Sejarah Pura Goa Giri Putri

  • 4 years ago
Asal Usul Nama Goa Giri Putri
Kata “giri” itu sendiri artinya gunung, pegunungan atau bukit, sementara “putri” berarti wanita.

Dalam konsep ajaran Hindu, “putri” yang dimaksud adalah nama simbolis bagi kekuatan Tuhan, memiliki sifat keibuan atau kewanitaan.

Jadi Goa Giri Putri adalah sebuah ruang atau rongga dengan ukuran tertentu sebagai tempat bersemayam kekuatan Tuhan dalam manifestasinya berupa wanita (disebut Hyang Giri Putri), tiada lain adalah salah satu sakti dari kekuatan Tuhan dalam wujud-Nya sebagai Siwa.

Di sini, Giri Putri adalah nama yang diberikan pada salah satu goa terbesar yang berada di Pulau Nusa Penida.

Berdasarkan hasil pengukuran Tim Pengabdian Dosen FT Universitas Warmadewa, Agustus 2007, Goa Giri Putri berada pada ketinggian 150 meter di atas permukaan laut, dengan panjang total lebih kurang 262 meter.

Ia memiliki empat bagian besar tempat persembahyangan yakni sebuah di luar goa atau pintu masuk dan tiga di dalam goa (depan, tengah, dan belakang).

Sebelum 1990, Goa Giri Putri hanyalah sebuah goa yang dijadikan objek wisata lokal, terutama pada hari Raya Galungan dan Kuningan.

Air yang berada di dalam goa dijadikan tirta oleh masyarakat Karangsari dalam rangka upacara Panca Yadnya.

Hingga saat ini belum ditemukan prasasti maupun sumber resmi yang memuat tentang Goa Giri Putri, sehingga belum diketahui kapan dan oleh siapa Goa Giri Putri dibangun.

Yang jelas goa ini adalah peninggalan Zaman Prasejarah (Hindu), terus hidup dan dipelihara sampai sekarang.

Pada 1990, Gubernur Bali saat itu (Prof. Dr. Ida Bagus Mantra) pernah mengadakan kunjungan ke Nusa Penida dan singgah di Goa Giri Putri, memberikan motivasi kepada masyarakat di situ untuk menjaga keberadaan Goa Giri Putri, baik sebagai objek wisata spiritual maupun sebagai tempat persembahyangan.

Sejak itulah didirikan sejumlah palinggih tempat pemujaan. Goa itu kemudian diberi nama Goa Giri Putri.

Kondisi fisik Goa Giri Putri pada 1990-an dibanding kondisi sekarang, tampak beda. Dulu goa sangat “mengerikan”, gelap, lantai dasar licin, tirta melimpah, dan belum banyak pengunjung.

Kini, sebaliknya, terang benderang, lantai dasar tak begitu licin lantaran beberapa bagian sudah dipelester, pun telah tersedia beberapa tangki air.

Pintu masuk goa tetap relatif sempit — hanya dapat dimasuki satu orang saja.

#GiriPutri #GoaGiriPutri #PuraGoaGiriPutri #NusaPenida #Hindu #HinduIndonesia #HinduDharma #SanathanaDharma #Sejarah #SejarahGiriPutri #IAMHindu

Sumber https://hinduindonesia.co.id/sejarah-pura-goa-giri-putri
Facebook https://www.facebook.com/hinduindonesia.id/

Recommended