Tradisi Unik Gebyuran Bustaman Sambut Ramadhan
  • 2 tahun yang lalu
SEMARANG, KOMPAS.TV - Kampung Bustaman di Kota Semarang memiliki tradisi unik untuk menyanbut Ramadhan. Bukan hanya tradisi, namun gebyuran yang digelar oleh warga memiliki dasar filosofi yang kuat.

Tradisi Gebyuran di Kampung Bustaman Kota Semarang, ditandai dengan setiap rumah warga yang menyiapkan kantong plastik berisi air berwarna-warni. Kemudian, tetua kampung dan pejabat wilayah mengguyur air dari sebuah kendi kepada lima anak dari Kampung Bustaman dan dilanjutkan dengan perang air. Ratusan warga yang sudah siap dengan kantung plastik berisi air warna-warni langsung saling melempar.

Suasana riang pun terlihat dalam tradisi gebyuran ini. Warga yang terkena lemparan air dan basah, tidak ada yang marah ataupun merasa dendam. Mereka jutru terhanyut dalam suasana gembira.

Meski sempat terhenti selama dua kali saat pandemi, namun menjelang bulan Ramadhan tahun ini tradisi gebyuran kembali digelar. Menurut sesepuh, tradisi gebyuran mempunyai filosofisi menghilangkan segala sifat buruk dan segala syak wasangka sebelum memasuki bulan puasa.

"Senang sekali karena di sini ramai. Warga antusias dengan adanya gebyuran ini. Tujuannya untuk mensucikan diri menjelang Ramadhan. Berbeda karena tahun lalu hanya bisa virtual, sedangkan tahun ini kita bisa melaksanakan gebyuran secara langsung," Widiastuti, warga Kampung Bustaman.

"Gebyuran dimaknai sebagai bersih diri," kata Hari Bustaman, sesepuh Kampung Bustaman.

Warga berharap, tradisi gebyuran Kampung Bustaman tetap bisa berlangsung di tahun-tahun ke depannya karena selain filosofi yang dalam, tradisi ini juga sebagai pertanda datangnya Ramadhan juga ajang silaturahmi.

#gebyuran #kampungbustaman #tradisi

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/274847/tradisi-unik-gebyuran-bustaman-sambut-ramadhan