Profil Raden Panji Soeroso - Politisi dan Pejuang Kemerdekaan Indonesia

  • 5 tahun yang lalu
TRIBUN-VIDEO.COM – Raden Panji Soeroso merupakan pahlawan nasional yang memiliki andil besar dalam proses perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Raden Panji Soeroso merupakan tokoh terakhir dari angkatan 1908.

Raden Panji Soeroso juga menjadi wakil terakhir dari angkatan tua para pejuang nasional yang sempat hidup hingga penghujung abad 20.

Raden Panji Soeroso banyak berkecimpung di dunia perkoperasian, karena itu ia dikukuhkan sebagai Bapak Koperasi Pegawai Negeri Republik Indonesia.

Penghormatan itu diberikan kepada Raden Panji Soeroso atas upayanya memelopori pendirian koperasi pegawai di tiap-tiap kantor di seluruh daerah di Indonesia.

Raden Panji Soeroso juga pernah menempati beberapa jabatan strategis seperti Gubernur Jawa Tengah, Meneri Pekerjaan Umum, Menteri Sosial, hingga Wakil Ketua PPKI.

Kehidupan Pribadi dan Riwayat Pendidikan

Tidak banyak informasi tentang kehidupan pribadi Raden Panji Soeroso.

Namun ia lahir pada 3 November 1893 di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur.

Ketika menempuh pendidikan di Kweekschool, sebuah Sekolah Guru, Raden Panji Soeroso terusik oleh sikap seorang guru Belanda yang menghina Bangsa Indonesia.

Raden Panji Soeroso pun melakukan protes.

Tidak tanggung-tanggung, Raden Panji Soeroso yang terkenal berpikiran maju dan pemberani pun memimpin pemogokan murid-murid seluruh sekolah yang tidak puas dengan direktur sekolah.

Akibatnya, ketika duduk di kelas 6, Raden Panji Soeroso didepak dari sekolahnya.

Pemecatan itu ternyata tidak membuat Raden Panji Soeroso melemah, dia kemudian pergi ke Surabaya untuk belajar jurnalistik.

Raden Panji Soeroso meninggal pada 16 Mei 1981 di Jakarta.

Ia dimakamkan di pemakaman keluarga di Mojokerto, Jawa Timur dengan meninggalkan empat orang anak.

Atas jasa-jasanya, Raden Panji Soeroso ditetapkan sebagai pahlawan nasional dengan SK Presiden RI Nomor 022/TK/tahun 1986 tanggal 23 Oktober 1986.

Salah seorang anak Raden Panji Soeroso adalah Raden Panji Soejono, seorang arkeolog atau ahli purbakala senior di Indonesia.

Raden Panji Soedjono selain menjadi mahaguru arkeologi khususnya di bidang prasejarah juga pernah menjadi kepala Pusat Penelitian Arkeologi Nasional periode 1974 – 1989.

Riwayat Karier

Meski lahir dari keluarga priyayi, namun perhatian Raden Panji Soeroso terhadap golongan masyarakat kecil sangat besar.

Ketika masih bersekolah, ia sudah aktif berorganisasi, salah satunya adalah di Budi Utomo.

Ketika menuntut ilmu di Surabaya, semangatnya untuk menentang Belanda semakin berkobar.

Berbekal pengetahuan jurnalistiknya, Raden Panji Soeroso mulai menulis artikel-artikel untuk menyerang pemerintah kolonial meski secara halus.

Pada 1915, Radan Panji Soeroso diangkat menjadi Ketua Sarekat Islam Cabang Probolinggo dan Krakasan.

Ketika usianya masih 21 tahun, Raden Panji Soeroso sudah memimpin rakyat di daerah tersebut yang mayoritas berasal dari Madura.

Dalam kepengurusannya, Raden Panji Soeroso menitikberatkan pada gerakan nasional dan perbaikan ekonomi rakyat.

Pada 1917, Raden Panji Soeroso dipilih menjadi anggota gemeenterad Probolinggo.

Dalam kedudukan itu ia membela nasib pemilik waning di pinggir jalan supaya tidak dibongkar dan berhasil.

Sebagai anggota Dewan Gemeente ia terus membela kepentingan pribumi.

Raden Panji Soeroso termasuk pendiri Organisasi Kepegawaian yang pada waktu itu bernama Persatuan Vakbonden Pegawai Negeri (PVPN).

Pada 1921 Raden Panji Soeroso menjadi Ketua Personel Pabrik Bond daerah Mojokerto.

Di sana, ia memimpin pemogokan pegawai pabrik gula yang jumlahnya 12 buah milik orang Belanda dan aksi pemogokan ini menghasilkan perbaikan nasib para pegawai pabrik tersebut.

Pada periode pergerakan Nasional sampai datangnya pendudukan Jepang pada 1942, Raden Panji Soeroso menjadi anggota Volksraad sejak 1924.

Raden Panji Soeroso juga merupakan orang yang pertama kali berpidato dalam sidang Volksraad yang megkritik beleid Pemerintah Hindia Belanda dan menolak maksud Pemerintah Hindia Belanda untuk mengadakan pajak Landrente di Sumatera Barat.

Pada masa Jepang berkuasa di Indonesia Raden Panji Soeroso juga tak lepas dari kegiatan-kegiatan perjuangan.

Ia pernah menjadi ketua Putera daerah Malang dan duduk dalam Pusat barisan Pelopor di Jakarta, menjadi Ketua Hokokai sebagai pengganti Putera dan menjadi anggota Tjuo Sangi-ln di Jakarta.

Dianjurkan