Bahas Kapolri Baru, Apakah Bisa Polri Menjadi Lebih Baik?

  • 3 tahun yang lalu
JAKARTA, KOMPAS.TV - Jenderal Listyo Sigit Prabowo resmi menjabat Kapolri menggantikan jenderal Idham Azis yang segera pensiun, setelah dilantik oleh Presiden Joko Widodo di istana, hari Rabu.

Dalam sumpahnya, alumni akademi kepolisian tahun 1991 ini berjanji, akan setia kepada negara dan menjalankan tugas serta jabatannya, dengan menjunjung tinggi etika jabatan dan penuh rasa tanggung jawab.

Usai pelantikan, serah terima jabatan Kapolri langsung digelar di Mabes Polri.

Dalam sambutan perdananya sebagai Kapolri, Listyo Sigit berharap seluruh Jajaran Polri mendukung langkahnya dalam membangun institusi, dan upaya mewujudkan program Polri yang presisi.

Sejumlah tantangan atas kinerja Polri, ada di hadapan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Pertama, kapolri dituntut mengarahkan transformasi polri yang presisi, yakni prediktif, responsibilitas, transparansi, dan berkeadilan.

Kedua, mengubah wajah polisi menjadi lebih humanis, melayani, akuntabel, dan mengedepankan keadilan.

Ketiga, pembenahan kultur internal.

Keempat, mengubah citra kekerasan berlebihan, arogansi anggota, dan gaya hidup mewah.

Kelima, menjaga keamanan dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia.

Kelima, mengedepankan polsek sebagai sentra penyelesaian persoalan, dan bukan lagi menjalankan fungsi penyidikan.

Keenam, mengubah citra polisi lalu lintas yang lekat dengan penyalahgunaan wewenang, antara lain dengan mengubah tilang menjadi tilang elektronik.

Tantangan Polri berikutnya, menjaga ketertiban dan kemanan di tengah pandemi covid-19, memaksimalkan fungsi intelijen untuk mendeteksi ancaman dan gangguan keamanan maupun ketertiban, serta menghidupkan komunitas untuk menjaga ketertiban dan keamanan.

Mengenai rencana menghidupkan pam swakarsa, Polri diminta jangan sampai menimbulkan trauma seperti di masa lalu.

Dianjurkan