Geram! Buntut Kasus Tim Indonesia di All England, Menpora Serukan Reformasi Kepengurusan BWF
  • 3 tahun yang lalu
JAKARTA, KOMPAS.TV Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali serukan adanya reformasi di tubuh BWF Internasional.

Hal ini disampaikan Zainudin dalam konferensi pers pada Jumat (19/3).

Mulanya Zainuddin menuturkan adanya informasi yang disampaikan oleh para atlet terkait perlakuan panitia yang tidak baik dan diskriminatif usai meminta para atlet untuk kembali ke hotel untuk isolasi mandiri.

tim kita sudah bertanding kemudian dihentikan, dan bahkan setelah dikeluarkan dari arena disuruh jalan kaki yang biasanya disiapkan shuttle bus, bahkan naik lift pun tidak bisa, harus lewat tangga. Ini apa yang disampaikan langsung oleh tim kita di sana, ini sesuatu yang diskriminatif," ungkap Zainudin

"BWF tidak profesional, tidak transparan dan diskriminatif. Karena cukup bukti untuk saya mengatakan itu, karena itu kami sangat kecewa akan perlakuan ini," ujar Zainudin.

Karena hal ini, Menpora meminta NOC dan PBSI untuk menyuarakan reformasi di BWF.

"Saya juga meminta NOC dan PBSI untuk menyuarakan reformasi di BWF, sebab kalau dilihat dari kejadian ini. Ini bukan tanpa kesengajaan, ini ada kesengajaan. Kalau tidak tegas sekarang ini bisa berulang ulang,"ujar Zainudin.

Ia menilai pengelola kegiatan turnamen ini secara asal-asalan.

"BWF sangat tidak profesional kelihatan betul mengelola kegiatan turnamen internasional secara asal asalan, padahal mereka tahu situasi saat ini sedang pandemi dan paling menyakitkan adalah tidak adilnya treatment bagi para atlet kita," ujar Zainudin.

Dianjurkan