Film Brush with Danger, Film Karya Sutradara Livi Zheng, dan rilis pada 26 November 2015
  • 5 tahun yang lalu
TRIBUN-VIDEO.COM - Film 'Brush with Danger' merupakan film karya sutradara muda Livi Zheng.

Film ini dibintangi Livi Zheng sendiri bersama saudaranya, Ken Zheng.

Naskah film 'Brush with Danger' juga ditulis oleh Ken Zheng.

Film berdurasi 90 menit ini rilis di Amerika pada 19 September 2015.

Di Indonesia sendiri film ini rilis pada 26 November 2015.

Film 'Brush with Danger' ini diproduksi oleh studio Sun and Moon Films.

Situs IMDb memberikan nilai pada film ini sebanyak 4.5 dari 10.

Sementara itu, Rotten Tomatoes memberikan skor sebanyak 20%.

Livi Zheng menyebutkan bahwa film arahannya ini masuk seleksi nominasi ajang penghargaan Academy Awards atau yang dikenal dengan Piala Oscar dalam kategori Best Pictures.

Pernyataan sutradara muda tersebut menuai kontroversi di kalangan penikmat film di Indonesia, termasuk para sineas lainnya.

Livi mengatakan bahwa filmnya mendapat undangan ke Oscar untuk kategori Best Pictures dan lolos seleksi nominasi bersama 322 film lain pada 2015.

'Brush with Danger' sempat mendapat kritik dari koran terkemuka di Amerika, New York Times.

Sutradara sekaligus aktris tersebut mengaku bangga atas kritikan New York Times yang diberikan pada filmnya.

Menurut Livi, di Amerika per tahun memproduksi hingga 50 ribu film dan tidak semuanya mendapat review dari New York Times.

Sinopsis

Kakak beradik asal China, Alice dan Ken datang ke Amerika secara ilegal.

Mereka bermimpi untuk menjadi warga Amerika.

Dengan menumpang kapal kargo, mereka kemudian mendarat di Seattle, Washington.

Keduanya terlunta-lunta tanpa tempat tingga di tengah-tengah kota yang sama sekali asing bagi mereka.

Mereka bertahan hidup dengan menjadi penjual lukisan jalanan dan mempertontonkan kemampuan jurus bela diri mereka.

Impian keduanya adalah untuk membawa ayah mereka ke Amerika setelah mereka sukses.

Berbekal kemampuan melukis dan bela diri, Alice dan Ken mengumpulkan dolar demi dolar.

Alice dan Ken bertemu dengan orang-orang baik yang memberi mereka makan bahkan tempat tinggal.

Suatu hari, mereka bertemu dengan seorang pemilik galeri seni bernama Justus Sillivan.

Justus melihat ada bakat seni dalam diri Alice.

Justus kemudian ingin menampung Alice dan saudaranya.

Ternyata di balik itu semua terdapat niat terselubung dari Justus.

Ia memaksa Alice untuk memalsukan lukisan klasik karya Van Gogh.

Akibatnya, Alice dan Ken terjerat dalam dunia kriminal Amerika yang penuh bahaya.
Dianjurkan