IHSG dan Tren Dana Asing di Pasar Saham

  • 4 tahun yang lalu
JAKARTA, KOMPAS.TV - Hari ini Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG) diprediksi akan bergerak melemah.

Sebelumnya IHSG ditutup pada zona merah dengan penurunan cukup dalam 2,27 persen.

Dikutip dari Kompas.com, Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan, penurunan IHSG hari ini karena aksi profit taking yang dilakukan pasar karena indeks sempat melonjak dalam beberapa hari.

Selain itu penambahan jumlah kasus Covid-19 dimasa pelonggaran PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) atau masa transisi juga menjadi penyebab indeks bisa terdorong turun.

"Kayanya pasar masih dalam periode profit taking ya. Jadi bursa bursa dunia masih koreksi. Dari internal ada penambahan kasus, ini njadi perhatian karena di AS juga jumlah perawatan meningkat. Jadi kalau kita perkirakan pasar akan merespon negatif dan indeks akan turun," kata Hans kepada Kompas.com, Kamis (11,6,2020).

Sementara itu, aksi profit taking dilakukan dengan melepas saham yang dianggap siklikal, dan mulai masuk ke saham yang diproyeksi akan tumbuh tinggi seperti saham teknologi.

Selanjutnya, pergerakan IHSG juga akan dibayangi oleh Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) yang meramalkan, pandemic Covid-19 akan membawa ekonomi ke jalur resesi terburuk selama 100 tahun, atau mirip dengan flu Spanyol.

Sementara itu, hasil FOMC (Komite Pasar Terbuka Federal) tidak mengumumkan sesuatu yang berarti karena The Fed masih mempertahankan suku bunga acuan 0 persen dan proyeksi ekonomi yang akan kontraksi 6,5 persen pada tahun ini.