Kripik Tape, Inovasi Warga Di Tengah Pandemi

  • 4 tahun yang lalu
JEMBER, KOMPAS.TV - Menurunnya daya beli masyarakat di masa pandemi Covid-19 membuat pelaku usaha mikro kecil dan menengah harus cerdik berinovasi, agar usahanya tetap bertahan dan menghasilkan pundi-pundi rupiah.

Seperti yang dilakukan Sonya Tudiartutik, warga Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Sumbersari, Jember, Jawa Timur ini. Ia mengolah tape menjadi keripik tape yang memiliki nilai jual tinggi.

Proses pembuatannya pun sederhana. Pertama, singkong yang diolah menjadi tape setengah jadi diiris tipis, kemudian disimpan di dalam lemari pendingin hingga membeku.

Irisan tape singkong yang membeku digoreng dengan alat penggoreng khusus selama kurang lebih satu jam, untuk menghilangkan kadar air. Keripik tape yang sudah diproses dalam vacuum frying kemudian ditiriskan agar kadar minyak berkurang.

Rasa manis dari tape yang masih dominan membuat keripik yang dijual dengan harga 15 ribu per kemasan ini laris diburu pembeli.

Pemasaran keripik tape ini mampu menembus pasar mancanegara, di antaranya Korea, China, Hongkong, hingga Amerika.



#KeripikTape #TapeSingkong #Inovasi #PandemiCovid-19

Dianjurkan