Di tengah langkanya minyak goreng, ada pihak-pihak yang memanfaatkannya untuk mendapatkan untung. Dua produsen kerupuk di Kudus pun menjadi korban. Minyak goreng yang dibeli ternyata air bercampur pewarna kuning.



Siti, pengusaha kerupuk ini membeli 21 jerigen. Sampel yang diterimanya memang minyak goreng asli. Namun, 20 jerigen lainnya ternyata minyak goreng palsu. Ia juga mendapat bonus drum besar sebagai bak penampung minyak goreng curah yang dibelinya seharga lebih dari Rp5 juta.



Sementara Asnawi tertarik dengan harga Rp16.000/liter. Lebih murah dari pasaran yang berkisar Rp18.000/liter. Asnawi pun memberi 125 liter atau 5 jerigen.



Hai, Sobat Medcom.id! Kalau kamu punya video peristiwa menarik bisa mengirimkannya ke redaksi@medcom.id.
Hati-hati! Ditemukan Minyak Goreng Palsu di Kudus