Film 6,9 Detik, Film yang Terinspirasi dari Perjuangan Atlet Panjat Tebing Aries Susanti Rahayu

  • 5 tahun yang lalu
TRIBUN-VIDEO.COM - Film '6,9 Detik' merupakan film yang terinspirasi dari kisah perjuangan atlet panjat tebing nasional Aries Susanti Rahayu yang berhasil meraih medali emas di nomor speed Kejuaraan Dunia IFSC di Chongqing, China, pada Mei 2018.

Dalam ajang Asian Games 2018, Aries juga mendapatkan medali emas melalui nomor yang sama.

Berkat prestasi yang ditorehkannya, Aries mendapatkan julukan 'Spiderwoman' Indonesia.

Akhirnya, sineas Indonesia, Lola Amaria mengangkat kisah Aries ini ke layar lebar.

Tidak hanya sebagai sutradara, Lola Amaria juga berlaku sebagai produser juga dalam film ini.

'6,9 Detik' rilis di bioskop tanah air pada 29 September 2019 dan dibintangi oleh Aries Susanti Rahayu sendiri.

Proses syuting film berdurasi 78 menit ini dilakukan pada Februari 2019 dan mengambil beberapa lokasi di Jawa Tengah, yaitu Yogyakarta, Solo, Purwodadi, dan Grobogan.

Selain Aries Susanti Rahayu, Ario Wahab dan Lukman Sardi juga turut berperan dalam film garapan Lola Amaria ini.

Sang sutradara sekaligus produser berharap agar film '6,9 Detik' dapat menginspirasi bahwa kemiskinan tidak menghalangi siapa pun untuk meraih prestasi dan kesuksesan.

Pasalnya, ibu dari atlet nasional ini merupakan seroang TKW di Arab Saudi dan hanya pulang dua tahun sekali.

Sinopsis

Film yang mengisahkan tentang perjuangan seorang atlet panjat tebing Indonesia, Aries Susanti Rahayu, dibagi menjadi tiga fase.

Film akan menceritakan seorang perempuan asal Grobogan, Jawa Tengah, Aries Susanti Rahayu saat dirinya masih duduk di bangku sekolah, tumbuh remaja, hingga menjadi atlet seperti saat ini.

Ayu (Aries Susanti Rahayu) merupakan anak dari seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang pulang dua tahun sekali.

Ayu kecil tumbuh besar dengan usahanya sendiri.

Saat menginjak usia remaja, ia ingin menjadi seorang atlet panjat tebing nasional.

Usaha yang tidak pernah lelah akhirnya membawanya menjuarai ajang perhelatan terbesar di Asia, yaitu Asian Games 2018.

Kisah tumbuh kembang Ayu sebagai perempuan tidaklah sederhana.

Ia terbentuk oleh seluruh pencarian jati dirinya dan untuk memenuhi harapan orang tuanya.

Ayu juga mempertanyakan apakah dengan menjadi juara artinya berdamai dengan semua luka dan suka yang pernah dilewatinya.