Kesaksian Pasien COVID 19 yang Dirawat di RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran
- 3 years ago
Kesaksian Pasien COVID-19 di RS: Serba Sendiri Tapi Bisa Order Online
Meski baru beroperasi, Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Utara telah menampung banyak pasien COVID-19. Hingga Senin (20/4) pukul 08.00 WIB, 633 orang dirawat inap di rumah sakit ini. Dari jumlah itu, 536 di antaranya merupakan pasien berstatus positif COVID-19 atau virus corona.
Juno, menjadi salah satu pasien positif virus corona yang menjalani perawatan di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet. Kepada IDN Times, ia berbagi cerita bagaimana kehidupan selama menjalani karantina di RSD.
Pria asal Tangerang itu menggambarkan kondisi RSD Wisma Atlet yang ia tempati seperti apartemen. Di dalam kamarnya terdapat kamar mandi, AC, hingga bagian luar untuk mencuci pakaian maupun alat makan.
Juno mengatakan, selama menjalani karantina ia harus melakukan semuanya sendiri. Mulai dari mencuci alat makan, pakaian, bahkan melaporkan suhu tubuh masing-masing setiap hari.
"Di sini semua mandiri karena mungkin tenaganya terbatas, per lantai ada dua suster atau perawat," jelasnya, Senin (20/4).
Meski sedang dikarantina, Juno mengungkapkan, pasien masih boleh menggunakan telepon genggam. Bahkan, sesama pasien yang dirawat punya satu grup WhatsApp dengan perawat yang bertugas di tiap lantai.
"Grup WhatsApp itu juga difungsikan kalau ada yang harus menjalani pemeriksaan. Nanti perawatnya ngasih tahu di grup," ujarnya.
Tak hanya itu, menurutnya, para pasien masih bisa memesan makanan atau barang lewat aplikasi. Namun, ada sejumlah hal yang harus dipatuhi antara pasien dan pengirim barang. Pasien dilarang mengambil barangnya sendiri sementara pengantar barang hanya boleh membawa barang pesanan sampai lobi.
"Nanti kalau sudah ada beberapa akan diambil petugas ber-APD dan dijejerin di lobby sesuai lantainya. Nanti perawat masing-masing lantai akan turun ke bawah untuk ambil barang-barang itu," jelasnya.
===================================================
Baca selengkapnya di sini:
https://www.idntimes.com/news/indonesia/gregorius-pranandito/kesaksian-pasien-covid-19-di-rs-serba-sendiri-tapi-bisa-order-online/3?utm_source=youtube&utm_medium=youtube&utm_campaign=youtube
===================================================
Subscribe: https://www.youtube.com/c/IDNTimes
===================================================
Temukan informasi menarik lainnya di:
https://idntimes.com
https://www.facebook.com/idntimes/
https://instagram.com/idntimes
https://twitter.com/idntimes
===================================================
Meski baru beroperasi, Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Utara telah menampung banyak pasien COVID-19. Hingga Senin (20/4) pukul 08.00 WIB, 633 orang dirawat inap di rumah sakit ini. Dari jumlah itu, 536 di antaranya merupakan pasien berstatus positif COVID-19 atau virus corona.
Juno, menjadi salah satu pasien positif virus corona yang menjalani perawatan di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet. Kepada IDN Times, ia berbagi cerita bagaimana kehidupan selama menjalani karantina di RSD.
Pria asal Tangerang itu menggambarkan kondisi RSD Wisma Atlet yang ia tempati seperti apartemen. Di dalam kamarnya terdapat kamar mandi, AC, hingga bagian luar untuk mencuci pakaian maupun alat makan.
Juno mengatakan, selama menjalani karantina ia harus melakukan semuanya sendiri. Mulai dari mencuci alat makan, pakaian, bahkan melaporkan suhu tubuh masing-masing setiap hari.
"Di sini semua mandiri karena mungkin tenaganya terbatas, per lantai ada dua suster atau perawat," jelasnya, Senin (20/4).
Meski sedang dikarantina, Juno mengungkapkan, pasien masih boleh menggunakan telepon genggam. Bahkan, sesama pasien yang dirawat punya satu grup WhatsApp dengan perawat yang bertugas di tiap lantai.
"Grup WhatsApp itu juga difungsikan kalau ada yang harus menjalani pemeriksaan. Nanti perawatnya ngasih tahu di grup," ujarnya.
Tak hanya itu, menurutnya, para pasien masih bisa memesan makanan atau barang lewat aplikasi. Namun, ada sejumlah hal yang harus dipatuhi antara pasien dan pengirim barang. Pasien dilarang mengambil barangnya sendiri sementara pengantar barang hanya boleh membawa barang pesanan sampai lobi.
"Nanti kalau sudah ada beberapa akan diambil petugas ber-APD dan dijejerin di lobby sesuai lantainya. Nanti perawat masing-masing lantai akan turun ke bawah untuk ambil barang-barang itu," jelasnya.
===================================================
Baca selengkapnya di sini:
https://www.idntimes.com/news/indonesia/gregorius-pranandito/kesaksian-pasien-covid-19-di-rs-serba-sendiri-tapi-bisa-order-online/3?utm_source=youtube&utm_medium=youtube&utm_campaign=youtube
===================================================
Subscribe: https://www.youtube.com/c/IDNTimes
===================================================
Temukan informasi menarik lainnya di:
https://idntimes.com
https://www.facebook.com/idntimes/
https://instagram.com/idntimes
https://twitter.com/idntimes
===================================================