Dari Barang Bekas, Kelompok Pemuda Ini Bisa Biayai Sekolah Siswa Tak Mampu

  • 3 tahun yang lalu
YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Dori Saputra, pemuda asal Lampung bersama beberapa rekan mendirikan sebuah yayasan yang bernama Barkasmal Nusantara sejak tahun 2018 lalu. Menariknya, yayasan tersebut bergerak membantu anak-anak tidak beruntung untuk bisa meneruskan jenjang pendidikan hingga perguruan tinggi.

Kisah Dori bersama beberapa rekan sebenarnya dimulai sejak 2012 lalu, kala ia masih berkuliah di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Berstatus mahasiswa kala itu, Dori berupaya mandiri dengan melakukan jual beli kertas bekas dari lingkungan sekitarnya.

"Jadi saya tahun 2012 itu jual beli kertas bekas, dapat dari teman-teman sekitar. Ternyata saya dapat banyak, kemudian berkomitmen 20 persen penjualan saya sumbangkan ke lembaga sosial," ungkapnya

Berdiri sejak 2012, Barkasmal Nusantara telah memberikan beasiswa kepada 28 pelajar dan mahasiswa.

Desi Saputri adalah salah satu penerima beasiswa, ia menerima beasiswa sejak masih di SD. Dan kini Desi tengah menjalani perkuliahan semester 4 di salah satu perguruan tinggi swasta di Yogyakarta.

Setiap hari Barkasmal Nusantara menerima beragam jenis barang bekas dari para donatur yang adalah warga dan juga mahasiswa.

Sebagian besar barang bekas yang disumbang adalah buku, pakaian, hingga peralatan elektronik, dan perabotan indekos milik mahasiswa yang telah selesai menempuh pendidikan di Yogyakarta.

Beasiswa dari uang penjualan barang bekas ini berawal dari coba-coba yang dilakukan Dori Saputra pada tahun 2012 silam.

Ketika itu Dori mengumpulkan barang bekas dari teman-temannya untuk kemudian dijual.

Uang hasil penjualan barang bekas kemudian ia sumbangkan kepada pelajar dari keluarga kurang mampu.

Terbukti bisa membantu biaya Pendidikan, kegiatan amal itu akhirnya terus berlanjut dengan mendirikan Yayasan Barkasmal Nusantara.