Ular Weling, Ular Berbisa dari Suku Elapidae yang Bisa Ditemukan di Asia Tenggara
  • 5 tahun yang lalu
TRIBUN-VIDEO.COM - Ular Weling merupakan salah satu ular yang dikenal umum di Indonesia terutama di Jawa dan Bali.

Ular Weling memiliki karakteristik warna yang khas yaitu berwarna belang hitam putih sehingga sering juga disebut ular belang.

Karena mudah beradaptasi di lingkungan manusia, ular ini sering dijumpai.

Bisanya yang mematikan bisa dapat membunuh manusia apabila tergigit.

Ular Weling memiliki panjang tubuh yang sedang, ramping dan silindris kira-kira sekitar 1 meter.

Kepala Ular Weling berwarna hitam dengan jumlah belang sekitar 25-30.

Bentuk kepalanya datar dengan mata yang berukuran kecil dan hitam.

Sisik punggung halus dan mengkilap dengan garis vertebral membesar dan heksagonal.

Dalam bahasa Inggris Ular Weling disebut sebagai Malayan Krait.

Dikenal dengan bisanya yang mematikan, tipe gigi Ular Weling adalah Proteglypa.

Proteglypa adalah jenis taring panjang yang berada di bagian depan mulut.

Ular weling dapat ditemukan di Asia Tenggara yaitu Thailand, Kamboja, Vietnam, dan Indonesia (Sumatera, Jawa, Bali, dan Sulawesi).

Ekologi & Perilaku

Ular jenis ini banyak ditemui di hutan dataran rendah, perbukitan, dan di perkebunan dengan ketinggian hingga 1.200 mdpl.

Selain itu Ular Weling menyukai lokasi hutan yang kering dan panas seperti hutan mangrove, semak belukar, perkebunan atau lahan pertanian.

Ular Weling juga kerap ditemukan muncul di pemukiman warga.

Ular Weling beraktifitas pada malam hari dan sebenarnya tidak agresif.

Makanan ular ini adalah kadal, amfibi, mamalia kecil, dan bahkan ular.

Ketika merasa terganggu, Ular Weling akan melilit longgar dan menyembunyikan kepala di bawah tubuhnya.

Ular Weling tidak akan menggigit apabila tidak diganggu secara terus menerus.

Ular Weling bereproduksi dengan bertelur, sekitar 10 butir setiap kali bertelur.

Bisa

Ular Weling memiliki bisa yang sangat beracun, bahkan lebih kuat daripada Ular Kobra (Naja kaouthia).

Racun Ular Weling bersifat neurotoksik dan menyerang sistem saraf manusia, mematikannya.

Koma, kematian otak, dan mati lemas karena kelumpuhan otot dan saraf yang diperlukan untuk fungsi-fungsi penting seperti diafragma, dan atau jantung, sering menjadi penyebab kematian.

Apabila tidak diobati, dapat terjadi kematian dalam 12 hingga 24 jam.

Biasanya rasa sakit tidak dirasakan di lokasi gigitan.

Bahkan jika diobati, ada kemungkinan 50% dari korban gigitan akan menyerah pada efek racun, biasanya mati karena respirasi berhenti ketika diafragma berhenti.

Ular Weling jarang menggigit pada siang hari, umumnya terjadi pada malam hari.

Ada penawar racun khusus yang bisa diberikan untuk mengobati gigitan Ular Weling.

Jika tidak memiliki obat penawar racun Ular Weling, bisa menggunakan alternatif yaitu penawar racun Ular Harimau.
Dianjurkan