Kisah Dokter RS Kariadi Semarang yang Terpaksa Diisolasi Karena Pasien Positif COVID-19 Berbohong
  • 2 years ago
Semarang, IDN Times - Jangan menganggap sepele pada virus corona (COVID-19). Pandemi ini bisa menginfeksi siapapun baik dengan gejala ataupun tidak. Hal itu dialami oleh puluhan tenaga medis RSUP Dokter Kariadi Semarang yang dinyatakan positif COVID-19 setelah menjalani pemeriksaan swab dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR).

IDN Times berhasil menghubungi salah satu tenaga medis yang menjadi pasien positif COVID-19 dan sedang dirawat di Hotel Kesambi Hijau Semarang melalui sambungan telepon, Sabtu (18/4).

Dokter Spesialis Bedah Syaraf RSUP Dr Kariadi, Prof dokter Zainal Muttaqin SpBS PhD (62) menceritakan pengalamannya sebagai pasien yang terkena virus corona dengan kondisi tanpa gejala apapun.

Semua itu bermula pada tanggal 21 Maret 2020, dirinya bersama sejumlah dokter bedah syaraf dan dokter residen melakukan operasi terhadap pasien yang membutuhkan tindakan segera. Pada saat itu tim dokter lupa tidak melakukan pemeriksaan secara detail kepada pasien.

Zainal menuturkan, karena merasa ada informasi yang tidak benar yang disampaikan pasien pihaknya pun langsung mencari riwayat pasien. Ternyata pasien sudah pulang setelah operasi, bahkan diketahui pulang lebih awal atau pulang paksa.

‘’Dari riwayat pasien diketahui pasien berasal dari daerah zona merah, tapi dia mengaku sudah pernah tes COVID-19 dan hasilnya negatif. Pernyataan tersebut tidak bisa jadi bukti karena tidak ada surat keterangan hasil tes. Maka, kami putuskan seluruh staf kami, saya, dokter dan residen pada bagian bedah syaraf yang terkait pada pasien itu untuk melakukan tes. Termasuk, teman-teman dari dokter residen kami yang positif, yang tidak menyentuh pasien, tapi berhubungan, pernah bertemu, bicara, duduk jejer, makan bareng kami periksa,’’ ungkapnya.

Diketahui, dari kabar yang diterima Zainal, jumlah tenaga medis di RSUP Dokter Kariadi yang dinyatakan positif COVID-19 terus bertambah. ‘’Yang bareng rombongan saya ada 46 tenaga medis, kemarin Jumat (17/4) sore tambah jadi 57 orang. Para tenaga medis tersebut berasal dari berbagai klaster, salah satunya bagian kandungan. Sebab, ibu-ibu yang melahirkan itu ternyata juga terpapar virus corona, karena suaminya kerja di Jakarta terus mudik ke Semarang,’’ tuturnya.

Saat ini yang dilakukan para tenaga medis selama isolasi adalah menjalani perawatan dan pengobatan. Secara rutin setiap pagi mereka berolahraga, minum vitamin, makan yang cukup, dan melakukan tes swab setiap seminggu sekali.

===================================================
Baca selengkapnya di sini:
https://jateng.idntimes.com/news/jateng/anggun-puspitoningrum-1/dokter-positif-covid-19-di-semarang-tertular-dari-pasien-tanpa-gejala/full?utm_source=youtube&utm_medium=youtube&utm_campaign=youtube

https://jateng.idntimes.com/news/jateng/dhana-kencana-1/46-tenaga-medis-rs-kariadi-semarang-positif-corona-diisolasi-di-hotel?utm_source=youtube&utm_medium=youtube&utm_campaign=youtube

===================================================
Subscribe: https://www.youtube.com/c/IDNTimes
===================================================

Temukan informasi menarik lainnya di:

https://idntimes.com
https://www.facebook.com/idntimes/
https://instagram.com/idntimes
https://twitter.com/idntimes

===================================================