Pedagang Tanah Abang Sebut Diskon dan Promo Ongkir Tiktok Bagai Mafia

  • 8 bulan yang lalu
JAKARTA, KOMPAS.TV - Jakarta punya Tanah Abang yang dulunya jadi primadona sebagai pusat grosir sandang. Kini Tanah Abang tergerus era serba daring dan era gratis ongkir. Membuat banyak penjual di Tanah Abang gulung tikar.
Inilah kondisi terkini Tanah Abang yang dikenal sebagai pusat grosir pakaian terbesar di Asia Tenggara kini semakin lengang. Saya penasaran mengapa Tanah Abang tak lagi ramai. Saya lalu bertemu dengan salah satu pedagang yang menjajakan baju muslim.

Sejak pembatasan sosial dihapuskan, kondisi Toko Arifin tak lagi ramai pengunjung.

Berbeda dengan kondisi saat sebelum pandemi atau bahkan ketika Arifin membuka toko ini di tahun 2011. Arifin bercerita kondisi toko-toko di Tanah Abang Blok A tak sesepi Blok B. Namun harga sewanya jauh lebih mahal.

Arifin sempat menjajal peruntungan berjualan lewat ecommerce ataupun Tiktok, namun keuntungan yang didapat tak sebanding dengan menjual secara langsung di toko.

Potongan harga dan promo gratis ongkir Arifin sebut seperti "mafia" yang membuat pedagang berdarah-darah.

Di Tanah Abang Blok B, banyak toko tutup dan tak sedikit pula yang tertempel tulisan ditutup sementara, artinya pemilik belum membayar iuran pengelolaan pasar.

Namun masih ada segelintir pedagang yang masih bertahan, mencoba mencari peruntungan dengan berjualan offline di Tanah Abang.

Para pedagang mensinyalir salah satu faktor sepinya jualan offline adalah karena promo gratis ongkos kirim yang banyak diberikan jualan daring.

Baca Juga Pedagang Mulai Dicekik Ecommerce Hingga Sociocommerce, Pemerintah Harus Segera Siapkan Langkah Jitu! di https://www.kompas.tv/video/444799/pedagang-mulai-dicekik-ecommerce-hingga-sociocommerce-pemerintah-harus-segera-siapkan-langkah-jitu

#tiktok #pedagangtanahabang #mafiapromo

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/444803/pedagang-tanah-abang-sebut-diskon-dan-promo-ongkir-tiktok-bagai-mafia

Dianjurkan