Masjid Bergaya Arsitektur Mirip Klenteng di Malang
- 3 tahun yang lalu
MALANG, KOMPAS.TV Masjid di Kota Malang memiliki gaya arsitektur mirip Klenteng. Dari bangunan luarnya terlihat orang pasti akan mengira bangunan ini adalah sebuah Klenteng.
Bangunan yang berada di dalam komplek Rumah Sakit Umum Universitas Muhammadyah ini bernama Masjid Kyai Haji Bedjo Dermoleksono
Masjid ini sengaja di Desain dengan arsitektur khas tiongkok. Dengan pemilihan warna putih, merah dan sentuhan emas.
Dengan arsitektur khas tiongkok, masjid ini merupakan satu satunya masjid di kota malang yang bergaya oriental.
Bentuk atap bangunan, pintu, hingga warna juga menyerupai bangunan khas Tiongkok
Ide pembangunan Masjid dengan kapasitas 300 jamaah ini berasal dari Muhadjir Effendy Rektor UMM kala itu yang kini menjabat sebagai Menko PMK.
Badan Pengawas Rumah Sakit UMM Wakidi menjelaskan bangunan masjid ini dibuat senada dengan rumah sakit yang juga bergaya tiongkok karena dalam dunia kesehatan RSU UMM tidak hanya berkiblat pada pengobatan eropa namun juga Tiongkok.
Sedangkan untuk nama masjid dipilih untuk mengabadikan nama salah satu tokoh Muhammadyah asal Kota Malang yakni Kyai Haji Bedjo Dermoleksono.
Karena keunikannya ini, Masjid Bedjo Dermoleksono tak pernah sepi oleh jamaah. Dengan akulturasi budaya pada bangunan masjid dan rumah sakit inimenunjukkan bahwa pluralisme dan keterbukaan cukup kental ditunjukkan Universitas Muhammadyah Malang.
Video Editor: Lisa Nurjanah
Bangunan yang berada di dalam komplek Rumah Sakit Umum Universitas Muhammadyah ini bernama Masjid Kyai Haji Bedjo Dermoleksono
Masjid ini sengaja di Desain dengan arsitektur khas tiongkok. Dengan pemilihan warna putih, merah dan sentuhan emas.
Dengan arsitektur khas tiongkok, masjid ini merupakan satu satunya masjid di kota malang yang bergaya oriental.
Bentuk atap bangunan, pintu, hingga warna juga menyerupai bangunan khas Tiongkok
Ide pembangunan Masjid dengan kapasitas 300 jamaah ini berasal dari Muhadjir Effendy Rektor UMM kala itu yang kini menjabat sebagai Menko PMK.
Badan Pengawas Rumah Sakit UMM Wakidi menjelaskan bangunan masjid ini dibuat senada dengan rumah sakit yang juga bergaya tiongkok karena dalam dunia kesehatan RSU UMM tidak hanya berkiblat pada pengobatan eropa namun juga Tiongkok.
Sedangkan untuk nama masjid dipilih untuk mengabadikan nama salah satu tokoh Muhammadyah asal Kota Malang yakni Kyai Haji Bedjo Dermoleksono.
Karena keunikannya ini, Masjid Bedjo Dermoleksono tak pernah sepi oleh jamaah. Dengan akulturasi budaya pada bangunan masjid dan rumah sakit inimenunjukkan bahwa pluralisme dan keterbukaan cukup kental ditunjukkan Universitas Muhammadyah Malang.
Video Editor: Lisa Nurjanah