
17:47Mereka kemudian memasuki rumah, dan Kenichi diperkenalkan kepada ayah Primula, Malo.
17:53Malo menyambut Kenichi dengan ramah dan mempersilahkannya duduk untuk memulai pembicaraan.
17:58Setelah mereka duduk, Kenichi memperlihatkan beberapa perhiasan yang dibawanya.
18:02Malo, seperti putrinya, terkesan dengan kualitas barang-barang tersebut.
18:07Primula juga memberitahu ayahnya bahwa Kenichi memiliki kotak item yang segera menarik perhatian Malo.
18:12Malo menjelaskan bahwa kotak item miliknya sendiri telah menjadi salah satu faktor penting yang memungkinkan perusahaan perdagangan mau berkembang hingga seperti sekarang.
18:21Karena itulah, ia melihat potensi besar dalam diri Kenichi dan percaya bahwa Kenichi bisa meraih kesuksesan besar dengan alat itu.
18:28Malo kemudian menyatakan tujuan utamanya bertemu Kenichi.
18:32Ia ingin membahas kemungkinan menjadikan Kenichi sebagai pemasok resmi untuk perusahaan perdagangannya.
18:37Kenichi telah menduga bahwa Malo akan memberikan tawaran seperti ini, dengan asumsi bahwa tujuannya adalah memaksimalkan keuntungan melalui kerja sama resmi.
18:46Namun, jika Malo hanya ingin membeli barang-barang dari tokonya dengan harga murah untuk dijual kembali tanpa izin, itu akan menjadi taktik bisnis yang curang, dan Kenichi tidak akan senang jika mengetahui hal tersebut.
18:57Dengan berdiskusi langsung, Malo berharap bisa mendapatkan keuntungan lebih besar dibanding para pesaing yang mungkin akan mendekati Kenichi di masa depan.
19:05Setelah menetapkan dasar pemahaman, Malo memulai negosiasi dan menawarkan untuk membeli barang-barang Kenichi dengan harga 50% dari nilai ecerannya.
19:14Meskipun Kenichi mungkin bisa mendapatkan kesepakatan yang lebih menguntungkan, ia merasa puas dengan tawaran tersebut.
19:20Toko online-nya sudah menghasilkan banyak keuntungan, jadi ia menyetujui kesepakatan itu.
19:25Mereka berjabat tangan dan secara resmi menandatangani kontrak pemasok.
19:29Dalam pengiriman pertamanya, Kenichi akan mendapatkan lebih dari 1 juta koin yen.
19:34Saat Primula melihat perhiasan yang dimiliki Kenichi, ia langsung jatuh cinta pada keindahannya.
19:40Ia meminta izin ayahnya untuk membeli beberapa perhiasan tersebut langsung dari Kenichi.
19:44Malo tidak melihat masalah dengan hal itu, sehingga Primula menawarkan 10 koin emas, setara dengan 2 juta yen.
19:51Untuk pertama kalinya sejak tiba di dunia ini, Kenichi memiliki saldo yang mencapai 8 digit.
19:57Merasa telah membuat langkah besar menuju kemapanan finansial, Kenichi memutuskan untuk mempersiapkan kehidupan yang lebih tenang dengan membeli rumah.
20:05Hari berikutnya, ia meninggalkan kota dan menuju hutan untuk mencari lokasi yang cocok untuk mendirikan rumah impiannya.
20:11Sebelum pergi, ia memberi tahu Aelia tentang rencananya agar ia tidak khawatir.
20:16Namun, Aelia merasa aneh bahwa Kenichi memilih tinggal di hutan yang berbahaya daripada di kota.
20:22Setelah menjelajahi hutan, Kenichi menemukan lokasi yang sempurna.
20:25Ia membeli alat penyiang rumput dari tokonya dan mulai membersihkan area tersebut.
20:30Meskipun alat-alat dari tokonya terjangkau, bahan bakar tetap menjadi kebutuhan yang mahal di dunia manapun.
