Pariwisata Pantai Jerman Kembali Bergeliat, Pengelola Lakukan Ini
- tahun lalu
Pantai Jerman saat pandemi sempat tutup hampir selama 2,5 tahun. Karena larangan membuka tempat wisata. Dapat dikatakan keadaan sangat memprihatinkan kala itu.
Meski begitu, sejumlah pembiayaan seperti listrik, kebersihan, dan lain-lainnya, masih harus dibayar.
Hingga mulai diberikan ruang terbuka untuk penerbangan, disitulah grafik kunjungan terlihat mulai meningkat hingga saat ini.
Inilah adalah tantangan untuk pengelola.
"Hal tersebut yang mendorong kami (Pengelola Pantai Jerman beserta masyarakat) untuk secara bersama-sama membuat even secara gotong royong."
"Salah satunya, membuat festival culture budaya karena, kita pikir di tempat lain sudah banyak membuat festival-festival berhubungan dengan kemoderan."
"Jadi, tidak serta merta menghilangkan identitas sebagai warga Bali.Jadi kebudayaan akhirnya diangkat dalam Festival di pantai Jerman di tahun ini.Mudah mudahan dengan festival ini semakin banyak dikenal oleh masyarakat luas dan warga negara asing" papar Ketua Pengelola Panitia Jerman, Kuta, Badung, I Wayan Astika, belum lama ini di Pantai Jerman, Kuta, Badung.
Jika diamati saat ini banyak masyarakat yang bekerja di pariwisata di PHK. Akhirnya pengelola memberikan warga masyarakat tempat untuk membuka lapak-lapak UMKM.
Sampai sekarang masih bertahan karena, telah di PHK. Bahkan ada disebelah selatan UMKMnya.Berjumlah kurang lebih sekitar 10 sampai 15 orang.
"Kalau disini lapak UMKM yang kecil ada 15 untuk di kuliner ada 8 dan untuk artshop ada 28 toko. Saat ini sudah cukup baik artinya, mereka dari 0 persen waktu pandemi tutup sekarang sudah hampir 50 persen", cetusnya.
Wisatawan yang datang sampai saat ini beragam, akan tetapi wisatwan Australia terlihat masih mendominasi.
"Kalau sebelumnya ada dari negara Jepang dan Australia. Akan tetapi saat ini wisatawan dari negara Jepang terlihat mulai berdatangan."
Sembari Dirinya sangat berharap, Pemerintah tetap memberikan bantuan misal, dalam kontek pelatihan-pelatihan atau apapun bentuknya. Khususnya yang mungkin dapat di berikan kedepannya.
"Untuk pengembangan pantai Jerman dalam keadaan seperti ini.Tentu, pemerintah merupakan satu-satunya pihak yang dapat membantu. Karena masyarakat hampir sama keadaannya serta pengusaha apapun saat ini juga baru bangkit kembali", tutupnya. (Aga)
Meski begitu, sejumlah pembiayaan seperti listrik, kebersihan, dan lain-lainnya, masih harus dibayar.
Hingga mulai diberikan ruang terbuka untuk penerbangan, disitulah grafik kunjungan terlihat mulai meningkat hingga saat ini.
Inilah adalah tantangan untuk pengelola.
"Hal tersebut yang mendorong kami (Pengelola Pantai Jerman beserta masyarakat) untuk secara bersama-sama membuat even secara gotong royong."
"Salah satunya, membuat festival culture budaya karena, kita pikir di tempat lain sudah banyak membuat festival-festival berhubungan dengan kemoderan."
"Jadi, tidak serta merta menghilangkan identitas sebagai warga Bali.Jadi kebudayaan akhirnya diangkat dalam Festival di pantai Jerman di tahun ini.Mudah mudahan dengan festival ini semakin banyak dikenal oleh masyarakat luas dan warga negara asing" papar Ketua Pengelola Panitia Jerman, Kuta, Badung, I Wayan Astika, belum lama ini di Pantai Jerman, Kuta, Badung.
Jika diamati saat ini banyak masyarakat yang bekerja di pariwisata di PHK. Akhirnya pengelola memberikan warga masyarakat tempat untuk membuka lapak-lapak UMKM.
Sampai sekarang masih bertahan karena, telah di PHK. Bahkan ada disebelah selatan UMKMnya.Berjumlah kurang lebih sekitar 10 sampai 15 orang.
"Kalau disini lapak UMKM yang kecil ada 15 untuk di kuliner ada 8 dan untuk artshop ada 28 toko. Saat ini sudah cukup baik artinya, mereka dari 0 persen waktu pandemi tutup sekarang sudah hampir 50 persen", cetusnya.
Wisatawan yang datang sampai saat ini beragam, akan tetapi wisatwan Australia terlihat masih mendominasi.
"Kalau sebelumnya ada dari negara Jepang dan Australia. Akan tetapi saat ini wisatawan dari negara Jepang terlihat mulai berdatangan."
Sembari Dirinya sangat berharap, Pemerintah tetap memberikan bantuan misal, dalam kontek pelatihan-pelatihan atau apapun bentuknya. Khususnya yang mungkin dapat di berikan kedepannya.
"Untuk pengembangan pantai Jerman dalam keadaan seperti ini.Tentu, pemerintah merupakan satu-satunya pihak yang dapat membantu. Karena masyarakat hampir sama keadaannya serta pengusaha apapun saat ini juga baru bangkit kembali", tutupnya. (Aga)