Pupuk Bersubsidi Langka Petani Terancam Gagal Panen
  • 3 tahun yang lalu
Kediri, KompasTV Jawa Timur - Para petani di kabupaten Kediri mengeluhkan sulitnya mendapatkan pupuk bersubsidi. Akibatnya para petani terpaksa membeli pupuk non subsidi yang harganya melambung tinggi hingga 300 ribu rupiah.

Memasuki musim tanam, para petani di kecamatan Ngasem kabupaten Kediri, mengeluhkan terjadinya kelangkaan pupuk bersubsidi. Selama 6 bulan terakhir, para petani kesulitan untuk melakukan pemupukan, karena pasokan pupuk dari pemerintah berkurang drastis.

Akibat dari kelangkaan tersebut, para petani terpaksa membeli pupuk non subsidi, yang harganya melambung tinggi, hingga 300 ribu rupiah per 50 kilogram. Para petani pun merasa rugi, karena biaya tanam jauh lebih tinggi, dari hasil panen yang didapatkan.

Meski demikian, para petani memilih tetap membeli pupuk non subsidi, agar hasil panen tanaman tidak merosot. Menurut petani bila kelangkaan pupuk terus terjadi, maka tanaman padi atau jagung yang ditanam terancam gagal panen.

Sementara itu, Dinas pertanian kabupaten Kediri mengakui terjadinya kelangkaan pupuk bersubsidi. Menurutnya, kondisi tersebut terjadi akibat dari turunnya rekomendasi penggunaan pupuk bersubsidi dari Kementan.

Sehingga, jumlah alokasi pupuk bersubsidi yang dikirim ke daerah, juga berkurang cukup drastis. Dinas pertanian pun, mengimbau agar para petani beralih menggunakan pupuk organik yang harganya jauh lebih murah.

Kini para petani berharap permasalah pupuk tersebut, dapat segera diselesaikan oleh Pemerintah. Sehingga di masa pandemi ini para petani tidak harus mengeluarkan biaya ekstra untuk menanam padi atau jagung.



#kediri #jatim #pertanian #pupuk #subsidi #kementan #sawah #kebun #jagung #padi #beras #import

MEDIA SOSIAL KOMPAS TV JAWA TIMUR :

facebook :https://www.facebook.com/kompastvjatim

instagram :https://www.instagram.com/kompastvjatim

twitter :https://twitter.com/kompastvjatim

Dianjurkan