Istana Siak Sri Indrapura, Kediaman Resmi Sultan Siak, yang Mulai Dibangun Tahun 1889 di Riau

  • 5 tahun yang lalu
TRIBUN-VIDEO.COM - Istana Siak Sri Indrapura dikenal juga sebagai Istana Asserayah Hasyimiah atau Istana Matahari Timur.

Merupakan kediaman resmi Sultan Siak yang mulai dibangun pada tahun 1889 di masa pemerintahan Sultan Syarif Hasyim.

Istana Siak Sri Indrapura selesai dibangun pada 1893.

Kini, Istana Siak Sri Indrapura merupakan satu di antara peninggalan Kesultanan Siak Sri Indrapura.

Secara administratif Istana Siak Sri Indrapura terletak di Kabupaten Siak, Provinsi Riau.

Alamat

Secara administratif, Istana Siak Sri Indrapura terletak di Kabupaten Siak, Provinsi Riau.

Tepatnya, terletak di Siak Sri indrapura, Kp Dalam, Siak, Kabupaten Siak, Riau.

Gambaran Umum

Kompleks Istana Siak Sri Indrapura memiliki luas sekitar 32000 meter persegi.

Memiliki bangunan bercorak Melayu, Arab dan Eropa.

Keseluruhan bangunan Istana Siak Sri Indrapura memiliki luas 1000 meter persegi dan terdiri dari dua lantai.

Kedua lantai tersebut dihubungkan oleh tangga putar berbahan besi tempa yang terdiri atas 36 anak tangga buatan Belanda.

Lantai pertama dibagi menjadi enam ruang yakni ruang pertemuan, ruang makan dan ruang menunggu tamu.

Di ruang yang digunakan Sultan menemui tamu, diletakkan patung dada Sultan Syarif Hasyim, buatan Jerman tahun 1899.

Patung tersebut memiliki bobot 120 kilogram dan terbuat dari pualam.

Awalnya, patung tersebut diletakkan di meja console berbahan kayu.

Namun mengingat bobotnya yang berat, patung tersebut dipindah ke sisi lain dan diberi kaki sendiri.

Di ruang pertemuan, terdapat meja panjang yang dikelilingi kursi terbuat dari kayu.

Pada dinding-dinding ruangan juga dipasang cermin besar, diletakkan di posisi yang tinggi.

Cermin tersebut berfungsi untuk memantulkan cahaya dari sebuah lampu gantung yang diimpor dari Ceko.

Hal itu membuat seluruh ruangan menjadi terang meski hanya bersumber dari satu penerangan.

Sementara itu, di lantai dua terdiri atas enam ruang yang empat di antaranya difungsikan sebagai tempat istirahat.

Tempat istirahat tersebut diperuntukkan untuk Sultan dan para tamu istana.

Pada puncak bangunan, dihiasi enam patung burung elang sebagai simbol keberanian istana.

Beberapa meriam juga masih terlihat tersebar di area halaman istana.

Sebuah bangunan kecil yang dulunya difungsikan sebagai penjara sementara, juga masih dapat dijumpai di sebelah kiri belakang.