Bisnis Sayur Online Jadi Tren dan Bertahan Di Tengah Pandemi
  • 3 tahun yang lalu
JAKARTA, KOMPAS.TV - Dataran tinggi Cisarua, Bogor, Jawa Barat merupakan pemasok sayur mayur ke Ibu Kota.

Semenjak pandemi, sejumlah pebisnis sayur online pun menjelajahi wilayah ini guna membeli langsung produk-produk petani.

Seperti yang dilakukan oleh Kisah Tani. Mereka terjun langsung ke petani dan enggan mengambil dari pengepul agar bisnis lebih mandiri.

Sejauh ini, produk-produk Kisah Tani masih dipasarkan melalui media sosial.

Tak ingin terburu-buru membuat aplikasi atau menambah modal, mematangkan rantai pasokan dari petani justru diprioritaskan.

Namun, tak menutup pintu pendanaan akan bertambah.

Berbeda yang dialami oleh Ahmad Khoirudin, di awal pandemi, pria yang akrab dipanggil Udin ini menjajaki bisnis menjual sayur online di kampung halamannya di Blitar, Jawa Timur di tempat yang sama ia tumbuh dari keluarga petani.

Ia bahkan mendatangi sendiri para petani, untuk mengambil hasil tanam mereka.

Saat awal pandemi, Udin bisa menerima lebih dari 20 pesanan per hari. Kini, 10 pesanan saja belum tentu ada.

Petani milenial ini merasa serapan pasar di daerah belum sekuat di kota-kota besar.

Namun, ia percaya bisnis sayur online punya potensi besar di kemudian hari.

Dari survei global PWC, 86 persen responden mengaku tetap akan berbelanja bahan makanan secara online atau via ponsel, jika aturan "social distancing" tak diberlakukan suatu saat nanti.

Artinya ceruk pasar penjualan sayur online menjanjikan dan membuat sumber-sumber pendanaan kian variatif.

Dianjurkan