20:36Kenichi menerima biaya tinggi tersebut dan terus bekerja hingga menemukan jalan masuk dan keluar yang nyaman dari hutan.
20:43Selanjutnya, ia menghadapi tantangan memindahkan pohon-pohon besar.
20:47Ia membeli gergaji mesin untuk menebang pohon-pohon tersebut.
20:51Setelah beberapa jam kerja keras, ia berhasil membersihkan sebagian besar area.
20:55Tetapi masalah muncul ketika ia mencoba memasukkan pohon-pohon ke dalam kotak itemnya.
20:59Ukuran pohon terlalu panjang.
21:02Kenichi menggunakan gergaji mesinnya untuk memotong batang menjadi potongan-potongan sepanjang 10 meter yang akhirnya muat di kotak item.
21:09Setelah hampir menyelesaikan semua penebangan, satu-satunya tugas yang tersisa adalah mencabut tunggul-tunggul pohon,
21:15sebuah pekerjaan berat yang akan memakan banyak waktu.
21:18Karena matahari mulai terbenam, Kenichi memutuskan untuk menunda sisa pekerjaan hingga lusa.
21:24Kenichi kembali ke hutan untuk menyelesaikan pekerjaannya.
21:27Setelah beberapa saat menggali tunggul pohon, ia mulai merasakan betapa beratnya pekerjaan itu untuk pria seusianya.
21:34Daripada terus memaksakan diri dan berisiko mencederai punggungnya, ia memutuskan untuk membeli sebuah bakhoi.
21:40Namun, saat mesin berat tersebut tiba, Kenichi menyadari bahwa ia baru saja menghabiskan 1,2 juta yen demi menghindari kerja manual.
21:48Meskipun sempat merasa menyesal, ia meyakinkan dirinya bahwa ini adalah investasi yang layak karena akan menghemat banyak tenaga.
21:55Setelah menyalakan mesin, Kenichi tersadar bahwa bakhoi menggunakan bahan bakar solar, dan tokonya tidak menjual solar.
22:02Kepanikan mulai muncul, ia tidak ingin investasi mahal itu menjadi sia-sia.
22:07Kenichi berpikir keras dan menyadari bahwa ia mungkin bisa membuat solar sendiri dengan mencampur minyak tanah dan aditif tertentu.
22:13Namun, karena khawatir akan merusak mesinnya jika campurannya salah, ia memutuskan untuk menguji bahan bakar buatannya terlebih dahulu pada generator diesel kecil.
22:22Setelah mengisi dan menyalakan generator, ia lega melihatnya bekerja dengan baik, memastikan bahwa solar buatannya akan aman digunakan pada bakhoi.
22:30Keesokan harinya, ia kembali ke hutan dengan penuh semangat untuk melanjutkan pekerjaannya.
22:35Namun, sebelum itu, ia menyadari perlunya mengatasi masalah serangga yang mengganggu di sana.
22:41Ia memutuskan pergi ke toko sihir lokal untuk membeli beberapa batu ajaib pengusir serangga.
22:47Saat memasuki toko, pemilik menyambutnya dengan ramah dan bertanya dari mana asalnya, karena belum pernah melihat Kenichi di sekitar sebelumnya.
22:55Kenichi menjelaskan bahwa ia adalah orang asing yang baru saja membuka toko di kota dan sedang mencari batu pengusir serangga.
23:02Pemilik toko memberitahunya bahwa batu tersebut berharga 3 koin perak, harga yang cukup tinggi.
23:07Kenichi mencoba menawar dengan menawarkan 2 buah jeruk sebagai gantinya.
23:11Karena jeruk adalah buah eksotis yang tidak pernah dilihat penyihir sebelumnya.
23:15Tertarik dengan tawaran tersebut, penyihir memberikan diskon kepada Kenichi.
