Upaya Realisasi Gagasan Maruf Amin Tentang Arus Baru Ekonomi Indonesia

  • 5 tahun yang lalu
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi

TRIBUN-VIDEO.COM - Gagasan calon wakil presiden nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin, mengenai arus baru ekonomi Indonesia segera direalisasikan.

Upaya ini dilakukan melalui didirikannya Sentra Komunitas Bisnis Terpadu (Sekobidu) binaan putra KH Ma’ruf Amin yakni Ahmad Syauqi Ma’ruf Amin.

Sebanyak, empat lembaga bisnis, yaitu Koperasi Mitra Santri Nasional (KMSN) Forum Santri Nasional (FSN), Santri Milenial Centre (Simac) dan Koperasi Santri Milenial Indonesia (KISMI) membuat pernyataan dukungan terhadap berdirinya Sekobidu.

"Lahirnya Sekobidu ini sebagai upaya merealisasikan pemikiran Abah (KH Ma’ruf Amin,-red) tentang arus baru ekonomi Indonesia,” ujar Ahmad Syauqi.

Dia menjelaskan, Sekobidu akan menjadi wadah bagi para pebisnis untuk mengembangkan usaha. Pasalnya, tidak sedikit pebisnis kesulitan berkembang meskipun usahanya sangat potensial.

Dia mencontohkan, pengusaha di bidang pertanian. Sejatinya di bidang pertanian sangat potensial. Mungkin karena dijalankan secara konvensional sehingga tidak banyak petani yang sukses.

”Masalah mengembangkan usaha pertanian ini akan menjadi tugas. Para petani yang tergabung di Sekobidu diberi pelatihan, dibina sehingga hasil usahanya sesuai yang diharapkan,” kata dia.

Sementara itu, Ketua Sekobidu Marlon Kansil membenarkan spirit lahirnya Sekobidu tidak lepas dari pemikiran Kiai Ma’ruf. Dia menyakini, Sekobidu akan membawa manfaat bagi para pengusaha.

”Kami bersepakat mendirikan Sekobidu karena berpikir sayang jika gagasan Kiai Ma’ruf tentang arus baru ekonomi Indonesia tidak termaterialisasikan,” tambah Marlon.

Sebelumnya, calon wakil presiden nomor urut 01, Ma’ruf Amin beberapa kali sempat memaparkan gagasan mengenai strategi pembangunan ekonomi Indonesia ke depan. Dia menamai gagasannya tersebut dengan Arus Baru Ekonomi Indonesia.

Arus Baru Ekonomi Indonesia merupakan suatu gagasan konseptual yang telah dilengkapi pula dengan rekomendasi program, sehingga untuk selanjutnya secara ringan dapat dilabeli dengan istilah Ma'rufnomics.

Gagasan itu disandarkan kepada Sila ke-5 Pancasila yang wujudnya adalah ekonomi kerakyatan yang berkeadilan sosial. Titik penekanannya adalah dengan meratakan kesenjangan antara si kaya dengan si miskin, yang kuat dengan yang lemah, antardaerah dan antara produk lokal dengan global.

Dianjurkan