JAKARTA, KOMPAS.TV - Dari rekam jejak kinerjanya, Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Maruli Simanjuntak sempat dijuluki sebagai "jenderal air". Sebab, ia sering membantu masyarakat di wilayah-wilayah terpencil yang kesulitan mengakses air bersih.

Menurut Maruli, pada dasarnya anggota TNI akan membantu warga yang membutuhkan bantuan. Namun jika di tengah masa Pilpres 2024 ini kemudian dikaitkan dengan calon presiden tertentu, maka dirasa perlu ada evaluasi. Ia menegaskan TNI netral dan tidak boleh digunakan untuk berkampanye. "Sekarang ini udahlah kalau memang begini orang ditarik-tarik, udah nggak usah dulu deh," pungkasnya.

Ada Menko Polhukam Mahfud MD dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang maju dalam Pilpres 2024. Dua lembaga ini erat kaitannya dengan institusi TNI. Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Maruli Simanjuntak mengatakan institusi TNI netral dan tidak boleh digunakan untuk berkampanye. Ia menegaskan akan menindak anggotanya jika ketahuan "main-main", maka harus bertanggung jawab.

Sebelumnya sempat beredar video di media sosial mengenai cerita di balik kunjungan calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, ke Kelurahan Semper Timur, Cilincing, Jakarta Utara, Jumat (30/12/2023). Dalam video tersebut, seorang wanita berbaju kuning bernama Yuli mengaku dimintai KTP dan data diri oleh pihak Babinsa TNI saat kampanye Prabowo Subianto. Yuli kini membantah kabar bahwa kedatangan Prabowo dibarengi dengan beberapa anggota Babinsa yang meminta KTP dan KK dari warga sekitar.




Selengkapnya simak dialog Rosianna Silalahi bersama Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Maruli Simanjuntak. Saksikan dalam ROSI eps. Penganiayaan Relawan, Netralitas TNI Dipertanyakan di kanal youtube KompasTV.


Link: https://www.youtube.com/watch?v=UR7oWwfx5Fc

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/talkshow/474968/babinsa-data-warga-cilincing-usai-kunjungan-prabowo-ksad-akan-dievaluasi-rosi