23:19Hari itu juga, Kenichi berbincang dengan Anama, yang memberitahunya bahwa si penyihir adalah orang yang berpengetahuan luas dan akan menjadi teman yang baik.
23:28Sebaliknya, ia juga memperingatkan tentang Shaga, seorang penjahat yang terkenal sebagai pemimpin kelompok bandit.
23:34Poster pencarian Shaga dipasang di seluruh kota, dengan hadiah besar bagi siapapun yang menangkapnya.
23:40Malam itu, Shaga melakukan penyerbuan terhadap kereta penuh budak, menambah ketakutan di seluruh kota.
23:46Keesokan paginya, Kenichi kembali ke hutan, bertekad menyelesaikan pekerjaannya dengan bakhoe barunya.
23:52Pengalaman menggunakan mesin berat itu bukan hanya mempermudah pekerjaan, tetapi juga memberikan kepuasan tersendiri.
23:58Kini, tidak ada yang bisa menghentikannya dari membangun kehidupan damai di hutan.
24:03Namun, setelah menghabiskan begitu banyak uang untuk membeli bakhoe, Kenichi hampir kehabisan dana, sehingga ia harus menunda rencana konstruksi lebih lanjut untuk sementara waktu.
24:13Kishi pergi ke rumah Malo dengan membawa gula bubuk yang disimpan di dalam panci yang biasanya ia gunakan untuk menyimpan abu neneknya.
24:20Mowu mencicipi gula tersebut dan menganggapnya sebagai produk berkualitas tinggi, namun sayangnya, ia tidak mampu membelinya.
24:26Ia menjelaskan bahwa negara memiliki hak eksklusif untuk membeli gula dan garam, sehingga Kishi tidak dapat menjualnya kepada pihak lain.
24:34Mendengar hal tersebut, Kishi merasa sangat kecewa.
24:37Namun, Mowu memberitahu bahwa perhiasan mulai menjadi populer di kalangan bangsawan.
24:42Dengan informasi itu, Kishi memutuskan untuk fokus pada perdagangan perhiasan untuk sementara waktu.
24:48Ia memberikan beberapa perhiasan kepada Mowu, yang kemudian menukarnya dengan 15 koin emas, setara dengan 3 juta yen.
24:55Uang tersebut cukup baginya untuk membeli sebuah kabin kayu secara daring.
25:00Tanpa membaca detailnya, Kishi langsung memesan kabin tersebut.
25:03Sayangnya, saat tumpukan kayu tiba, ia baru menyadari bahwa kabin itu harus dirakit sendiri.
25:09Perasaan kecewa kembali menghampirinya, namun ia merasa lebih baik setelah membaca petunjuk perakitan.
25:15Ia pun memutuskan untuk merakit kabin itu sendiri karena terlihat cukup sederhana.
25:19Beruntung, beberapa penduduk kucing yang kebetulan melewati daerah tersebut menawarkan bantuan sebagai bentuk rasa terima kasih atas makanan lezat yang pernah dibagikan Kishi sebelumnya.
25:29Meskipun mendapat bantuan, proses pembangunan kabin memakan waktu hampir sebulan.
25:34Selama itu, Kishi tetap menjalankan bisnisnya.
25:37Setelah kabin selesai, Kishi mengadakan pesta barbecue untuk para penduduk kucing sebagai bentuk terima kasih.
25:43Ketika pesta usai, ia masuk ke dalam rumah barunya dan menjatuhkan diri di atas tempat tidur satu-satunya yang ada di kabin tersebut.
25:51Setelah itu, ia mulai membuat perabotan rumah sendiri yang memakan waktu sebulan lagi dan menghabiskan cukup banyak uang.
25:57Ia juga membangun pagar kayu untuk mengelilingi rumah dan taman.
26:01Selain itu, ia membeli kamar mandi portable yang dapat mengolah kotoran menjadi pupuk,
26:06memasang sistem perpipaan sederhana,
26:08serta membeli panel surya dan baterai untuk memastikan suplai listrik yang stabil.
