Gadis kecil ini mengajarkan ibunya baca tulis kembali setelah jatuh sakit - TomoNews
- 5 years ago
CINA — Seorang gadis berumur 10 tahun bernama Cai Chengcheng asal Cina ini dipuji banyak orang karena telah membantu ibunya belajar lagi untuk berbicara, membaca, dan menulis, setelah sang ibu menderita pendarahan otak sejak 4 tahun lalu.
Cai baru berumur 6 tahun ketika ibunya, Chen Li, menderita pendarahan otak yang membuatnya kehilangan ingatan dan kecerdasan. “Dulu, Mama yang mengajariku untuk membaca. Sekarang, giliranku mengajarinya,” ujar gadis kecil tersebut.
Cai mengatakan ia memasangkan kata-kata yang mau ia ajarkan pada ibunya dengan nama binatang dan makanan yang ia suka, agar ibunya tertarik untuk terus belajar. Contohnya, ketika ia mengajarkan ibunya kata “kelinci”, maka ia akan membawakan kelinci supaya ibunya bisa memegangnya.
Selain mengajari ibunya, Cai juga selalu memastikan ibunya meminum obat-obatan secara tepat waktu dan membantunya latihan fisioterapi. Cai adalah satu-satunya anggota keluarga yang bisa menjaga ibunya. Ayah cai bekerja seharian untuk memenuhi biaya rumah sakit ibunya dan kakak cai baru memulai sekolah.
Dedikasi Cai dalam merawat ibunya pelan-pelan terbayar. Kondisi ibunya sudah lebih baik, bahkan ibunya sudah bisa membantu menjaga toko dan melakukan tugas-tugas sederhana.
Terlepas dari tantangan yang harus dihadapi oleh Cai selama 4 tahun terakhir, Cai tetap mendapatkan nilai bagus dan aktif menjadi pemimpin di sekolahnya. Pengabdian Cai pada ibunya diakui pemerintah lokal dengan memberikannya penghargaan sebagai teladan anak yang berbakti.
Cai baru berumur 6 tahun ketika ibunya, Chen Li, menderita pendarahan otak yang membuatnya kehilangan ingatan dan kecerdasan. “Dulu, Mama yang mengajariku untuk membaca. Sekarang, giliranku mengajarinya,” ujar gadis kecil tersebut.
Cai mengatakan ia memasangkan kata-kata yang mau ia ajarkan pada ibunya dengan nama binatang dan makanan yang ia suka, agar ibunya tertarik untuk terus belajar. Contohnya, ketika ia mengajarkan ibunya kata “kelinci”, maka ia akan membawakan kelinci supaya ibunya bisa memegangnya.
Selain mengajari ibunya, Cai juga selalu memastikan ibunya meminum obat-obatan secara tepat waktu dan membantunya latihan fisioterapi. Cai adalah satu-satunya anggota keluarga yang bisa menjaga ibunya. Ayah cai bekerja seharian untuk memenuhi biaya rumah sakit ibunya dan kakak cai baru memulai sekolah.
Dedikasi Cai dalam merawat ibunya pelan-pelan terbayar. Kondisi ibunya sudah lebih baik, bahkan ibunya sudah bisa membantu menjaga toko dan melakukan tugas-tugas sederhana.
Terlepas dari tantangan yang harus dihadapi oleh Cai selama 4 tahun terakhir, Cai tetap mendapatkan nilai bagus dan aktif menjadi pemimpin di sekolahnya. Pengabdian Cai pada ibunya diakui pemerintah lokal dengan memberikannya penghargaan sebagai teladan anak yang berbakti.