156 Pekerja Migran di Malaysia Kembali ke Surabaya, Ini Strategi Khofifah!
- 4 tahun yang lalu
SURABAYA, KOMPAS.TV - Demi mencegah penyebaran virus Corona, pemerintah Provinsi Jawa Timur sudah membuat skema untuk pekerja migran yang kembali ke Tanah Air.
Sebanyak 156 pekerja migran dari malaysia akan mendarat di Surabaya, petang nanti.
Menurut rencana, 156 pekerja migran di Malaysia kembali ke daerah asalnya, di wilayah Jawa Timur.
Pemulangan oleh Pemerintah Malaysia, dilakukan di tengah wabah pandemi Corona dunia.
Untuk mencegah penyebaran Covid-19, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, dalam program sapa pagi, menyatakan sudah membuat skema alur seleksi pekerja migran yang kembali ke sejumlah desa di provinsi tersebut.
Yang pertama, semua pekerja akan dites lewat rapid test atau tes cepat dan masif.
Bila ada yang terindikasi positif lewat rapid test, maka, mereka diinapkan di Rumah Sakit Jiwa Menur, Surabaya.
Ada 110 ranjang yang disiapkan untuk merawat sebelum pelaksanaan tes lewat PCR atau polymerase chain reaction, di Rumah Sakit Universitas Airlangga.
Semua yang positif terjangkit Corona dari tes ini, akan dirawat di rumah sakit Universitas Airlangga.
Skema ini, ujungnya, menurut Khofifah, adalah pada isolasi atau karantina., mereka yang hasil tesnya negatif, juga akan diisolasi di desanya.
Semua upaya ini, dilakukan pemerintah daerah, mengikuti aturan yang telah ditetapkan pemerintah pusat.
Yakni pembatasan sosial berskala besar, dengan prinsip physical distancing.
Sebanyak 156 pekerja migran dari malaysia akan mendarat di Surabaya, petang nanti.
Menurut rencana, 156 pekerja migran di Malaysia kembali ke daerah asalnya, di wilayah Jawa Timur.
Pemulangan oleh Pemerintah Malaysia, dilakukan di tengah wabah pandemi Corona dunia.
Untuk mencegah penyebaran Covid-19, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, dalam program sapa pagi, menyatakan sudah membuat skema alur seleksi pekerja migran yang kembali ke sejumlah desa di provinsi tersebut.
Yang pertama, semua pekerja akan dites lewat rapid test atau tes cepat dan masif.
Bila ada yang terindikasi positif lewat rapid test, maka, mereka diinapkan di Rumah Sakit Jiwa Menur, Surabaya.
Ada 110 ranjang yang disiapkan untuk merawat sebelum pelaksanaan tes lewat PCR atau polymerase chain reaction, di Rumah Sakit Universitas Airlangga.
Semua yang positif terjangkit Corona dari tes ini, akan dirawat di rumah sakit Universitas Airlangga.
Skema ini, ujungnya, menurut Khofifah, adalah pada isolasi atau karantina., mereka yang hasil tesnya negatif, juga akan diisolasi di desanya.
Semua upaya ini, dilakukan pemerintah daerah, mengikuti aturan yang telah ditetapkan pemerintah pusat.
Yakni pembatasan sosial berskala besar, dengan prinsip physical distancing.