Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kalimantan Tengah tercoreng. Aksi salah satu anggotanya, Yansen Binti, sungguh di luar nalar. Yansen ditetapkan sebagai aktor intelektual di balik aksi pembakaran tujuh gedung sekolah dasar di Palangkaraya. Sembilan orang eksekutor pembakaran juga diamankan kepolisian. Mereka menggunakan kain atau handuk kecil yang digulung dengan bahan bakar guna menyalakan api. Kepala bagian penerangan umum Divisi Humas Polri, Kombes Martinus Sitompul menyatakan, eksekutor diduga menerima uang hingga ratusan juta rupiah dari Yansen untuk melancarkan aksinya. Kronologi berawal saat Yansen, yang juga menjabat sebagai ketua harian KONI di Palangkaraya, merencanakan aksi pembakaran di gedung KONI bersama sejumlah eksekutor. Bahkan yang mencengangkan, Yansen sempat menargetkan 10 gedung sekolah sebagai objek pembakaran. Motif di balik aksi gila Yansen adalah mencari perhatian dari Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran agar ia mendapatkan sejumlah proyek.