26:12Sebagai pelengkap, ia membeli tangki mandi dan menikmati mandi air panas pertamanya sejak tiba di dunia tersebut.
26:19Ketika rumahnya sudah sepenuhnya dilengkapi, Kishi pergi ke penginapan untuk menemui Aelia.
26:24Ia menyampaikan bahwa dirinya kini telah memiliki tempat tinggal sendiri dan tidak akan tinggal di penginapan lagi.
26:29Dengan tulus, ia mengucapkan terima kasih atas segala bantuan Aelia.
26:34Namun, Aelia terdiam sejenak, tampak terkejut karena tidak menyangka Kishi akan pindah secepat itu.
26:40Keesokan paginya, Kishi mengendarai sepeda ke hutan.
26:44Dengan menggunakan kamera DSLR yang baru saja dibelinya,
26:47ia mulai memotret bunga-bunga yang belum pernah ia lihat sebelumnya.
26:51Tiba-tiba, sebuah anak panah menghantam sepedanya, membuatnya terjatuh ke tanah.
26:56Sebelum ia sempat mencerna apa yang terjadi, lebih banyak anak panah datang menghujaninya.
27:00Ketika lebih banyak anak panah ditembakan ke arahnya,
27:04Kishi berhasil menghindari semuanya dengan berlindung di balik sebuah pohon.
27:08Dari tempat persembunyiannya, ia mendengar percakapan beberapa penghuni hutan dari kalangan Beast Folk.
27:14Mereka tidak menyukai Kishi karena ia membangun rumah di dekat hutan mereka,
27:18sehingga mereka berencana untuk menyingkirkannya agar tidak mengganggu kehidupan mereka.
27:21Kishi menyadari bahwa ia tidak harus bersikap baik terhadap mereka yang jelas-jelas ingin mencelakainya.
27:27Maka, ia memutuskan untuk menggunakan semua peralatan yang dimilikinya.
27:32Ia pertama-tama menembaki mereka dengan ketapelnya.
27:35Meskipun akurasi ketapelnya tidak terlalu tinggi,
27:38serangan tersebut cukup kuat untuk menjatuhkan salah satu Beast Folk dalam satu serangan.
27:42Setelah itu, ia melemparkan beberapa kembang api untuk menakut-nakuti mereka,
27:46lalu memanggil ekskavator miliknya, yang akhirnya membuat mereka lari ketakutan.
27:51Setelah situasi kembali aman, Kishi memutuskan untuk pulang.
27:55Namun, di tengah perjalanan, ia mendengar suara tangisan dari balik semak-semak.
28:00Ia mendekati sumber suara tersebut dan mendapati seekor kucing ungu besar terluka oleh anak panah dari para Beast Folk.
28:07Meskipun Kishi ingin membantu kucing itu, ia merasa khawatir akan kemungkinan diserang.
28:11Maka, ia memutuskan untuk mengikatkan beberapa bantal di lengan dan lehernya sebagai pelindung.
28:17Setelah itu, ia mencabut anak panah dari tubuh kucing tersebut.
28:21Untungnya, kucing itu tidak menunjukkan tanda-tanda perlawanan,
28:25sehingga Kishi merasa yakin bahwa ia bisa merawatnya lebih lanjut.
28:28Kishi membersihkan luka kucing itu dengan alkohol, lalu mengoleskan krim antiseptik.
28:33Ia juga memberikan obat peredanyeri agar kucing itu merasa lebih baik.
28:37Namun, Kishi khawatir kucing tersebut tidak dapat bertahan hidup di alam liar dalam kondisinya yang lemah.
28:43Karena itu, ia memutuskan untuk membawanya pulang.
28:47Saat tiba di rumah, Kishi menjadi semakin khawatir karena kucing itu bahkan tidak bergerak sepanjang malam.
28:52Keesokan paginya, ia memutuskan untuk mengunjungi seorang penyihir tua untuk bertanya
28:57apakah ada cara menyembuhkan kucing tersebut menggunakan sihir.
