Kisah Rahaf Mohammed: Kanada jamin suaka remaja Saudi - TomoNews
- 5 years ago
KANADA — Kanada memberikan suaka kepada Rahaf Mohammed, seorang remaja Saudi, minggu lalu setelah dia melarikan diri dari keluarganya, lapor CBS News.
Melaporkan dari konferensi pers yang dibicarakan Rahaf, CNN mengutipnya dengan mengatakan,
“Aku salah satu yang beruntung. Saya tahu ada wanita sial yang menghilang setelah mencoba melarikan diri, atau yang tidak bisa melakukan apa pun untuk mengubah realitas mereka. ”
Dalam sebuah wawancara dengan CBC News, Rahaf menjelaskan bagaimana dia dilecehkan secara fisik dan mental oleh keluarganya sejak usia 16 tahun.
Dia dilahirkan sebagai Rahaf Mohammed al-Qunun. Dia menjatuhkan nama keluarganya setelah keluarganya tidak mengakui dia.
Rahaf berencana untuk melarikan diri ketika dia berusia 18, karena dia akan dianggap sebagai orang dewasa yang sah pada saat itu. Dia menjelaskan bahwa dia tidak akan diizinkan bepergian sendiri di Arab Saudi. Jadi Rahaf membujuk orang tuanya untuk membawanya bersamanya dalam liburan ke Kuwait di mana dia bisa bepergian sendiri.
Saat itulah dia berencana untuk melarikan diri. Rahaf mengatakan dia meninggalkan hotel lebih awal pada suatu malam ketika keluarganya tertidur dan membeli tiket satu arah ke Thailand. Namun, pihak berwenang di Bangkok menghentikannya di bandara dan mengambil paspornya. Rahaf kemudian membarikade dirinya di kamar hotel bandara untuk menghindari dikirim kembali ke keluarganya, CNN melaporkan.
Dia juga beralih ke Twitter untuk meminta bantuan. Tweet yang dihasilkan menjadi viral dan memicu kemarahan internasional. Dan akhirnya, para pejabat Thailand memutuskan untuk tidak mengirim Rahaf kembali. Sebaliknya, mereka membiarkannya tetap di Bangkok di bawah perlindungan PBB, CBC News melaporkan.
Di Twitter, Rahaf meminta bantuan dari berbagai negara untuk memberikan suaka. Saat itulah Kanada masuk Jumat lalu, dengan Perdana Menteri Justin Trudeau mengatakan Kanada akan memberikan suaka kepada Rahaf, France 24 melaporkan.
Dalam sebuah posting Twitter, Rahaf mengatakan dia ingin berterima kasih kepada publik karena menyelamatkan hidupnya dan mendukungnya. Dia juga menambahkan dia berharap untuk hidup di Kanada.
SOURCES: CNN, France 24, CBC News, Twitter / Rahaf Mohammed,
https://edition.cnn.com/2019/01/15/americas/saudi-teen-asylum-intl/index.html
https://www.france24.com/en/20190115-canada-saudi-arabia-teen-asylum-win-trudeau-refugee-rahaf-mohammed-al-qunun-diplomacy
https://www.cbc.ca/news/canada/saudi-teen-fled-thailand-canada-1.4977664
https://twitter.com/rahaf84427714/media
Melaporkan dari konferensi pers yang dibicarakan Rahaf, CNN mengutipnya dengan mengatakan,
“Aku salah satu yang beruntung. Saya tahu ada wanita sial yang menghilang setelah mencoba melarikan diri, atau yang tidak bisa melakukan apa pun untuk mengubah realitas mereka. ”
Dalam sebuah wawancara dengan CBC News, Rahaf menjelaskan bagaimana dia dilecehkan secara fisik dan mental oleh keluarganya sejak usia 16 tahun.
Dia dilahirkan sebagai Rahaf Mohammed al-Qunun. Dia menjatuhkan nama keluarganya setelah keluarganya tidak mengakui dia.
Rahaf berencana untuk melarikan diri ketika dia berusia 18, karena dia akan dianggap sebagai orang dewasa yang sah pada saat itu. Dia menjelaskan bahwa dia tidak akan diizinkan bepergian sendiri di Arab Saudi. Jadi Rahaf membujuk orang tuanya untuk membawanya bersamanya dalam liburan ke Kuwait di mana dia bisa bepergian sendiri.
Saat itulah dia berencana untuk melarikan diri. Rahaf mengatakan dia meninggalkan hotel lebih awal pada suatu malam ketika keluarganya tertidur dan membeli tiket satu arah ke Thailand. Namun, pihak berwenang di Bangkok menghentikannya di bandara dan mengambil paspornya. Rahaf kemudian membarikade dirinya di kamar hotel bandara untuk menghindari dikirim kembali ke keluarganya, CNN melaporkan.
Dia juga beralih ke Twitter untuk meminta bantuan. Tweet yang dihasilkan menjadi viral dan memicu kemarahan internasional. Dan akhirnya, para pejabat Thailand memutuskan untuk tidak mengirim Rahaf kembali. Sebaliknya, mereka membiarkannya tetap di Bangkok di bawah perlindungan PBB, CBC News melaporkan.
Di Twitter, Rahaf meminta bantuan dari berbagai negara untuk memberikan suaka. Saat itulah Kanada masuk Jumat lalu, dengan Perdana Menteri Justin Trudeau mengatakan Kanada akan memberikan suaka kepada Rahaf, France 24 melaporkan.
Dalam sebuah posting Twitter, Rahaf mengatakan dia ingin berterima kasih kepada publik karena menyelamatkan hidupnya dan mendukungnya. Dia juga menambahkan dia berharap untuk hidup di Kanada.
SOURCES: CNN, France 24, CBC News, Twitter / Rahaf Mohammed,
https://edition.cnn.com/2019/01/15/americas/saudi-teen-asylum-intl/index.html
https://www.france24.com/en/20190115-canada-saudi-arabia-teen-asylum-win-trudeau-refugee-rahaf-mohammed-al-qunun-diplomacy
https://www.cbc.ca/news/canada/saudi-teen-fled-thailand-canada-1.4977664
https://twitter.com/rahaf84427714/media