Ada Apa Di Dalam Ka'bah?
- 4 tahun yang lalu
Adakah yang masih penasaran apa isi di dalam Ka'bah?
Memang tidak semua orang beruntung dapat memasuki ruangan berukuran sisi 11.03m x 12.62 meter yang berbentuk kubus ini.
Ruangan ini juga tidak sembarang orang dapat memasukinya, melainkan hanya segelintir saja, seperti Raja Saudi Arabia, pembesar kerajaan dan beberapa kepala negara dunia undangan kerajaan Saudi, diantaranya ada Presiden RI Jokowi, Soeharto dan SBY mantan Presiden RI. Ruangan ini pun tidak selalu dibuka setiap saat.
Tak banyak yang dapat kita lihat di dalam ruangan Ka'bah, melainkan ada tiga buah tiang kayu, sebuah pintu berukuran lebih kecil dari pintu utama yang berisi tangga menuju atap Ka'bah serta sebuah lemari kecil setinggi lutut guna menyimpan wewangian.
Kesederhanaan ruang ini diwarnai pendapat sebagian ulama yang mengatakan ruang di dalam Ka'bah kosong. Kosong disini memiliki esensi makna illahiah yaitu untuk mengosongkan atau memurnikan pikiran dari hal-hal selain Allah, karena dengan mengosongkan diri dari niat buruk, sombong, iri, dengki dan hal lain yang bersifat keduniawian maka kita akan lebih mudah menyelami esensi ilahiah ini
Memang tidak semua orang beruntung dapat memasuki ruangan berukuran sisi 11.03m x 12.62 meter yang berbentuk kubus ini.
Ruangan ini juga tidak sembarang orang dapat memasukinya, melainkan hanya segelintir saja, seperti Raja Saudi Arabia, pembesar kerajaan dan beberapa kepala negara dunia undangan kerajaan Saudi, diantaranya ada Presiden RI Jokowi, Soeharto dan SBY mantan Presiden RI. Ruangan ini pun tidak selalu dibuka setiap saat.
Tak banyak yang dapat kita lihat di dalam ruangan Ka'bah, melainkan ada tiga buah tiang kayu, sebuah pintu berukuran lebih kecil dari pintu utama yang berisi tangga menuju atap Ka'bah serta sebuah lemari kecil setinggi lutut guna menyimpan wewangian.
Kesederhanaan ruang ini diwarnai pendapat sebagian ulama yang mengatakan ruang di dalam Ka'bah kosong. Kosong disini memiliki esensi makna illahiah yaitu untuk mengosongkan atau memurnikan pikiran dari hal-hal selain Allah, karena dengan mengosongkan diri dari niat buruk, sombong, iri, dengki dan hal lain yang bersifat keduniawian maka kita akan lebih mudah menyelami esensi ilahiah ini