29:00Namun, penyihir tua itu justru menertawakannya dan menyebutnya gila karena mencoba menyelamatkan kucing liar.
29:07Penyihir tersebut bahkan menyarankan agar Kishi menjual kulit kucing itu sebagai gantinya.
29:11Kishi menolak dengan tegas usulan tersebut.
29:14Tak lama kemudian, seorang gadis dari kaum Beast Folk bernama Mayu mendengar ceritanya.
29:19Mayu menjelaskan bahwa kucing liar seperti itu, yang dikenal sebagai Bobcat, dianggap sebagai utusan dewa di antara kaumnya.
29:26Ia pun meminta izin untuk melihat kucing tersebut.
29:29Kishi membawa Mayu ke rumahnya, dan mereka menemukan bahwa Bobcat itu mulai menunjukkan tanda-tanda pulih.
29:35Seolah-olah ingin berterima kasih atas pertolongan yang diberikan.
29:38Sebagai bentuk balas budi, Mayu pergi berburu beberapa burung untuk Kishi.
29:43Malam itu, ia menunjukkan rasa terima kasihnya dengan cara yang tulus.
29:47Memastikan Kishi tahu bahwa ia telah melakukan hal yang benar.
29:51Setelah beberapa hari berlalu, Bobcat yang sebelumnya terluka akhirnya pulih sepenuhnya.
29:56Kishi melepaskannya kembali ke alam liar agar dapat hidup bebas seperti sebelumnya.
30:00Setelah itu, Kishi memutuskan untuk mengambil waktu istirahat dari tokonya dan memilih untuk fokus pada pertanian.
30:07Karena membutuhkan banyak air untuk keperluan tersebut, ia memutuskan untuk menggali sumur di dekat rumahnya.
30:13Proses itu memakan waktu sekitar seminggu.
30:15Ketika ia sedang bersiap untuk mandi setelah bekerja, tiba-tiba Primula datang mencarinya.
30:20Primula mengatakan bahwa ia merasa khawatir karena toko Kishi sudah cukup lama tutup.
30:25Namun beruntung Mayu memberitahunya tentang rumah Kishi.
30:27Saat sampai di rumah, Primula terkejut melihat berbagai benda di sekitar rumah, terutama ekskavator milik Kishi.
30:35Karena tidak ingin menjelaskan hal yang sebenarnya, Kishi mengatakan kepada Primula bahwa ekskavator tersebut adalah familiarnya yang diperoleh melalui sihir.
30:42Ia meminta Primula untuk merahasiakan hal tersebut, dan Primula mempercayanya serta setuju untuk menjaga rahasia itu.
30:50Saat itu, Kishi menyadari bahwa gerbang kota akan segera ditutup.
30:54Primula kemudian memberitahu bahwa ia akan menginap di rumah Kishi.
30:57Dan Kishi tidak keberatan untuk berbagi tempat tidur dengannya.
31:01Ketika Primula melihat dram air di rumah Kishi dan mengetahui bahwa itu adalah bak mandi, wajahnya langsung berseri-seri.
31:07Ia segera mandi, namun sempat merasa takut ketika mendengar suara binatang buas dari luar.
31:13Ia meminta Kishi untuk tetap berada di dekatnya sampai selesai mandi.
31:17Setelah mandi, Kishi memberikan jubah mandi dan gaun tidur untuk dipakai oleh Primula.
31:22Primula sangat kagum dengan kedua barang tersebut dan melihat potensi bisnis yang besar di dalamnya.
31:26Ia menyarankan agar Kishi menjual jubah mandi dan gaun tidur itu, karena ia yakin barang-barang tersebut akan sangat populer di kalangan bangsawan.
31:35Namun, Kishi menolak ide tersebut.
31:37Ia mengatakan bahwa ia tidak ingin berurusan dengan para bangsawan yang sombong dan merasa dunia ini adalah milik mereka.
