Mulia! Pedagang Makanan Dirikan Rumah Penampungan bagi Kaum Difabel

  • 5 tahun yang lalu
Setiap pagi, para penyandang disabilitas dan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) berkumpul di sebuah rumah penampungan di Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar. Warga dengan keterbatasan fisik dan mental ini membuat berbagai produk mulai dari tas hingga kain batik.

Rumah penampungan tersebut didirikan oleh Edi Cahyono, seorang pedagang makanan yang tergerak hatinya melihat kondisi penyandang disabilitas.

Awalnya, pria 39 tahun itu hanya menyalurkan para penyandang disabilitas ke dinas sosial. Namun, rasa peduli dan keinginan yang tinggi untuk membantu mendorong Edi untuk mendirikan tempat penampungan.

Sejak berdiri tahun 2016 lalu, sedikitnya ada 50 penyandang disabilitas dan ODGJ yang telah ditampung di tempat tersebut. Selain diberikan perawatan, warga dengan keterbatasan fisik dan mental itu juga dibekali keterampilan. Bahkan, 25 orang di antaranya telah mampu memproduksi batik dan tas di rumahnya sendiri.

Berkat kesabaraan pria lulusan s1 hukum itu kini hasil karya para penyandang disabilitas telah terjual hingga seluruh Indonesia. Ayah tiga anak tersebut ingin membuktikan kepada masyarakat bahwa keterbatasan fisik bukan jadi penghalang bagi seseorang untuk bekerja.

Selain ditampung, para penyandang disabilitas ini juga diberikan gaji Rp 30 ribu setiap hari. Dengan adanya rumah kreasi ini, Edi berharap agar pandangan negatif masyarakat kepada kaum difabel dapat dipatahkan.

#Difabel #RumahKreasi #Blitar