Kronologi Anak Pasien Ngamuk Tak Terima Ibunya Diisolasi

  • 4 tahun yang lalu
MATARAM, KOMPAS.TV - Puluhan warga Monjok, Kota Mataram, mengamuk di depan pintu gedung Graha Mentaram, lokasi ruang isolasi pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD Kota Mataram.

Dua anak pasien mengamuk dan menangis tak terima ibunya dibawa ke dalam ruang isolasi usai menjalani tes swab.

Mereka mempertanyakan pihak rumah sakit yang mengisolasi sang ibu.

Pasalnya pasien ke rumah sakit untuk memeriksakan gangguan lambung yang dideritanya, bukan karena gejala Covid-19.

Pihak keluarga bahkan memaksa masuk ruangan yang steril.

Petugas keamanan akhirnya mengamankan keluarga dan suasana di rumah sakit dapat kembali kondusif.

Seorang perempuan dilaporkan menjalani perawatan di RSUD Kota Mataram dengan keluhan gangguan lambung.

Namun karena usia pasien lebih dari 50 tahun, tim medis melakukan tindakan sesuai protokol Covid-19 dengan melakukan rapid test dan swab.

Sebelum hasil swab keluar tim medis membawa pasien ke ruang isolasi agar mendapat penangan cepat.

Namun pihak keluarga menolak dan tidak mengizinkan ibu mereka diisolasi.

Sejumlah penolakan masyarakat menjalani isolasi telah banyak terjadi di sejumlah rumah sakit di NTB termasuk rumah sakit rujukan Covid-19 karena warga merasa tak mengalami gejala demam batuk dan pilek seperti yang disebut sebagai ciri-ciri penyakit Covid-19.

Namun kepala dinas kesehatan NTB menegaskan bahwa penyakit gangguan pencernaan merupakan penyakit yang masuk dalam ciri ciri Covid-19.

Pasca kejadian, aparat kepolisian melakukan penjagaan di RSUD Kota Mataram agar aktivitas tim medis yang menangani Covid-19 berjalan lancar.

Provinsi Nusa Tenggara Barat mencatat, jumlah pasien positif Covid-19 sebanyak 857 kasus, 29 orang dilaporkan meninggal dunia.

Sementara penyumbang kasus positif covid terbesar adalah Kota Mataram.

Dianjurkan