31:44Sebagai bentuk rasa terima kasih, Kishi menggambar sketsa wajah Primula yang membuatnya sangat bahagia.
31:50Namun, Primula tidak memberikan kesempatan kepada Kishi untuk mengomentari tindakannya lebih jauh.
31:54Keesokan paginya, saat mereka menaiki kereta menuju kota, Kishi mulai khawatir tentang bagaimana ia akan menjelaskan kepada Mowu bahwa ia menghabiskan malam bersama Putri Mowu.
32:05Namun, kekhawatirannya segera meredah karena Mowu adalah orang yang berpikiran terbuka dan tidak menanyakan apapun tentang hal tersebut.
32:12Saat tiba di kota, Kishi menunjukkan hasil potongan jubah mandi dan gaun tidur atas permintaan Primula.
32:17Mowu, sebagai seorang pengusaha, sangat terkesan dengan barang-barang itu dan melihatnya sebagai produk yang memiliki nilai pasar tinggi.
32:25Kishi memutuskan untuk menunjukkan kepada Mowu beberapa pakaian dalam yang memiliki desain sensual,
32:30yang menurutnya akan menjadi tren di kalangan wanita yang ingin menarik perhatian seseorang.
32:35Mowu hanya bisa menepuk dahi dan merasa canggung memikirkan bahwa putrinya, Primula, mungkin saja mengenakan barang serupa saat menginap di rumah Kishi.
32:42Namun, Kishi dengan santai menjelaskan bahwa ia hanya bercanda, lalu menyimpan pakaian tersebut.
32:48Tak lama kemudian, seorang pelayan datang dengan membawa buku besar catatan bisnis.
32:53Pelayan tersebut menjelaskan bahwa kerajaan baru saja mengubah metode penyimpanan data keuangan menjadi sistem yang lebih modern.
33:00Mowu menjelaskan bahwa teknik tersebut disebut pembukuan ganda,
33:03yang akhir-akhir ini dipopulerkan di seluruh negeri berkat seorang tokoh tertentu yang memiliki pengaruh besar terhadap kebijakan kerajaan.
33:10Mendengar istilah itu, Kishi merasa curiga bahwa orang yang memperkenalkan sistem tersebut mungkin berasal dari dunia modern, sama seperti dirinya.
33:18Setelah itu, Mowu membawa Kishi keluar untuk menunjukkan produk baru yang sedang dikembangkan perusahaannya.
33:24Kishi terkejut ketika melihat produk tersebut adalah sebuah pompa tangan yang dirancang untuk memotong rumput.
33:30Mowu menjelaskan bahwa alat itu sedang naik daun di pasaran dan ia ingin meluncurkannya sebelum para pesaingnya mendahului.
33:36Melihat desain dan konsep pompa tersebut, Kishi semakin yakin bahwa ada orang lain di dunia ini yang berasal dari dunia modern.
33:43Setelah hari itu, Primula mulai sering datang ke rumah Kishi dan terkadang ia menginap.
33:48Pada suatu malam, Primula memberitahu Kishi bahwa keesokan harinya ia harus melakukan pembelian besar-besaran untuk keperluan sebulan.
33:56Namun, sebelum itu, ia meminta Kishi untuk menunjukkan kepadanya pakaian dalam yang pernah ditunjukkannya kepada ayahnya sebagai lelucon.
34:03Kishi bertanya dengan nada bercanda kepada Primula tentang siapa yang ingin ia rayu dengan pakaian tersebut.
34:09Wajah Primula memerah, lalu ia mengaku bahwa ia ingin mencoba mendekati Kishi.
34:14Mendengar pengakuan itu, Kishi menyarankan Primula untuk menemukan seseorang yang lebih sesuai dengan usianya.
34:20Namun, Primula dengan tegas mengatakan bahwa ia baik-baik saja dengan perbedaan usia dan bahkan ayahnya menyetujui hubungan.