Soal Mafia Alat Kesehatan, Ini Tanggapan Stafsus Menteri BUMN

  • 4 tahun yang lalu
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan adanya mafia dalam arus perdagangan dan pengadaan alat kesehatan di tengah pandemi Corona. Mafia ini, mengalihkan perilaku negara untuk terus melakukan impor dan melupakan industri dalam negeri. Erick Thohir mengatakan, saat ini mayoritas bahan baku untuk obat-obatan dan alat kesehatan yang beredar di Indonesia masih impor. Ia mengaku prihatin dengan kondisi tersebut. Terkait hal tersebut Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menyatakan, sampai saat ini pihaknya belum memiliki data sejauh itu terkait pelaku dalam monopoli pasar alat kesehatan dan bahan bakunya.  Arya juga menyoroti kapabilitas Indonesia yang harusnya bisa menyediakan bahan baku alat kesehatan dan obat-obatan. Meskipun ada beberapa komponen yang diimpor, namun presentasenya harusnya tidak sampai setinggi itu. Arya mencontohkan upaya pemenuhan kebutuhan ventilator di Indonesia. Ia mengatakan Indonesia terus-terusan mengimpor ventilator. Namun, saat ini beberapa perguruan tinggi bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral sedang memproduksi purwarupa ventilator untuk kebutuhan dalam menangani pasien Covid-19. Beberapa purwarupa sedang diuji Kementerian Kesehatan dan akan diproduksi massal bila lolos proses uji. Arya menilai hal itu menunjukkan sedianya Indonesia bisa memproduksi ventilator yang layak pakai. Karena itu, ia menilai ada pihak yang selama ini sengaja membiarkan ketiadaan produsen ventilator dalam negeri agar mereka bisa diuntungkan dengan proses impor.


Soal Mafia Alat Kesehatan, Ini Tanggapan Stafsus Menteri BUMN

Dianjurkan