Bisnis Kedai Kopi Beralih ke Sistem Online Demi Bertahan di Tengah Pandemi
  • 3 tahun yang lalu
BANJARMASIN, KOMPAS.TV - Beragam cara dilakukan untuk bertahan di masa pandemi covid-19 yang membuat ekonomi lesu.

Apalagi bagi pemilik usaha kuliner dan minuman yang disyaratkan seminimal mungkin menerima pelanggan yang ingin makan atau minum langsung di tempat.

Di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan seorang pemilik kedai kopi mampu beradaptasi dan bisa bertahan untuk terus menghasilkan pundi-pundi rupiah tanpa melonggarkan protokol kesehatan.

Terapkan protokol kesehatan dan mengubah sistem penjualan menjadi sistem online di kedai kopi.

Cara ini dilakukan seorang pemilik kedai kopi di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan agar kedainya bisa bertahan di tengah pandemi covid-19 yang membuat pelanggan berkurang drastis.

Arniah Olfah, seorang perempuan berusia 70 tahun pemilik kedai kopi ini harus mengubah polanya berjualan agar kedai miliknya tidak bangkrut dan tutup.

Penurunan omzet menjadi persoalan yang harus dihadapi para pelaku usaha di tengah pandemi.

Sebelum pandemi, kedai kopinya bisa beromzet 10 - 15 juta rupiah per bulan. Namun ketika pandemi terjadi, omzetnya turun bahkan merosot tajam menjadi hanya 1 - 2 juta rupiah per bulan.

Di tengah usia yang tidak lagi muda, Arniah mampu membuat kedainya tetap menghasilkan dengan pola bisnis online.

Sementara untuk pelanggan yang datang ke kedainya, Arniah dengan tegas meminta mereka patuh terhadap protokol kesehatan.

Apalagi jika ada pelanggan yang tidak mengenakan masker. Ia akan langsung menegur dan meminta mereka mengenakan masker dulu sebelum berbelanja di kedainya.

Hal ini menurutnya sangat penting, untuk saling menjaga agar tidak tertular covid-19 yang mematikan.

Apalagi bagi warga seperti dirinya yang lebih rentan terhadap infeksi virus corona.

Penyemprotan cairan disinfektan juga rutin ia lakukan di kedai, untuk mengantisipasi bahaya virus yang mematikan ini.

Dengan upaya yang dilakukan, ia berharap kondisi mereka tetap sehat dan aman dari paparan virus corona.