Perajin Tempe Keripik Bertahan di Tengah Kenaikan Harga Kedelai

  • 2 tahun yang lalu
PEKALONGAN, KOMPAS.TV - Di tengah pandemi dengan mahalnya bahan baku kedelai, minyak goreng dan tepung membuat perajin keripik tempe di jalan anjasmoro 7, Kelurahan Karang Ayu, Semarang, harus berpikir untuk tetap eksis.



Meski biaya produksinya mahal, namun Giriyati pemilik usaha keripik tempe mengaku tidak berani menaikan harga ataupun mengurangi ukuran. Giriyati hanya mengambil laba kecil dari usahanya, yang penting masih tetap eksis produksi. Untuk satu kantong plastik kripik tempe seberat 1 kg dijual 39 ribu rupiah.



Biasanya untuk kedelai ia membeli satu sak karung seberat 50 kg dengan harga 500 ribu, namun kini kedelai naik menjadi 570 ribu per sak nya. Belum lagi minyak goreng yang harganya mahal dan langka.



Usaha keripik tempe milik Giriyati ini merupakan binaan Kelurahan Karang Ayu, Semarang. Untuk pemasarannya tidak ada kendala, karena cepat ludes terjual. Kelebihan dari usaha ini pemiliknya membuat tempe sendiri sehingga biaya produksinya bisa ditekan.

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/264135/perajin-tempe-keripik-bertahan-di-tengah-kenaikan-harga-kedelai

Dianjurkan