Waspada Propaganda Perpecahan NKRI di Media Sosial!
- 3 tahun yang lalu
JAKARTA, KOMPAS.TV - Aksi separatisme saat ini tidak hanya berupa pemberontakan bersenjata, tetapi sudah berkembang melalui kampanye internasional dengan memanfaatkan media sosial di dunia maya.
Tak bisa dipungkiri, media sosial saat ini menjadi salah satu yang tak terpisahkan dalam perkembangan teknologi digital.
Ada dampak positif tetapi juga ada dampak negatif.
Mulai dari beredarnya banyak hoaks atau berita bohong, hingga yang terbaru Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyebut media sosial sebagai sarana propaganda.
Literasi digital mutlak diperlukan untuk menjadi benteng bagi siapapun pengguna teknologi digital agar terrhindar dari dampak negatif yang ditimbulkan.
Bagaimana seharusnya pemerintah bersikap dan apa yang harus dilakukan masyarakat?
Simak pembahasannya bersama dengan Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemkominfo Semuel Abrijani Pangerapan, Deputi 7 BIN Wawan Purwanto, dan Analis Media Sosial sekaligus Chief Operating Officer Kupu Solution Indonesia Aryo Hendarto.
Tak bisa dipungkiri, media sosial saat ini menjadi salah satu yang tak terpisahkan dalam perkembangan teknologi digital.
Ada dampak positif tetapi juga ada dampak negatif.
Mulai dari beredarnya banyak hoaks atau berita bohong, hingga yang terbaru Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyebut media sosial sebagai sarana propaganda.
Literasi digital mutlak diperlukan untuk menjadi benteng bagi siapapun pengguna teknologi digital agar terrhindar dari dampak negatif yang ditimbulkan.
Bagaimana seharusnya pemerintah bersikap dan apa yang harus dilakukan masyarakat?
Simak pembahasannya bersama dengan Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemkominfo Semuel Abrijani Pangerapan, Deputi 7 BIN Wawan Purwanto, dan Analis Media Sosial sekaligus Chief Operating Officer Kupu Solution Indonesia Aryo Hendarto.