Saat Sekjen PDI Perjuangan Memasak di Warung Makan Bu Gundil Lampung

  • 5 tahun yang lalu
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUN-VIDEO.COM - Rombongan safari politik kebangsaan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan jilid IX menyantap makan siang di Warung Makan Bu Gundil, Sidoharjo, Pringsewu, Lampung, Sabtu (2/3/2019).

Rombongan safari politik kebangsaan dipimpin oleh Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. Di Lampung, Hasto didampingi oleh Ketua Bidang Hubungan Antaragama Baitul Muslimin Indonesia Zuhairi Misrawi, Ketua DPD PDI Perjuangan Lampung Sudin, beserta jajaran. Hasto beserta sekira 50an orang rombongan mampir di Warung Makan Bu Gundil.

"Teman-teman sesuai tradisi safari politik, kami mengangkat wisata di Warung Makan Bu Gundil ini," ujar Hasto

Rombongan makan masakan yang disajikan di piring-piring kecil. Menu andalannya khas nusantara, seperti balut goreng dibalur tipis tepung, rempeyek udang, ayam kampung, dan sambel dadak.

"Ini rumah makan yang menyajikan masakan asli Indonesia seluruh komponennya tidak ada yang impor," kata Hasto.

Warung Makan Bu Gundil, menurut Hasto, membuktikan bahwa tak semua harus impor. Terutama di bidang pangan. Hal ini, sekaligus membantah pernyataan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto, mengenai pemerintah yang selalu impor.

"Jadi kalau Pak prabowo mengatakan impor, impor, impor, ini ada yang impor tidak? Tidak ada impornya. Dari ayamnya, tahu-nya kemudian belutnya enak sekali, gurih wah menyajikan kekayaan bumbu nusantara," ucap Hasto.

Usai makan siang, Hasto mencoba memasak di Dapur Warung Makan Bu Gundil. Dengan menggunakan penggorengan ukuran besar, Hasto mengaduk racikan bumbu-bumbu khas nusantara.

"Dengan menggunakan kayu maka menciptakan sebuah kombinasi aroma yang luar biasa khas nusantara. Jadi semua di masak di sini," imbuhnya.

Saat memasak, Hasto didampingi seorang anak Bu Gundil. Ia sempat menanyakan sejarah berdirinya warung makan itu. "Warung ini berdirinya tahun 90an," kata anak Bu Gundil.

"Dulu ini warungnya orang tua saya. Orang tua saya sudah meninggal. Jadi nerusin Bu Gundil. Makanya nerusin namanya Bu Gundil biar tidak lupa masa lalunya," sambungnya.

Mendengar ucapan itu, Hasto menyaut, "Jas Merah. Jangan sekali-sekali meninggalkan sejarah," tutup Hasto.

Dianjurkan