Carica, Buah Tangan Khas Dataran Tinggi Dieng
- 5 tahun yang lalu
TRIBUN-VIDEO.COM - Vasconcellea pubescens atau yang lazim disebut buah Carica merupakan buah dari keluarga papaya dan endemik yang hanya tumbuh di area dengan tinggi lebih dari 1400 mdpl atau umumnya di daerah pegunungan.
Maka dari itu, buah Carica juga biasa dianggap sebagai papaya pegunungan.
Sebagaimana keluarga tumbuhan papaya yang bebuyutnya berasal dari wilayah Amerika Latin, begitupun buah Carica.
Buah Carica di Indonesia banyak tumbuh di kawasan datarang tinggi Dieng dan sekitarnya.
Buah Carica dibawa masuk oleh orang-orang Belanda pada zaman kolonialisme dahulu kala.
Terlebih dataran tinggi Dieng memiliki ketinggian lebih dari 2000 mdpl, maka kuantitas dan kualitas buah Carica yang dihasilkan sangat baik.
Wilayah Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo yang masih berada di zona dataran tinggi Dieng banyak dijumpai tanaman pohon Carica baik itu yang sengaja dikembang-biakkan atau tumbuh liar.
Temperatur rerata di Dieng yang kurang dari 20 °C, kelembapan udara 60-70% dan curah hujan tinggi sangat cocok untuk menanam pohon Carica.
Selain itu, derajat keasaman tanah yang idela untuk menanam pohon Carica berada di skala 5.0 hingga 7.0 (pH)
Ciri-ciri
Buah Carica memiliki beberapa perbedaan ciri dibanding dengan pepaya biasa.
Buah Carica beraroma khas, ukuran lebih kecil, daging buah lebih tipis dengan warna kuning sedikit jingga dan rasanya masam.
Buah yang masih mentah berwarna hijau, sedangkan semakin matang buah Carica maka warnanya akan semakin menguning.
Buah Carica berukuran panjang 6-10 cm dan diameter 4-5 cm.
Keunikan lain dari buah Carica adalah bijinya terbungkus (bersalut) lapisan berlendir, berserat dan berair dengan aroma yang lebih kuat dibanding daging buahnya.
Daging buah Carica cenderung keras dan di sekeliling rongganya terdapat banyak biji.
Pada saat masih muda, buah ini mengandung banyak getah namun akan semakin berkurang ketika matang.
Buah Carica memiliki pohon dengan ciri-ciri hampir sama dengan pohon pepaya secara umum.
Namun, ukuran pohon buah Carica lebih kecil dan memiliki cabang yang banyak.
Lalu, tinggi pohon Carica hanya berkisar satu hingga dua meter.
Maka dari itu, buah Carica juga biasa dianggap sebagai papaya pegunungan.
Sebagaimana keluarga tumbuhan papaya yang bebuyutnya berasal dari wilayah Amerika Latin, begitupun buah Carica.
Buah Carica di Indonesia banyak tumbuh di kawasan datarang tinggi Dieng dan sekitarnya.
Buah Carica dibawa masuk oleh orang-orang Belanda pada zaman kolonialisme dahulu kala.
Terlebih dataran tinggi Dieng memiliki ketinggian lebih dari 2000 mdpl, maka kuantitas dan kualitas buah Carica yang dihasilkan sangat baik.
Wilayah Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo yang masih berada di zona dataran tinggi Dieng banyak dijumpai tanaman pohon Carica baik itu yang sengaja dikembang-biakkan atau tumbuh liar.
Temperatur rerata di Dieng yang kurang dari 20 °C, kelembapan udara 60-70% dan curah hujan tinggi sangat cocok untuk menanam pohon Carica.
Selain itu, derajat keasaman tanah yang idela untuk menanam pohon Carica berada di skala 5.0 hingga 7.0 (pH)
Ciri-ciri
Buah Carica memiliki beberapa perbedaan ciri dibanding dengan pepaya biasa.
Buah Carica beraroma khas, ukuran lebih kecil, daging buah lebih tipis dengan warna kuning sedikit jingga dan rasanya masam.
Buah yang masih mentah berwarna hijau, sedangkan semakin matang buah Carica maka warnanya akan semakin menguning.
Buah Carica berukuran panjang 6-10 cm dan diameter 4-5 cm.
Keunikan lain dari buah Carica adalah bijinya terbungkus (bersalut) lapisan berlendir, berserat dan berair dengan aroma yang lebih kuat dibanding daging buahnya.
Daging buah Carica cenderung keras dan di sekeliling rongganya terdapat banyak biji.
Pada saat masih muda, buah ini mengandung banyak getah namun akan semakin berkurang ketika matang.
Buah Carica memiliki pohon dengan ciri-ciri hampir sama dengan pohon pepaya secara umum.
Namun, ukuran pohon buah Carica lebih kecil dan memiliki cabang yang banyak.
Lalu, tinggi pohon Carica hanya berkisar satu hingga dua meter.