Kisah Pasukan Jenderal Soedirman Dikepung Belanda Gara-gara Anak Buah Berkhianat

  • tahun lalu
POJOKSATU.id, JAKARTA— Pasukan Jenderal Soedirman sempat dikepung Belanda pada Agresi Militer II tahun 1948. Sudirman tahu ada pengkhianat yang melaporkan ke Belanda bahwa dia Soedirman.

19 Desember 1948 penduduk Yogyakarta sedang menikmati kemerdekaan. Namun, semua berantakan menyusul datangnya pasukan agresor Belanda yang datang menyerang.

Aksi militer ini akhirnya sampai ke telinga Jenderal Soedirman.

Sang Jenderal Besar lalu memerintahkan Soeparjo Rustam untuk segera melapor kepada Presiden Soekarno untuk menggelar perang gerilya.

Namun, Bung Karno mengetahui bahwa Pak Dirman sedang sakit. Bung Karno lalu menyarankannya untuk istirahat. Meski demikian, saran tersebut tak diindahkan.

Pada 25 Desember 1948 pasukan Jenderal Soedirman tiba di Kediri. Suasana kota sangat riuh dan bergemuruh.

Sedangkan pasukan Belanda berada di puncak semangat lantaran baru saja meruntuhkan benteng pertahanan kota itu dari selatan.

Pasukan Belanda tiba-tiba menyergap markas persembunyian Jenderal Soedirman atas petunjuk salah seorang telik sandi atau mata-mata.

Pasukan penjajah memang bersumpah akan menangkap Soedirman hidup atau mati, apapun caranya, menyusul semangat sang panglima besar menggelorakan perlawanan.

Seorang prajurit melapor kepada Jenderal Sudirman bahwa Belanda telah mengepung rapat tempat persembunyian mereka.

Sejurus kemudian, jenderal besar ini mengajak para prajuritnya untuk menggelar zikir dan tahlil.

Anak bungsu Jenderal Sudirman, Mohamad Teguh Sudirman, menceritakan kejadian ini.

Teguh lahir pada 1949 ketika ibunya bersembunyi di Keraton Yogyakarta saat ayahnya bergerilya.

Teguh tak sempat bertemu dengan ayahnya yang meninggal dua bulan sesudah dia lahir. Teguh hanya mendengar kisah Jenderal Sudirman dari sang ibu Siti Alfiah.

Kisah Jenderal Sudirman yang bisa lolos dari kepungan tentara Belanda ini terjadi di salah satu rumah rakyat di Kediri, Jawa Timur.

Rupanya ada anak buah sang jenderal yang berkhianat.

Pengkhianat itu pun membawa sejumlah tentara Belanda untuk menangkap Sudirman.

Kemudian seorang prajurit melapor tentara Belanda telah mengepung tempat persembunyian mereka kepada Jenderal Sudirman.

Lalu Sudirman mengajak para prajuritnya untuk menggelar zikir kepada Allah SWT.

Pertolongan Allah SWT pun turun. Usai berzikir memohon bantuan Allah SWT pasukan Belanda itu tak berhasil menemukan persembunyian Jenderal Sudirman dan pengawalnya meski mereka telah dikepung Belanda.

Komandan tentara Belanda kemudian marah dan malah memerintahkan pasukannya untuk mengeksekusi dengan menembak anak buah Jenderal Sudirman yang berkhianat itu.

Sang anak buah yang telah menjadi mata-mata Belanda itu dinilai telah berbohong.

Kisah dikepungnya pasukan Sudirman ini juga ditampilkan dalam sosio drama tentang peran Panglima Besar Jenderal Soedirman yang dihelat untuk memperingati HUT ke-72 TNI di Dermaga
Indah Kiat Cilegon, Banten, Kamis (5/10/2017).

...